Jun berjalan di lorong menuju kamar asramanya, sambil menghela nafas saat dia mengingat sesuatu.
"Kalau tidak salah Protagonis awalnya wajah nya tanda tanya dan tidak bisa di lihat seseorang."
Saat protagonis kembali dari sekolah, Protagonis melihat laptopnya yang ada di kehidupan sebelumnya ada di asramanya.
Saat dia membuka laptopnya dan menyalakannya, laptopnya tiba-tiba mensinkronkan wajahnya, Protagonis melakukan fenomena awakening yang di sebutkan "ENLIGHTENMENT"
Fenomena awakening tersebut hanya terjadi ketika seseorang melampaui batasnya, di dunia ini itu di sebutkan "ENLIGHTENMENT".
Dengan terjadi ENLIGHTENMENT, kau akan dapat melihat Talent, Skill, Ability, dan lain sebagainya.
Dan kau juga dapat menjadi lebih kuat dengan metode yang jauh lebih efisien dibandingkan sebelumnya.
Jadi singkatnya....
anda dapat melihat status windows anda.
"Wow... Protagonis mempunyai sistem kan?, kenapa aku tidak melihat apa-apa di sini?." Kata jun sambil melihat sekeliling asramanya.
Asrama nya lengkap, rapih dan lebih luas, seperti sebuah apartemen pada umumnya, dan di sini mereka tinggal sendiri-sendiri.
"Yah, walaupun tanpa sistem, aku sudah kuat, apalagi aku tanpa latihan sudah bisa menguasai kekuatan dengan baik."
Setelah Jun menerima Kekuatan Varvatos dan Gilgamesh, dia juga mendapat beberapa ingatan mereka berdua, strategi perang, berbagai senjata, dll, Jun menguasai kekuatan mereka dengan lebih baik.
"Memukul beberapa sekelompok hama tidak masalah, yang membuat ku resah adalah aku harus menahan diri karena takutnya membuat dunia ini hancur."
Jun tidak peduli terhadap orang-orang di dunia ini, mau di belahan dunia ini ada penjahat yang bisa memusnahkan seluruh manusia ataupun yang lainnya, Jun tidak peduli.
Dari awal Jun bukanlah orang baik, dia juga munafik, licik dan tidaknya berperasaan, mungkin ini efek dari ingatan Varvatos dan Gilgamesh.
"Aku juga ingat Protagonis mengatakan ini.."
'Tidak ada konsep leveling up di dalam novelku, pada dasarnya karena kau tidak dapat meningkatkan Stat-mu semaumu, satu-satunya metode untuk melakukannya, Point merupakan Resource yang sangat berharga.'
Dan Protagonis kim hajin mengunakan sebagian point nya untuk Luck.
Luck tidak cuma terbatas pada peluang dalam menemukan hadiah di dalam dungeon, mendapatkan uang, bonus stats, hubungan interpersonal, dll.
Itu merupakan sebuah stat Cheat yang berpengaruh di setiap bagian dalam kehidupan.
"Luck berguna dalam segala aspek, Wow~ aku juga ingin mempunyai Luck99+." Kata Jun sambil berjalan ke arah kamar mandi.
"Yah, aku menantikan hari esok."
Besok paginya.
"Kerja bagus untuk latihan paginya, kalian semua."
Jun Duduk di kelas, sambil melihat ke depan, seseorang sedang berdiri sambil tangannya di belakang.
Dia memakai jaket olahraga warna hijau tua dengan lambang Cube di dada kirinya, rambutnya di ikat, kacamata oren, pria tersebut berbicara.
"Sekarang aku akan memperkenalkan diri."
"Namaku Kim soohyuk, aku akan menjadi instruktur yang bertanggung jawab atas kalian hingga satu tahun kedepan."
"Ranking point, 3850. Rank 9737 dunia."
Orang-orang mulai berbisik-bisik saat mendengarkan namanya dan rangking point nya.
"Rank 9000 dari 2 juta orang?, dia luar biasa."
"Aku pernah melihatnya."
"Berdasarkan klasifikasi dari asosiasi, dia berada di rank hing-intermediate level 5."
Orang-orang masih berbisik-bisik tapi Jun tidak peduli karena itu masih sangat LEMAH.
Dia hanya menatap ke depan dengan tatapan bosan yang terlihat di matanya.
