Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

50 Resep Teh Duchess

safiraputri
--
chs / week
--
NOT RATINGS
344
Views
Synopsis
Saat membuka mata, aku sudah berubah menjadi seorang duchess yang cantik dan kaya raya. Kukira ini hanya halusinasi karena sebelum membuka mata aku mabuk setelah menenggak 3 botol ciu. Namun kusadari menjadi duchess bukan segalanya, di dunia ini aku direndahkan oleh babu yang tidak tahu diri dan diabaikan oleh suami coganku. Aku mencoba mengacuhkan semua itu dan menekuni hobiku membuat teh. Eh, tiba-tiba ada yang aneh dengan suami coganku. Ternyata yang namanya laki mau cogan ato pangkat tinggi jika sudah nafsu sama saja. Apakah yang mulia Duchess bisa mengembangkan bisnis teh miliknya sebesar Sariwangi? Singkat cerita ini tentang cewek ke isekai sambil ngeteh.
VIEW MORE

Chapter 1 - Chapter 1

"Ya ampun, lihat itu nyonya duchess."

"Siapa tuh? Oh, nyonya duchess yang sangat anggun itu yah?"

Sindiran para pelayan yang tertawa mengejek saat melihat chloe lewat dengan kepala menunduk.

"Ayo kita menyingkir agar tidak menghalangi jalannya" ucap salah satu pelayan sambil berlalu dengan angkuh dan tak sopan.

"Ellie, kamu sedang apa? Ayo cepat pergi!" ucapnya lagi saat melihat seorang pelayan bernama Ellie yang menatap Chloe dengan iba.

"...."

Ellie dengan ragu berjalan sambil menatap ke arah Chloe.

"Sudah berapa hari yah setelah aku datang ke dunia ini? Tentu saja saat pertama kali aku sangat terkejut dengan dunia asing ini. Aku juga kaget dengan sikap dan cemoohan orang sekitarku. Meski sesaat aku juga marah, sekarang aku sudah terbiasa dengan semua ini. Apa sudah seminggu ya aku berada di sini...?" batin chloe sambil berjalan di lorong kediamannya dan berhenti sejenak menatap nanar ke luar jendela.

Benar, di sini bukanlah tempat Chloe berasal. Chloe wanita yang lahir dan tumbuh besar di Korea Selatan dan nama aslinya adalah Park Hajeong.

Di kehidupan sebelumnya Chloe terus-terusan hidup dengan berhati-hati memikirkan respon orang lain. Saat Chloe mendapatkan pekerjaan dan masuk dalam tim keuangan perusahaan, sifatnya yang berhati-hati itu pun tidak berubah.

* *

"Nah, semuanya ayo beri salam. Ini ada anak baru, namanya Park Hajeong." ucap ketua tim memperkenalkan Park Hajeong.

"Halo, nama saya Park Hajeong, mohon bantuannya" Chloe (Park Hajeong) menyapa dengan semangat yang menggebu.

Karena takut tidak disukai, Chloe selalu diam tanpa protes meski ketua tim memberikan tugas apa pun itu.

"Batasnya sampai besok, kamu bisa kan?" tanya ketua tim sambil menyerahkan pekerjaan kepada Chloe.

"Iya tentu saja" jawab Chloe dengan senyum terpaksa.

"Mepet sekali" batin chloe yang sedang mengerjakan pekerjaannya.

Chloe bahkan bekerja lembur agar bisa menyelesaikan pekerjaan itu sebelum batas tenggat waktunya. Proyek rekan kerja Chloe yang tidak mereka selesaikan pun pada akhirnya selalu jadi tugas Chloe juga.

"Aku ingin sekali mengerjakannya, tapi aku juga masih banyak pekerjaan lainnya. Kali ini, aku minta tolong bantuan mu lagi ya?" ucap salah satu rekan kerja laki-laki Chloe.

"Iya" jawab Chloe dengan terpaksa.

"Maaf ya karena aku terus-terusan meminta tolong padamu. Tapi aku sibuk, kamu paham kan? Jadi kupercayakan padamu ya, Hajeong" tanya rekan kerjanya lagi dengan nada memaksa secara halus.

"Padahal waktu itu kamu juga melemparkan pekerjaanmu padaku, tapi kamu yang menerima pujiannya!" Batin Chloe kesal.

"Iya, percayakan saja padaku" jawab Chloe dengan senyuman yang dipaksakan.

Tetapi karena sifat Chloe yang tidak enakan, Chloe tidak pernah bisa menolak permintaan orang lain. Kemudian di antara salah satu pekerjaan yang dilimpahkan kepada Chloe, ada satu proyek yang ditolak semua orang karena cenderung berbahaya dan potensi keberhasilannya kurang bagus.

"Wah, katanya proyek itu akhirnya diberikan kepada Hajeong ya?"

