Setelah perubahannya menjadi seekor naga, dia mengaung di tengah arena dengan suara keras.
"Gruoahhhh...!!!" (Suara meraung).
Manusia ketakutan mendengarnya dan menutup telinga mereka dengan kedua tangan.
Tubuhnya sangat mengerikan yang dijalani oleh roh jahat yang berasal dari pedangnya, membuat suasana menjadi lebih menegangkan.
Menarik tombak yang tertancap di badannya, dengan rasa sakit yang dia rasakan, melemparkannya kembali ke arah Michael.
Dengan santai, dia hanya menggerakkan bahunya untuk menghindari, lalu dengan cepat dia menangkapnya.
Rasa sakit dari luka yang di terimanya sangat mengganggu pergerakannya, dia berkata kepadanya.
"Saatnya kita akhiri semua ini" (hembuskan nafas).
Sekejap dia terbang ke menembak, dengan pedang Muramasa dalam wujud asli tanpa roh yang melilit nya, dengan kuat menghantam ke arah Michael.
Dia menangkisnya dengan tombak Longinus, dan perlahan tombaknya terlihat retak akibat menahan serangan.
Dengan sayap menyala-nyala dan tajam seperti jarum, dia menusuknya ke badan lucifer, raungan keras akibat serangannya, Lucifer menarik sayap Michael dan melemparkannya ke ujung arena.
Dengan memposisikan diri agar tidak terjatuh.
Dia mengambil panah Brahmastra dan tongkat ruyi jingu bang, lalu melemparkan tongkat itu ke atas, dan memanah Lucifer dengan panah yang jauh lebih kuat dari sebelumnya, sangat kuat dan merusak.
"Kak! Lihat, Celestial itu menggunakan tongkat milik kakak" (cut pat kai).
"Umm... Aku tidak peduli" (Sun Wukong).
"Kau lihat itu Shiva?" (Tanya Indra).
"Hahaha…Kemana Brahma pergi?" (Shiva tertawa tertawa).
Berniat untuk memancingnya terbang lebih tinggi ke atas, panah yang menyebabkan ledakan area, membuat Lucifer sangat kesal dan itu membuat kesulitan untuk melihatnya.
Dia mengepakan sayapnya membuat angin kencang di sekitarnya agar bisa terlihat dengan jelas.
Dengan cepat, mereka berdua berada di langit arena Elysium.
Tanpa di ketahui Lucifer, tongkat yang Michael lemparkan ke atas menjadi sangat besar jauh dari sebelumnya.
Memegang dengan kedua tangannya, berteriak sekencang mungkin sambil menjepit tongkat itu ke arah Lucifer.
"Aaaarrgghhhhh..!!!" (Michael).
Awan-awan terbelah menjadi dua, para dewa dan manusia yang di bawah melihat suasana yang dahsyat dan luar biasa, karena tongkat itu sangat besar.
"Sial, itu sangat dekat dan besar" (Lucifer).
Lucifer berpikir dia tidak dapat menghindari serangannya dengan jarak sedekat ini.
Lalu, serangan itu mengenainya dengan sangat keras, dia terhempas jauh ke dalam arena.
Dan tongkat ruyi jingu bang, menyusut ke bentuk aslinya.
Melihatnya terbaring di arena akibat serangannya, dia menyerangnya dari atas dan menarik tombak Gungnir, milik dewa Odin dari cakram miliknya.
Lucifer menyemburkan api yang sangat panas, dan itu membuat para manusia kepanasan, api yang sangat panas, mungkin seperti api neraka.
Terbang turun dengan cepat, sambil menahan semburan api menggunakan tombak Gungnir, terlihat seperti komet yang indah di malam hari, membelah api itu dan berteriak dengan keras, dan.
"Bumm...!" (Terjadi ledakan keras dan kabut menutupi arena).
Sungguh tempat yang sudah sangat-sangat hancur karena pertarungan mereka berdua.
Para penonton tidak dapat memastikan apa yang terjadi dengan mereka berdua, karena kabut menutupinya, kecuali para dewa.
Mereka semua tertawa dan membuat bingung para manusia.
"apa yang sebenarnya terjadi" (si cowo).
