Chereads / Pendekar dari timur / Chapter 4 - Bab 4 Rahasia Altar

Chapter 4 - Bab 4 Rahasia Altar

Setelah melewati ujian pertamanya, Li Wei merasakan aliran energi baru dalam dirinya. Senyum penuh kemenangan menghiasi wajahnya, dan rasa percaya diri yang sebelumnya hilang kini mulai kembali. Namun, ada satu hal yang mengganggu pikirannya: apa sebenarnya rahasia di balik altar kuno ini?

"Li Wei, kamu luar biasa!" teriak Jiro, berlari mendekati sahabatnya. "Aku tidak percaya kamu bisa

mengalahkan semua musuh itu! Apa yang kamu rasakan saat berkelahi?"

Li Wei hanya bisa tersenyum lebar. "Aku merasa seperti... ada kekuatan dalam diriku yang terbangun. Seolah-olah, semuanya menjadi jelas saat aku berjuang."

Mei yang lebih tenang, mengamati altar dengan penuh rasa ingin tahu. "Tapi, mengapa altar ini ada di sini? Apa tujuan dari semua ini?" tanyanya, menatap Li Wei.

"Aku rasa kita harus mencari tahu," jawab Li Wei, tergerak untuk mengungkap misteri yang ada di hadapannya. Dia berjalan menuju altar, memeriksa dengan seksama simbol-simbol kuno yang terukir di atas batu.

Li Wei menyentuh salah satu simbol, dan tiba-tiba, sebuah cahaya mermancar dari altar, membentuk lingkaran di sekeliling mereka. "Ayo, kita lihat apa yang terjadi!" teriaknya, penuh semangat.

Begitu cahaya menghilang, mereka mendapati diri mereka berada dalam sebuah ruangan gelap yang dipenuhi dengan aroma rempah dan tanaman aneh. Di tengah ruangan, terdapat sebuah meja panjang yang dipenuhi dengan berbagai ramuan dan alat alkimia yang tak dikenal.

"Apa ini?!" seru Jiro, terkesima melihat semua keajaiban yang ada di sekeliling mereka.

"Kita mungkin telah memasuki ruang rahasia dari pendekar legendaris!" Li Wei berseru, berlari menuju meja. Dia mengamati ramuan yang berwarna-warni dan alat-alat yang tampaknya sangat tua. "Ini bisa menjadi kunci untuk memperkuat kekuatan kita!"

"Li Wei, hati-hati! Kita tidak tahu apa yang ada di sini!" Mei memperingatkan, tetapi Li Wei sudah terlalu terpesona oleh semua penemuan ini.

Li Wei mengambil sebuah botol berisi ramuan hijau muda. "Apa ini ya? Sepertinya bisa membantu kita!" dia berkata sambil memutar-mutar botol itu. Namun, saat ia membuka tutup botol, asap berwarna hijau segera menyebar di sekeliling mereka.

"Li Wei! Tutup itu!" teriak Jiro, mencoba menjauh dari asap yang mengepul.

Tetapi sebelum Li Wei bisa menutup botol, mereka merasakan efek dari ramuan tersebut. Mata mereka berkunang-kunang dan tubuh mereka mulai melayang. Dalam sekejap, semua kembali normal dan mereka mendapati diri mereka berada di tempat yang sama, tetapi sekarang mereka dapat merasakan perubahan besar dalam diri mereka.

Li Wei merasa lebih kuat dan lebih cepat, seolah-olah kekuatan dari ramuan itu membangkitkan potensi tersembunyi dalam dirinya. "Wow! Apa yang baru saja terjadi?" dia berseru, penuh kebahagiaan.

"Sepertinya ramuan itu memberimu kekuatan baru, Li Wei," kata Mei, terlihat terkesan. "Kita harus

mencoba untuk menemukan lebih banyak ramuan seperti ini."

"Dan mungkin juga alat alkimia ini," tambah Jiro, melihat berbagai peralatan di meja. "Kita bisa belajar untuk membuat ramuan dan senjata sendiri!"

Li Wei mengangguk setuju. "Benar. Jika kita bisa memanfaatkan semua ini, kita bisa menjadi lebih kuat dan melindungi klan kita."

Mereka mulai menjelajahi ruangan itu, mengumpulkan berbagai ramuan, buku-buku alkimia, dan alat- alat yang tampaknya berharga. Di antara semua itu, Li Wei menemukan sebuah gulungan tua yang terlihat sangat istimewa. Saat dia membukanya, tulisan-tulisan kuno mulai bersinar, membentuk pola yang rumit.

"Ini... adalah buku petunjuk tentang seni alkimia!" Li Wei teriak dengan penuh antusiasme. "Kita harus mempelajarinya!"

Mereka bertiga duduk di lantai ruangan tersebut, membaca dan mempelajari gulungan itu dengan seksama.Setiap halaman mengungkapkan pengetahuan yang berharga tentang cara membuat ramuan, mengolah bahan-bahan, dan teknik-teknik alkimia yang canggih.

Setelah beberapa jam, Li Wei merasakan kelelahan mulai menyerang tubuhnya. "Kita sudah mendapatkan banyak informasi. Tapi kita harus segera kembali sebelum ada yang mencarikan kita," katanya, mencoba mengingat tempat asal mereka.

Mei setuju. "Ya, kita harus mengingat jalan keluar dari ruangan ini. Mungkin ada rahasia lain yang belum kita ketahui."

Li Wei menutup gulungan dan menyimpannya di dalam tasnya. "Mari kita cari cara untuk keluar. Aku yakin altar ini punya jalan tersembunyi."

Mereka mulai mencari-cari, hingga Li Wei menemukan sebuah panel kecil yang tersembunyi di balik rak buku. Dengan satu dorongan, panel itu terbuka, mengungkapkan jalan menuju sebuah terowongan gelap.

"Ini dia! Kita bisa keluar dari sini!" teriak Li Wei, penuh semangat.

Mereka melangkah ke dalam terowongan, mengandalkan cahaya remang-remang yang masuk dari ujung terowongan. Li Wei merasakan getaran di dalam hatinya. Dia tahu bahwa perjalanan mereka baru saja dimulai, dan banyak misteri yang menunggu untuk diungkap.

Saat mereka melangkah keluar dari terowongan, cahaya terang menyambut mereka kembali ke altar. Penjaga peninggalan itu masih berdiri di sana, menunggu mereka dengan senyuman.

"Kau telah menemukan lebih dari sekadar kekuatan, Li Wei. Kau telah menemukan pengetahuan yang akan membawamu ke jalan yang lebih cerah. Ingatlah, kekuatan tidak hanya tentang fisik, tetapi juga tentang kebijaksanaan dan pengetahuan."

Li Wei mengangguk, merasakan tanggung jawab yang lebih besar dalam dirinya. "Aku akan memanfaatkan semua ini untuk melindungi orang-orang yang aku cintai dan menjadi pendekar yang hebat."

Dengan tekad yang baru, Li Wei dan teman-temannya bersiap untuk menghadapi petualangan selanjutnya. Dia tahu bahwa perjalanan ini akan mengubah hidupnya selamanya, dan dia tidak akan berhenti sampai dia mencapai impian yang selama ini dicarinya.