"Cukup sekian perkenalannya, sekarang mari masuk ke permasalahan yang ada." Kata Instruktur yang sedang berdiri di depan dengan wajah tegas.
"Cube bukanlah tempat yang nyaman seperti keinginan kalian, Kalian akan dievaluasi hanya berdasarkan nilai, dan kalau kinerja kalian buruk, kalian akan langsung di tahan."
"Berdasarkan statistika, kurang dari setengah kadet dapat lulus dari cube tanpa menjalani tahanan terlebih dahulu, karena ini adalah fasilitas untuk membesarkan hero."
"Kalian akan dinilai berdasarkan standar yang tetap dan ketat, kalau begitu semuanya bangun dan ikuti aku!!."
"Ini adalah pertama dari jadwal 'PEMILIHAN SENJATA UTAMA!'.
Setelah itu para murid-murid pun bangun dan mengikuti instruksi yang sedang berjalan paling depan.
____________________
Instruktur meletakan tangannya di atas sebuah kaca yang memancarkan cahaya biru.
Seketika pintu besi terbuka perlahan yang akhirnya dia menampilkan ruangan canggih, dengan lambang cube besar di ujung.
Banyak senjata di meja yang sisinya memancarkan cahaya biru, pedang, tombak, panah, kapak, dll.
Ada juga senjata modern, namun di dunia ini senjata modern itu tidak terlalu berguna untuk orang-orang yang bisa memakai magic.
Biasanya senjata modern di pakai oleh orang-orang yang tidak bisa mengunakan magic seperti warga sipil.
Tipe peluru yang sering di pakai adalah 'magic bullet', karena peluru itu dilapisi mana, daya rusaknya lebih besar daripada peluru timah biasa.
Walaupun dengan keunggulan seperti itu, alasan pistol diremehkan disini... adalah keterbatasannya yang jelas.
Alasan pertama adalah, tidak peduli seberapa kuat pemiliknya, daya rusak pistol ini terbatas.
Dan alasan kedua adalah sejarah tenang pistol masih baru, di dunia ini mitos dan legenda menjadi nyata.
Artefak dari mitos dan legenda itu menjadi persenjataan di dunia nyata, dan semakin mentereng asal-usul dan sejarahnya, semakin meningkat rank sebuah senjata.
Karena itu, kadet yang ada di cube akan memilih senjata kuno daripada senjata baru, mempercayai kemampuan diri sendiri, daripada magic bullet...
Bahkan jika batasan mereka sudah tercapai, mereka tetap dapat meningkatkan kemampuan mereka menggunakan daya persenjataannya.
"Whoaaa..."
Murid-murid yang melihat pemandangan itu terkagum-kagum dan terpesona walaupun banyak murid perempuan yang mencari pandang ke arah Jun.
Tapi mereka harus menghentikan kekaguman itu karena instruktur terlalu tegas.
"Aku tidak pernah memberi kalian waktu untuk kagum!."
"Cepatlah ambil senjata pilihanmu!!."
Murid-murid berlari-lari terbirit-birit ke dalam, Jun Juga berjalan santai ke dalam dan melihat-lihat dulu sebelum memutuskan senjata mana yang ingin dia gunakan.
"Setelah kalian memilih senjata utama kalian, kalian tidak dapat mengubahnya untuk setidaknya 6 bulan, jadi pilihlah dengan bijaksana!." teriak Instruktur.
Untung Jun tidak asal memilih, walaupun dia bisa mengunakan berbagai senjata, tapi dia ingin memilih yang membuatnya nyaman selama 6 bulan ke depannya.
Melihat-lihat ke arah murid-murid lainnya, Tatapan Jun terhenti kepada Kim suho yang memegang katana panjang.
Melihat lagi ke arah yang lainnya, tatapan Jun terhenti kepada Nayun yang memilih busur.
Jun ingat kalau Chae Nayun memiliki talent di senjata model pedang, tapi itu di masa depan saat nayun sadar bahwa senjata nya adalah sebuah pedang.
Bukan Busur, walaupun busur nya tidak terlalu buruk, namun Jun hanya merasa tangannya dan mulutnya gatal ingin memberitahu Nayun untuk memilih pedang.
Tapi Jun tahan karena itu akan membuatnya terlihat aneh seolah-olah dia tahu segalanya, walaupun itu tidak salah karena memang benar, dia sudah membaca manhwanya di kehidupan sebelumnya.