"Aku juga tidak tahu, kabut sialan itu menghalangi pandanganku" (si cowo).
"Hahahah....Trik licik yang sangat bagus".
Hermes mengumumkan, jika kejadian yang terjadi sangat luar biasa.
Dengan keadaan terluka, dia terbang melompat ke belakang sambil memegang lapisan darah yang mengalir akibat tertusuk pedang Muramasa.
Sedangkan Lucifer terluka, dan bahunya robek akibat serangan yang mengenai nya, perlahan kabut debu pun menghilang.
Di Tribun para manusia semuanya kaget melihat Michael yang terluka, sambil menyembuhkan luka mereka. Lucifer berkata
"kau tau, itu bukan pedang biasa, kau akan terus merasakan sakit walaupun sudah menyembuhkan luka mu itu" (dia tertawa pelan karena kesakitan).
Setelah berkata seperti itu, dia merasa ada sesuatu yang tidak beres, dia merasakan sakit di dada, dan itu membuat gumpalan darah dari mulut, sontak membuat para penonton dari pihak dewa dan manusia kaget dan bertanya-tanya.
"yaa..!, sama seperti mu, tombak yang menusuk dada mu sebelum nya, jauh lebih kuat dari pedang milik mu itu" (Michael tertawa kecil sambil memegang lukanya).
"Ada apa yang terjadi dengan mereka berdua?" (Jika itu terjadi).
"aku juga tidak tahu" (si cowo).
"Lihat lah para kedua kontestan, mereka sama-sama memulihkan luka yang di alami, sepertinya efek dari serangan mereka sebelumnya, membuat mereka berhenti sejenak, Serangan yang mengenai dada Lucifer dengan tombak Longinus, sedangkan Michael tertusuk oleh pedang terkutuk Muramasa" (Hermes dengan suara keras).
Lucifer menatap dingin ke arah Michael dan perlahan bangkit, dan berkata.
"Aku sudah menyiapkan semua ini sejak lama, menempa pedang itu dan melakukan banyak perubahan yang jauh dari sebelumnya, menanggung semua rasa sakit, memikul beban yang berat, melihat orang-orang yang dulu mencintai ku sekarang membenci ku, menjauhiku bahkan mencampakkan ku, dan sekarang aku sudah muak dengan permainan yang tidak berakhir ini, kau yang mati, atau aku yang akan mati, aku tidak peduli lagi dengan itu semua, aku akan mengakhiri semuanya di sini".
Dengan suasana hening dan tenang, setiap kata nya didengarkan oleh para penonton yang ada di arena.
Setelah itu, menyerang Michael dengan seluruh kekuatan.
Kilas balik.
Di dalam surga, setelah pertemuan mereka dengan sang seraphim.
Mereka semua meninggalkan tempat itu, Lucifer menjadi yang paling bersemangat karena ingin menjadi seperti Metatron suatu saat nanti.
Para komplotannya yang lagi tertidur setelah berpesta dan meminum anggur , kemudian mereka didatangi oleh Samael, memberi tahu mereka bahwa setelah ini akan di ciptakan mahluk yang serupa dan menempati surga sementara waktu.
Mereka tidak berkenan, karena hal ini sudah terjadi sekian lama, mereka berangkat dan menuju ke tempat Adam diciptakan.
Menemukannya sedang bersama dengan Lilith, mereka mengintip di balik bukit dan menyaksikan mereka berdua, dan berbicara sambil berbisik-bisik.
"Menyingkir lah Belphegor, aku juga mau melihatnya" (Mammon).
"Ssttt...!Dasar gendut, diam lah" (Asmodeus).
Apa katamu!, mau ku buat kau menjadi sosis hah?" (Mammon).
Lucifer dan Samael menatap sinis ke arah mereka berdua.
"Baiklah...!" (Asmodeus dan Mammon).
Terdengar suara mereka oleh Adam, dan mendekati para Malaikat Agung dan Langit itu, dan berbicara.
"Wahai mahkluk suci, apa yang kalian lakukan di sini?, kalau kalian ingin menemui ku, tinggal katakan saja" (berbicara sambil tersenyum).
