Chereads / Pendekar dari timur / Chapter 6 - Bab 6 Latihan dan Persiapan

Chapter 6 - Bab 6 Latihan dan Persiapan

Hari-hari berlalu dengan cepat di klan Li Wei. Semangat untuk belajar dan bertumbuh menyebar di antara semua anggota klan. Setiap pagi, mereka berkumpul di halaman untuk berlatih, memadukan teknik bertarung dengan pengetahuan alkimia yang baru mereka peroleh. Li Wei, Jiro, dan Mei menjadi pelopor dalam pelatihan ini, membantu anggota klan lainnya memahami seni alkimia dan pertempuran.

"Sekarang, kita akan belajar tentang teknik dasar pembuatan ramuan," kata Li Wei, berdiri di depan kelompok. "Ramuan ini tidak hanya berguna untuk penyembuhan, tetapi juga bisa meningkatkan kekuatan dan daya tahan kita di medan perang."

Anggota klan lainnya, yang terdiri dari berbagai usia, memperhatikan dengan serius. Li Wei mengambil beberapa bahan dari meja yang telah mereka siapkan. "Pertama, kita butuh akar Tianshi. Ini adalah bahan utama untuk ramuan penyembuh. Pastikan kalian memotongnya dengan hati-hati."

Satu per satu, anggota klan mulai berlatih. Li Wei mengawasi mereka, memberikan bimbingan dan saran. Jiro dan Mei bekerja sama dengan cepat, mempersiapkan bahan-bahan dengan cekatan.

"Li Wei, ramuan ini terlihat lebih sulit dari yang kita bayangkan!" keluh Jiro, melirik pada ramuan yang mereka buat. "Apa kita pasti bisa melakukannya?"

"Jangan khawatir, Jiro. Kuncinya adalah ketekunan," jawab Li Wei, tersenyum. "Kita akan melakukan ini bersama. Jika kita gagal, kita akan belajar dari kesalahan kita."

Setelah beberapa jam berlatih, mereka akhirnya berhasil membuat ramuan penyembuh pertama yang sempurna. Li Wei merasa bangga saat melihat semua orang merayakan pencapaian kecil tersebut.

"Sekarang, mari kita coba ramuan ini pada tanaman!" seru Mei, mengambil sebuah tanaman kecil yang terlihat lemah. Dengan hati-hati, dia menyiramkan ramuan itu ke akar tanaman.

Secara ajaib, tanaman itu mulai tumbuh dengan cepat, daunnya mengembang dan warna hijau cerah muncul. "Lihat! Ini berhasil!" teriak Mei, kegirangan. Semua anggota klan bersorak gembira.

Namun, kegembiraan itu tidak bertahan lama. Di saat mereka merayakan keberhasilan, Li Wei merasakan getaran aneh di udara. Suara langkah kaki mendekat dari arah hutan. Li Wei segera mengangkat kepalanya, curiga.

"Siapa itu?" tanyanya, menajamkan pendengarannya. Anggota klan mulai memperhatikan, wajah mereka dipenuhi ketegangan.

Sekelompok pria bertubuh kekar muncul dari balik pepohonan, mengenakan armor hitam dan membawa senjata. Di depan mereka, seorang pria bertubuh tinggi dan berotot, mengenakan jubah merah gelap, melangkah maju dengan senyum sinis.

"Selamat tinggal, klan kecil yang malang!" katanya dengan suara menggelegar. "Aku utusan dari kerajaan Angkaral Kami datang untuk mengambil alih wilayah ini."

Kekhawatiran segera melanda kelompok itu. Li Wei menilai situasi dan segera berdiri di depan teman-temannya , berusaha menunjukkan keberanian. "Kami tidak akan membiarkan kalian mengambil alih klan kamil Ini adalah rumah kami!"

Pria bertubuh tinggi itu tertawa, suara tawanya membuat bulu roma Li Wei merinding. "Rumah ? Apa rumah ini dapat melindungi kalian"? Kalian hanyalah sekumpulan anak-anak yang berlatih alkimia dan bertarung! Kami akan menghancurkan kalian dalam sekejap!"

Li Wei tidak membiarkan ketakutan menguasai dirinya. "Kami mungkin kecil, tetapi kami memiliki tekad yang besar! Kami akan melawan untuk klan ini!"

Dari belakang, Jiro dan Mei siap siaga, menatap musuh yang mendekat. "Li Wei, kita harus bersiap!" kata Mei, wajahnya menunjukkan ketegangan.

Dengan semangat yang membara, Li Wei mengangkat pedangnya dan memandang teman-temannya. "Kita tidak akan mundur! Ini adalah saatnya untuk menunjukkan bahwa kita lebih kuat dari yang mereka kira!"

Pria berarmor hitam itu melangkah maju, senjata di tangannya berkilau terkena sinar matahari. "Baiklah, mari kita lihat seberapa kuat kalian! Serang!".

