Di tengah pegunungan yang menjulang tinggi, tersembunyi sebuah desa kecil yang bernama Klan Naga Kecil. Desa ini dikelilingi oleh hutan lebat dan sungai yang mengalir jernih. Meskipun tempat ini terlihat damai, kehidupan di sana dipenuhi tantangan dan ketidakadilan. Disinilah hidup seorang pemuda bernama Li Wei, yang dikenal sebagai pemuda lemahdi antara anggota klan.
Li wei adalah seorang pemuda berusia 18 tahun dengan penampilan yang tampan. Matanya bersinar cerah, rambutnya hitam legam dan senyumnya yang lebar bisa membuat siapapun terpesona. Namun meski penampilannya mengesankan, Li Wei sering diremehkan karena keterampilan nya yang minim dalam seni beladiri. Dia adalah satu satunya anak dari keluarga sederhana dan sejak kecil Li Wei selalu berjuang untuk membuktikan dirinya ditengah clanyang dipenuhi dengan pendekar pendekar yang hebat.
Di suatu sore yang cerah ,Li Wei berlatih di lapangan kecil dekat rumahnya. Dia mengulangi gerakan yang diajarkan oleh gurunya, tetapi serangannya selalu terasa lemah dan tidak efektif. Dia mendesah frustasi, meraskan beban harapan yang terus-menerus menekankannya."Kenapa aku tidak bisa lebih kuat?" Gumannya pada diri sendiri, mencoba menahan air mata.
Tiba tiba suara langkah kaki menghampirinya. Li Wei menoleh dan melihat teman-temannya, Jiro dan Mei mendekatinya.Jiro dengan tubuh kekar dan senyum lebar, seringkali menjadi sumber semangat bagi Li Wei, sementara Mei, gadis kecil berambut panjang yang cerdas,selalu memberikan saran yang bijak.
"Hei, Li Wei! Apa yang kamu lakukan di sini sendirian?" tanya Jiro sambil tersenyum.
"Aku hanya berlatih sedikit," jawab Li Wei, berusaha menyembunyikan rasa putus asanya. "Berlatih? Atau malah melamun?" Mei berseloroh, menggoda Li Wei dengan senyuman.
Li Wei tersenyum tipis. "Aku mencoba menjadi lebih baik. Aku tidak ingin selalu dianggap lemah."
Jiro mengangkat bahu. "Jangan khawatir, Li Wei. Semua orang tahu kamu punya hati yang besar. Suatu hari nanti, kekuatanmu akan muncul juga."
Mei mengangguk setuju. "Yang terpenting adalah semangatmu. Kekuatan sejati datang dari dalam."
Namun, Li Wei merasa ragu. Mimpinya untuk menjadi pendekar hebat seakan semakin menjauh. Dia
teringat akan kisah-kisah legenda yang sering diceritakan oleh para tetua klan. Kisah tentang pendekar
legendaris yang menguasai seni bela diri, alkimia, dan pembuatan senjata. Pendekar yang dapat mengubah nasib orang-orang di sekitarnya.
Li Wei pun bertekad untuk mencari peninggalan pendekar legendaris tersebut. Mungkin, jika dia menemukan sesuatu yang berharga, dia bisa membuktikan bahwa dia layak menjadi anggota klan ini. Dan dengan semangat yang baru, Li Wei berlari ke arah hutan, meninggalkan keraguan di belakangnya.
Li Wei! Tunggu!" teriak Jiro dan Mei, berlari mengejar. Mereka tahu, kali ini Li Wei tidak akan berhenti sampai dia menemukan jawaban atas pencariannya.
Sementara itu, di ujung hutan, tersembunyi di dalam kegelapan, sosok misterius mengawasi mereka. Dalam bayang-bayang, senyuman samar terlihat di wajahnya. "Sepertinya, anak ini akan mengubah banyak hal," bisiknya.
Perjalanan Li Wei baru saja dimulai, dan takdirnya sudah menanti di depan. Dia tidak tahu bahwa langkahnya menuju pencarian peninggalan legendaris akan membawanya ke petualangan yang penuh drama, cinta, dan perjuangan yang belum pernah dia bayangkan.