Mereka terkejut dengan kehadiran Adam, tapi itu membuat Lucifer sakit hati, dia melihat memiliki potensi yang tinggi di surga, kemudian dia menanyakan beberapa hal.
"Berapa lama kau tinggal di sini?" (Korek).
"aku juga tidak tahu pasti, tapi aku menyukai tempat ini, sangat indah dan menyenangkan" (jawab Adam, sambil melihat gunung-gunung dan aliran sungai di bawah nya).
Dia melanjutkan kalimatnya.
"Dia menciptakan ku, untuk menjadi pendampingnya di istana tertinggi surga, untuk sementara waktu".
Mendengar itu Lucifer berpikir dan berkata.
"Kenapa dia memilih mu? Bukan kah kami ini lebih suci? Yang bisa di andalkan di surga?"
"Aku juga tidak tau itu, tapi yang aku tahu pasti, dia menciptakan ku lebih jauh sempurna dari ciptaan dia yang sebelum nya" (Adam).
Sontak itu membuat Lucifer sangat sakit hati.
"Jangan memasang wajah seperti itu, itu hanya sementara, kau tau! sombong akan membuat mu jatuh ke jurang penyesalan" (Adam).
Dia menjawab dengan nada tegas.
"Aku tau itu, jangan menceramahi ku, aku jauh lebih bijaksana darimu".
Dia pun terbang menuju istana tertinggi surga, bersama dengan komplotannya.
Para Celestial yang melihat Lucifer terbang ke istana surga, mereka mengikuti dan mencari tahu apa yang sedang terjadi.
Setelah sampai di depan gerbang istana surga, Mereka melihat cahaya yang sangat terang menutupi area itu, dengan keadaan mata yang menyilaukan Lucifer berkata.
"Kenapa Adam yang akan menjadi orang yang akan mendampingi mu di tempat suci ini?" (Dia bertanya tanpa rasa hormat).
"Jadi, kau sudah bertemu dengannya?, bagaimana dia? Apakah dia mengajarimu beberapa hal? Dia ku ciptakan jauh lebih mulia dari ciptaanku sebelumnya, untuk memenuhi bumi di sana" (cahaya).
Sebenarnya cahaya itu tahu isi hati Lucifer yang memiliki rasa sombong dan angkuh.
"Lalu kenapa dia yang mendampingi mu di sana?" (Lucifer dengan serius).
"Aku akan memberikan sesuatu yang istimewa dan mengajarkan kebaikan dan keburukan kepadanya, untuk persiapan dia menempati bumi" (cahaya).
"Bukan kah kita para Malaikat lebih baik darinya, kenapa tidak memberi mereka sesuatu yang setimpal dengan bentuk tubuh nya yang tidak sempurna" (Lucifer).
"Aku memberikan semua itu kepadanya bukan tanpa alasan" (cahaya).
Kesombongan yang telah menutup hati Lucifer merasa tersaingi dengan mahkluk rendahan itu, yang beri perilaku istimewa, dia tidak mau mahkluk ataupun Celestial yang menjadi saingannya saat ini.
Dia bahkan melupakan Michael dan yang lain, dan berniat menyerang dan memberontak di surga bersama komplotan dan Celestial yang berada di sisinya.
Kesombongan benar-benar menutupi seluruh hatinya.
Cahaya yang terpancar itu seharusnya tidak menyilaukan mata para Langit, tetapi karena Lucifer dan para komplotan nya memiliki kebusukan di hati mereka masing-masing, cahaya itu menjadi sangat menyilaukan.
Peperangan pun tidak dapat dihindarkan, dan pemberontakan di surga, perang besar antar Lucifer melawan para Surgawi di pihak surga.
Malaikat Tertinggi Michael memimpin pasukan surgawi dan memukul mundur para pemberontak, Adam menjadi ahli strategi ketika pemberontakan itu terjadi.
Perang yang berlangsung lama di karenakan Lucifer menjadi seekor naga yang mengerikan, membunuh banyak para Celestial.
Dia tidak mau mengkonversi atas perbuatannya dan akhirnya, Para Malaikat Agung lah yang berusaha menghentikannya.