Li Wei, Jiro, dan Mei bersiap untuk menghadapi serangan yang akan datang. Li Wei merasakan aliran energi di dalam dirinya, sebuah kekuatan baru yang membangkitkan semangat juangnya. "Jiro, Mei! Fokus pada koordinasi kita! Kita bisa melakukannya!"

Mereka bertiga menyerang secara bersamaan, memadukan teknik bertarung yang telah mereka pelajari Li Wei berusaha mengingat semua pelajaran yang didapat dari altar, menggabungkan kekuatan fisik dan keahlian alkimia.

Pertempuran dimulai dengan hebat. Li Wei melompat ke depan, menggunakan pedangnya untuk menyerang musuh pertama, sementara Jiro dan Mei berusaha melindungi satu sama lain. Li Wei merasa aliran energi dalam dirinya meningkat, dan setiap gerakan terasa lebih lancar dan cepat.

"Ramuan penyembuh!" teriak Mei, mengeluarkan botol daritasnya. Dia melemparkannya ke arah Jiro yang sedang terluka. Dalam sekejap, luka di lengan Jiro mulai pulih.

Dengan semangat yang semakin berkobar, mereka terus berjuang melawan musuh. Li Wei merasakan sinergi yang kuat di antara mereka, mengingatkan pada pelatihan yang telah mereka lakukan. Namun, meskipun semangat mereka tinggi, musuh mereka juga memiliki kekuatan dan keahlian yang luar biasa.

Di tengah pertempuran, Li Wei melihat sosok pria bertubuh tinggi itu bergerak menuju Jiro. Tanpa berpikir panjang, Li Wei melompat dan menghalangi serangan musuh, mengeluarkan seluruh kekuatan yang ada. "Jangan dekat dengan sahabatku!" teriaknya.

Pertarungan menjadi semakin sengit. Li Wei mengandalkan segala teknik dan pengetahuan yang telah ia pelajari, bertarung dengan tekad untuk melindungi klan dan orang-orang yang dicintainya. Meskipun mereka berjuang keras, Li Wei tahu bahwa mereka harus menemukan cara untuk memenangkan pertarungan ini.

Saat pertempuran berlanjut, Li Wei merasakan sesuatu yang aneh-sebuah kekuatan dari dalam dirinya mulai membangkit. "Ini adalah saat yang tepat," pikirnya, berusaha mengingat semua ajaran yang didapat dari altar. Dia mengambil napas dalam-dalam dan mengumpulkan energi, mencoba menciptakan serangan yang lebih kuat.

"Serangan bersatu!" seru Li Wei, mengarahkan energinya kepada teman-temannya. Jiro dan Mei mengangguk, merasakan semangat yang sama.

Dengan kekuatan baru yang mereka ciptakan bersama, Li Wei meluncurkan serangan yang sangat kuat. Pedangnya bersinar, memancarkan energi yang membara saat ia menyerang ke arah musuh.

"Serangan bersama, kita tidak akan kalah!" Li Wei berteriak, mengarahkan serangannya pada pria bertubuh tinggi itu. Energi itu membentuk lingkaran cahaya di sekitar mereka, dan dalam sekejap. musuh mereka terhantam oleh kekuatan yang luar biasa.

Semua orang di sekeliling terdiam saat melihat kekuatan gabungan mereka. Li Wei, Jiro, dan Mei bersatu, saling melindungi satu sama lain, dan bertarung dengan semangat yang tak tergoyahkan. Dengan satu serangan terakhir, mereka berhasil membuat musuh terjatuh.

Kekalahan mereka membuat pria bertubuh tinggi itu marah. "Kalian tidak akan bisa melarikan diri! Ini belum berakhir!" teriaknya, sebelum melarikan diri bersama anak buahnya.

Li Wei, Jiro, dan Mei saling berpandangan, napas mereka terengah-engah. Meskipun mereka baru saja memenangkan pertarungan, rasa ketegangan masih menggelayuti hati mereka. "Kita harus bersiap," Li Wei berkata, menatap ke arah hutan tempat musuh pergi. "Ini mungkin baru permulaan."

Mereka kembali ke klan dengan tekad yang lebih kuat dari sebelumnya. Li Wei tahu bahwa mereka harus berlatih lebih keras dan mempersiapkan diri untuk kemungkinan ancaman yang akan datang. Hari- hari berikutnya akan penuh tantangan, tetapi Li Wei yakin bahwa bersama teman-temannya, mereka dapat menghadapi apa pun yang terjadi.

Dengan semangat yang baru dan pengetahuan yang berkembang, Li Wei bersiap untuk melanjutkan perjalanan ini, bertekad untuk melindungi klan dan orang-orang yang dicintainya. Dia tahu bahwa perjalanan mereka baru saja dimulai, dan banyak lagi yang harus mereka hadapi.