"Sudah kubilang, dia itu bod*h"

"Memangnya proyek itu bisa dikerjakan sama pegawai percobaan?"

"Yah, entah bagaimana caranya mungkin bisa"

"Hajeong kan terampil dalam pekerjaannya"

Obrolan rekan kerja Chloe yang dilakukan secara bisik-bisik namun masih bisa didengarkan oleh Chloe.

Seperti biasa, Chloe berusaha sekuat tenaga berusaha mengerjakannya. Tetapi, proyeknya benar-benar gagal dengan mengerikan. Perusahaan mengalami kerugian yang sangat besar.

"Park Hajeong, apa kamu sadar dengan yang sudah kamu lakukan?! Padahal sudah sudah kuperlakukan dengan baik karena kamu bilang akan mengerjakannya dengan baik! Apa kamu tahu hal apa yang sudah kamu lakukan?! Kalau kamu tidak bisa bertanggung jawab, seharusnya kamu jangan menerima pekerjaan ini! Apa kamu tahu berapa besar kerugian yang harus perusahaan tanggung karenamu, Hajeong?! Sekarang apa yang kamu lakukan hah?!" teriak ketua tim membentak Chloe yang gemetar ketakutan menahan tangisnya.

"Saya... "

"Tanggung jawab atas pekerjaanmu sampai besok, Lalu berikan surat pengunduran dirimu! Bentak ketua tim lagi hingga Chloe tak bisa membela diri.

Di hari saat Chloe menyerahkan surat pengunduran dirinya, Chloe tertidur setelah lelah menangis, ketika itu Chloe bertekad kuat untuk tidak akan hidup tidak enakan pada orang lain lagi.

* *

"Padahal aku yakin ingin seperti itu... Tapi begitu membuka mata, aku sudah ada di tempat ini. Terlebih lagi, aku menjadi seorang duchess yang dikucilkan orang-orang. Sebenarnya apa yang sedang terjadi ya...?" batin Chloe sambil melihat sekeliling ruangan kamarnya.

"Debunya sudah menumpuk seperti ini pun tidak dibersihkan oleh mereka. Kasurku juga masih sama, tidak dibereskan" ucap Chloe sambil membereskan kasurnya dan kemudian menghempaskan tubuhnya di kasur.

"Aku diabaikan oleh para pelayan dan pesuruh. Walaupun pemilik tubuh ini adalah seorang duchess, ia tidak menerima perlakuan seperti semestinya. Padahal aku sudah memutuskan ke depannya tidak ingin hidup tidak enakan pada orang lain lagi." pikir Chloe dengan kesal.

"Hidup siala*aaannnn" teriak Chloe mengeluarkan kekesalannya.

Duchess Chloe Battenberg... Ah bukan, ini adalah tragedi terbesar dalam 28 tahun hidup Park Hajeong.

"Hari ini sudah masuk hari ke-8" batin Chloe ketika bangun dari tidur dan beranjak menuju nakas yang sudah tersedia air untuk mencuci muka.

Tetapi, karena para pelayan dan pesuruh sangat merehkan Chloe, air yang disediakan bukan menggunakan air hangat melainkan air yang sangat dingin sehingga saat memasukkan tangan, Chloe menarik tangannya lagi karena kaget merasakan jari-jarinya seperti membeku.

"Aku paham jika mereka memberikan air dingin seperti ini, itu berarti mereka tidak ingin aku merasakan pagi yang segar" keluh Chloe.

Meski Chloe memasuki dunai ini secara tiba-tiba, ada satu hal yang dia syukuri karena memori yang dimiliki oleh pemilik asli tubuh ini masih tersisa, Chloe jadi tidak perlu mempelajari kebiasaan sehari-hari dan etiket di dunia ini.

"Dengan pakaian ini, orang-orang tidak akan mengejekku kan? Dia memang cantik sekali" ucap Chloe saat bercermin melihat wajahnya yang sekarang.

"Tapi cantik juga untuk apa? Kalau sifatnya seperti ini." batin Chloe yang mengingat masa lalu pemilik tubuh aslinya.

Saat Chloe menggali memori Chloe yang asli atau pemilik tubuh yang asli, Chloe menyadari kalau sifat aslinya sebagai Park Hajeong ternyata masih terhitung normal-normal saja. Dibanding Chloe (Park Hajeong), Chloe asli dua puluh kali lipat lebih tidak enakan pada orang lain. Dia sama sekali tidak ingin dibenci oleh orang lain. Tetapi, meski sudah belajar etiket sebanyak mungkin, bahunya yang membungkuk tidak bersemangat itu tidak bisa dibetulkan.

Cara bicaranya yang bersuara kecil seperti sedang bergumam sendiri itu juga membuatnya selalu dicemooh di pergaulan kelas atas. Bagaikan tidak mempunyai jati diri selera dan gaya busananya pun terlalu mengikuti tren.