Sampai mereka semua jatuh dan terusir dari surga dengan keadaan yang tidak terhormat dan terbuang.
Para Celestial yang jatuh bersama Lucifer dari surga mereka adalah "Malaikat Jatuh" .
Seharusnya Lucifer telah sampai ke tingkat Seraphim bersama dengan Metatron dan Barachiel jauh sebelum Michael, tetapi itu tertunda karena dia mengabdi dan melayani, bukan dengan sukarela dan kasih yang tulus, melainkan dengan keterpaksaan dan sifat sombongnya itu.
Mereka jatuh dari surga, dan menempati neraka untuk membalas dendamnya kepada para Surgawi yang berada di surga,
Memanggil pandai besi Hefaestos dan juga Muramasa, sebagai pemilik dan pembuat pedang terkutuk legendaris yang sangat kuat, bersama juga dengan '7 dosa mematikan'.
Mereka menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk menjadikan pedang itu menjadi sangat sempurna.
Pedang yang dililit oleh roh jahat sebagai sarungnya, berfungsi untuk menutup pedang aslinya (Myoho Muramasa).
Pedang yang dapat memotong gunung dan juga membelah lautan, tidak terlepas dari kutukan yang diberikan ke pedangnya.
Setelah 400 tahun, pedang itu diselesaikan dengan baik, sempurna. menyimpannya dan akan menggunakan suatu hari nanti ketika hari penghakiman itu tiba.
Arena pertarungan Elysium.
Setelah bangkit dan berdiri, berhadapan dengan Michael dan telah selesai menyembuhkan luka mereka.
Lucifer yang memegang Myoho muramasa dengan kedua tangannya, merasakan energi dari pedang tersebut.
Dengan perasaan yang tidak terkontrol, merasukinya dan menyatu dengan sifat kesombongan yang ia miliki.
Kesadarannya mulai pudar, gerakan yang teracak, mulai memasuki alam bawah sadarnya, kutukan pedang Muramasa bercampur aduk dengan jiwa lucifer.
"ini menarik sekali" (Muramasa dari tribun).
"Hahah... Mendorong kita menyuruhnya agar tidak menyerang yang lain" (Hefaestos).
"Sepertinya ini akan menjadi serangan yang terkahir, seluruh kekuatan terfokus pada satu titik, dan apakah Michael sang seraphim dapat mengatasinya?" (Hermes dengan suara keras).
Dengan aura misterius yang mencekik dirinya, para manusia sangat ketakutan melihatnya.
Aura yang melingkari tubuhnya mengarah ke langit, langit pun menjadi gelap, badai mengguncang seluruh tempat, kilatan petir yang menyambar, angin berhembus kencang, membuat suasana menegangkan di seluruh arena.
Dari tempat jauh tersembunyi, astaroth melihat dan berkata.
"Dia benar-benar serius melakukannya, apa yang dilakukan Michael sampai membuatnya marah seperti itu?".
Dan si penipu yang menyamar di tribun para dewa.
"Ini akan menjadi pertunjukan terakhir" (Asmodeus berkata dalam hati).
Di atas pilar para Malaikat Agung memegang senjata mereka, Buddha berdiri dari tempat duduknya, para dewa menyaksikan tanpa bersuara, Rafael di lorong-lorong arena berdoa, dan Michael melihatnya di depan matanya.
Dengan cahayanya yang mulai redup. Michael berkata kepadanya dengan suara keras
"Ini antara aku dan kau, setelah pertarungan ini selesai, jangan ada di antara kita yang akan menempati surga, aku tidak tau siapa yang akan mati, tapi berjanjilah lah Lucifer...!".
Dia melanjutkan kalimatnya.
"Kau tau, aku selalu ingin bersama mu, semenjak kau keluar dari surga, aku selalu mengingat mu, dan selalu bertanya-tanya kenapa kau melakukan pemberontakan itu, kau juga pasti mengetahui sifat ku kan?, yang tidak pernah melanggar perintah apapun".
"Berjanjilah!, setelah pertarungan ini selesai, jangan ada yang menempati tempat ini lagi, maaf kan aku sebelumnya, mari kita mengakhiri ini semua" (Michael).
Setelah itu, dia mengambil petir Zeus yang berbentuk pedang dari lingkaran cakram miliknya, menariknya dengan cipratan petir yang menggelegar.
"Celestial itu selalu membuat kejutan, bukan begitu Zeus?" (Ahura Mazda).
"Yaa...dia membantuku ketika melawan tifon, di gunung etna" (Zeus).
Setan (naga pemberontak) perlahan membuka matanya, dan menatap sinis ke arah Michael.
"Aku bukan lagi orang yang kau kenal, dari bayangan gelap yang kau lupakan, kini terlahir dalam keheningan, seperti dewa yang menggemparkan malam".
"Luka-luka yang membara ini, menjadi Saksi bisu perjalanan ku, di bawah langit yang kejam, setiap langkahku, serupa bisikan arwah".
"kekuatan yang terpendam, kini meledak seperti badai, kebencian dalam jiwa tak bisa dipadamkan, mengubah keheningan menjadi kegelapan yang menakutkan".
"Jangan mencari diriku yang dulu, karena aku adalah sosok baru yang menanti, di kegelapan aku bersinar tajam, menjadi kan mimpi buruk bagi siapa saja".
Setelah berbicara panjang, dia menyerang dengan cepat, dan menghantam keras ke arah Michael, pedang petirnya terpental dengan keras mengenai wajahnya, dan menghancurkan sebagian helmnya, terlempar ke pinggir arena.
Dengan setengah wajah yang terlihat, penonton terkejut karena serangan itu terjadi, michael sadar dan menangkis serangannya tetapi kekuatannya jauh lebih kuat dari sebelumnya.
kemudian menyerang dengan cara beruntun, membuat kilatan dari benturan pedang Muramasa dan pedang petir Zeus, mereka bergerak dengan cepat di udara sampai meninggalkan jejak dan mengarah ke langit arena.
Serangan yang tak beraturan di tingkat berikutnya, pedang perusak petir menyerang secara bertubi-tubi ke arah naga itu.
Dengan cuaca yang mendukung menjadikannya unggul dengan pedang petirnya, ketika kilatan menyala di atas arena, semua penonton di tribun melihat ke atas untuk menyaksikan pertarungan mereka.
Naga itu menghilang di dalam badai, menyaksikan badai dahsyat dengan petir yang menyala-nyala di pedangnya.
Semburan lava keluar dari dalam badai, mengenai nya dan membuat zirah ilahi nya melepuh dan lebur.
Jatuh ke arena dengan keadaan berasap dan terluka, penonton menyaksikannya jatuh, lihat sekilas.
Naga itu keluar dari pusaran badai mengerikan di atas angin.
Dia menyembuhkan lukanya, tetapi zirahnya telah hilang hancur, tersisa celana armor miliknya, wajahnya yang sangat tampan dan tubuh sempurna terlihat.
Menengadah ke langit, menarik tombak gae bolge di tangan lain, lalu terbang dengan cepat ke atas.
"kemari lah...!" (Setan).
Saat akan menangkisnya, luka dari tombak Longinus kambuh, dan membuka pertahanannya.
Melihat kejadian itu, Michael melempar kan tombak ke arah nya dan membuatnya hilang kendali, dengan mengalami rasa sakit yang luar biasa.
Raungan keras dari sang naga, dengan perlindungan yang terbuka.
Pedang petir itu mengenai wajahnya, membuat sobekan dari mata hingga memotong tanduknya.
Dengan luka yang di deritanya, Jatuh ke dalam arena.
Michael melemparkan pedang petirnya, dengan kecepatan tinggi dan mengenai dalam mulut sang naga.
Melumpuhkannya, mengambil dua trisula milik shiva dan Poseidon, melemparkan kedua tombaknya dan mengenai kedua sayap sang naga.
Tidak dapat bergerak, karena kedua sayap tertancap ke tanah dan mulut tidak dapat menyemburkan api.
"..." (Siwa).
"Hmmm" (Poseidon).
Penonton melihat naga mengerikan itu mengamuk, dan berusaha memegang dengan kedua tangannya, dari jeratan tombak dan trisula.