Lalu pernah ada kejadia seperti ini, karena hobi minum wine sedang populer di kalangan tuan dan nona muda bangsawan, setelah bilang kalau dirinya sendiri sangat paham mengenai wine dan juga keluarganya memiliki pabrik arak, dia berjanji akan mengajak semuanya melihat pabrik arak itu. Namun di hari yang dijanjikan, Chloe yang asli malah tidak muncul. Dia melakukan hal seperti itu karena tidak ingin dibenci orang lain. Namun sebaliknya, karena itulah dia malah jadi dibenci dan dicemooh.

"Padahal dia punya pesona sebanyak ini. Sayangnya, dia tidak bisa memanfaatkannya satu pun" pikir chloe (Park Hajeong) sedih.

"Maaf, nyonya! Kami sedikit terlambat karena ada pekerjaan yang harus dilakukan... Ya ampun, nyonya sudah selesai bersiap" tanya pelayan Collin dengan tatapan mengejek dan masuk dengan tidak sopan.

"Terlambat karena ada pekerjaan? Omong kosong. Sebenarnya sejak kecil Chloe asli tidak pernah sekali pun memakai baju dengan tangannya sendiri. Dengan karakternya itu, tubuhnya selalu gemetar tanpa bisa berfikir untuk mempersiapkan diri" batin Chloe kesal.

Tentu Chloe (Park Hajeong) sudah pernah melihat ekspresi wajah orang-orang yang meremehkannya seperti ini. Ekspresi wajah yah ketua tim dan rekan kerjanya gunakan saat melemparkan tugas pekerjaan mereka padanya.

"Kalau begini, aku tidak bisa membiarkannya begitu saja, aku harus berbicara sesuatu" pikir Chloe.

"Iya, aku sudah selesai bersiap-siap. Tapi bukan berarti kalian bisa bermalas-malasan" ucap Chloe dengan tegas.

Untuk sesaat ucapan Chloe membuat panik para pelayan yang ada tapi tidak untuk pelayan collin yang tetap memasang wajah biasa saja.

"Besok kalian harus datang tepat waktu jika tidak, aku tidak akan mengampuni kalian" perintah Chloe.

"Maaf, tapi nyonya? Hari ini anda berbeda dari biasanya" sanggah pelayan collin dengan sarkas dan ekspresi tersenyum meremehkan yang membuat pelayan lain pun ikut tersenyum meremehkan.

Chloe sedikit terkejut melihat ekspresi mereka. Ekspresi yang seolah-olah mengatakan "memangnya kenapa kalau kami bersikap seperti ini?".

"Pelayan Collin! Meskipun kebanyakan pekerja memang meremehkanku, tapi tidak ada yang seberani wanita ini" pikir Chloe.

Memakaikan Chloe asli gaun kotor sebagai gaun untuk di rumah dan membuatku menjadi bahan olokan semua orang adalah hal yang biasa terjadi. Dia juga membohongi chloe asli soal waktu perjanjian dengan duke, setiap hari dia selalu tidak mematuhi perintah Chloe asli sampai mencemoohnya juga. Meskipun ini bukan hal yang benar-benar Chloe (Park Hajeong) rasakan sendiri, tapi hal itu tetap membuatnya marah.

Dari semuanya, hari yang terburuk adalah hari itu. Suatu hari, hari di mana tiba-tiba para pelayan baik pada Chloe asli. Chloe asli yang kesepian di kediaman duke itu sangat haus akan keramahan orang-orang, ia bahkan tidak curiga dengan situasi yang tiba-tiba berubah. Wanita yang haus akan kasih sayang itu pun terhanyut akan keramahan dan kasih sayang pelayan collin serta pelayan lainnya. Lalu keesokan harinya, ia dibuang begitu saja.

"Padahal saat itu dia yang merencanakan semuanya dari belakang, bisa-bisanya dia lagi-lagi mencoba menipu ku. Sekarang aku tidak bisa menahannya lagi,aku tidak bisa membiarkannya begitu saja" pikir Chloe dengan yakin.

"Collin" panggil Chloe.

"Iya nyonya" sahut pelayan collin.

"Mendekatlah padaku" perintah Chloe.

Pelayan collin mendekat dan....

PLAAAKKK...

T/L: sebelumnya mohon maaf kalau sedikit membingungkan karena penyebutan antara Chloe (Park Hajeong) dan Chloe asli, tapi kalau menggunakan Park Hajeong agak susah karena seluruh ceritanya nanti akan menggunakan nama Chloe terus jadi saya putuskan untuk Park Hajeong hanya menggunakan "Chloe" saja, sedangkan yang asli akan menggunakan "Chloe asli", semoga suka yah dengn novel nya...