Dengan teriakan keras dari atas, Michael mengambil pedang fragarach, dan terbang ke bawah dengan keadaan setengah sadar.
Dan benturan keras dari serangannya, memotong sayap dari naga itu.
Para penonton dari umat manusia sangat meriah, karena berhasil memotong sayapnya.
Dengan lutut yang menopang tanah dan pendengarannya mulai memudar.
Sebelumnya, Setelah Michael menyerang dan memotong tanduk sang naga, dia memuntah kan darah, kutukan telah menyebar ke seluruh tubuhnya, dan hanya Rafael yang dapat menyembuhkan penyakit seperti itu.
Melihatnya kehilangan kesadaran, dia memegang sayap Michael, dan melemparkannya ke ujung arena, yang membuat sayapnya rusak parah.
Dalam keadaan menderita dan terluka parah, dia berkata dalam dirinya dengan kebingungan.
"Apa aku sudah kalah?".
"huft..." (menghela napas).
Pandangannya gelap dan pendengarannya memudar, dia melihat ke arah Lucifer dan samar-samar mendengar dukungan penuh dari umat manusia.
"...Tidak!, mereka menaruh harapan besar kepada ku, aku tidak akan menyerah!".
Dia berusaha meraih pedangnya, dan menguatkan dirinya untuk tetap bertahan.
Teriakan dukungan dari para manusia sangat meriah, membuatnya bangkit dan kembali bertarung.
Trisula dan pedang petirnya yang menjerat Setan, menghilang.
Mereka berdua telah mengeluarkan seluruh kemampuan masing-masing.
Setan berusaha untuk berdiri, Michael berjalan dari tembok tempat dia berbaring, mereka berdua berjalan mendekat.
Badai perlahan menghilang, cahaya matahari menyinari di atas lanskap Elysium, para penonton menyaksikan dengan penuh perhatian, menentukan siapa yang akan memenangkan pertarungan.
Michael berjalan dengan pincang dan pedang yang terseret ke tanah, wajah penuh darah, dan sedikit luka akibat kutukan di badannya.
Lucifer mulai sadar dari kutukan pedang Muramasa yang menggerakkan jiwa bersama setan, dia terjatuh bersimpuh karena merasakan sakit yang alami di tubuhnya.
Michael berjalan menuju ke arahnya dan berkata.
"Ingat lah janji itu Lucifer, aku juga akan menepati janji nya, aku sudah tidak memiliki kekuatan lagi, bahkan berjalan pun aku sudah tidak bisa, setelah kepergian mu ini, aku akan selalu mengingatmu, maafkan aku kawan" (dengan pedang akan menusuk Lucifer ) .
Tanpa diketahui Michael, Lucifer sudah kembali sepenuhnya ke dalam dirinya.
Tiba-tiba pedang Muramasa menusuk jantung Michael dengan keras, tanpa armor dan pelindung, membuat para manusia kaget dan bersedih.
Tidak bisa berkata-kata, Mereka semua menangis histeris, sedih atas kemalangan yang di alami Michael.
Para Malaikat dan Buddha hanya dapat melihat kejadian tersebut, Rafael bersimpuh menangis, sebagian para dewa tersenyum melihat kemenangan pertama nya.
"Aku tidak tahu apa yang kau maksud, mungkin lain kali saja" (Lucifer tersenyum tipis).
"Sangat mengejutkan para penonton, apakah sudah berakhir!?, sangat disayangi bagi pihak manusia" (Hermes/komentator).
Mereka berdua berada di tengah arena, Michael melihat ke tubuh nya yang tertusuk pedang, sedangkan Lucifer menutup matanya, dengan pedang yang masih di genggamnya, Michael menahan rasa sakit itu dan membisikkan sesuatu kepadanya.
"...Tolong! Jangan pernah datang ke surga lagi, tepati janji itu Lucifer~, maaf kan aku sebelumnya". (Bersedih)
"Dan inilah pemenang kita di ronde pertama, Lucifer 'the Fallen Angel' sebagai perwakilan dari sisi para dewa" (suara keras menggema di seluruh arena).
Lucifer berjalan keluar dan perlahan kembali ke tubuh aslinya, Michael terjatuh bersimpuh dengan kutukan yang mengerikan di badannya, akibat tusukan pedang yang masih menancap di badannya.
Gabriel datang mendekatinya.
"Aku akan menyuruh Rafael untuk mengobati kutukannya" (Gabriel).
"Tidak! Itu percuma, ini kesalahanku dan juga takdirku" (jawab Michael).
"Sebentar lagi aku akan meninggalkan tempat ini, jadi aku memintamu untuk memimpin para Surgawi, dan menjaga surga dari keburukan, melindungi para manusia itu dari kejahatan para dewa, dan menghormati tuan Buddha" (Michael).
Menarik napas dan melanjutkan.
"Aku belum sempat bertemu dengan Adam, aku juga merindukannya, katakan salam dariku padanya, jika kau bertemu dengannya nanti, katakan aku sangat merindukannya" (dia tersenyum).
Dengan kutukan yang telah merusak tubuhnya, dia melihat ke arah Buddha, di kursi petinggi.
Kilas balik
Setelah mendapat izin dari Buddha untuk mengikuti Ragnarok, Michael dengan seluruh kekuatan akan melakukan yang terbaik.
"Tapi, Kau mati di pertarungan itu" (Buddha).
Michael kaget mendengar jawabannya, dan berkata.
"Apa yang terjadi?" (Tanya dengan serius).
"Kau ingat yang kukatakan di gedung parlemen Elysium?" (Budha).
Michael mengangguk, dan Buddha Melanjutkan perkataannya.
"Ragnarok, adalah kekacauan yang aku maksud, semua yang kau cintai dan cintai mati dalam pertarungan itu" (Buddha).
Dengan melihat keindahan matahari terbenam, Buddha berkata,
"Kau akan mati, oleh kutukan dari pedang yang dimilikinya".
Dengan menghela nafasnya, dia bertanya.
"Bagaimana cara agar terhindar dari kutukannya?, apa tidak ada cara untuk menghentikan takdir semacam itu?" (Michael).
"Ummm...mungkin, kau cukup untuk tidak terluka dari pedangnya, apalagi juga armor milikmu, bisa menghindari luka serius dari kutukan seperti itu" (Buddha).
"Baiklah aku akan mencobanya, tapi aku meminta satu hal, kalau aku mati di pertarungan itu, tolong jaga surga ini dan juga para Malaikat Agung" (permintaan serius Michael pada tuan Buddha).
Arena pertarungan Elysium.
Michael memancarkan banyak darah, dia berada di tengah-tengah arena bersama Gabriel, Lucifer melihat kearahnya.
Dia menengadah ke langit, mendengar tangisan anak-anak dan juga orang dewasa di sana, semua harapan mereka telah hilang, mereka menaruh harapan besar kepada nya.
Hal itu membuat Michael bersedih dan gagal sebagai pemimpin untuk melindungi umat manusia.
Dengan menatap langit yang penuh harapan, berkata dalam kesunyian.
"...Maafkan aku!" (dengan perasaan sedih yang mendalam).
Badan dan sayapnya perlahan memudar, jiwa nya yang mulai rapuh, dia melanjutkan perkataannya.
"Semua ini belum berakhir, tetap lah pada pendirian kalian, jangan putus asa karena ini, perjalanan kalian masih sangat panjang, dan jangan menyerah, setelah kepergianku, kuharap kalian bisa memenangkan banyak pertarungan".
Memuntahkan darah, melihat burung-burung berkicau di langit Elysium, lalu berkata.
"sekali lagi maafkan aku...!" (tersenyum).
Jiwa Michael pecah, dan wujudnya menghilang seperti pecahan kaca dan tersapu angin lembut di tengah arena.
Gabriel hanya menunduk, dengan rasa sedih di hatinya.
Lucifer berjalan keluar melalui lorong-lorong arena dengan pincang dan penuh luka.
"Pemenang Ragnarok ronde pertama, Lucifer yang menyatu dengan setan (Naga Pemberontak), waktu pertarungan, 37 menit 47 detik, penyerangan akhir, tusukan pedang Myoho Muramasa" (Hermes/komentator).
Pertandingan Ragnarok ronde pertama telah selesai.