Chereads / CALAMITY OF DUNGEON : Bencana Kehancuran Bumi oleh Dungeon / Chapter 5 - [VOL. 1] #5 PENJELAJAHAN BAWAH TANAH

Chapter 5 - [VOL. 1] #5 PENJELAJAHAN BAWAH TANAH

10 D

(005) CHAPTER 5

PENJELAJAHAN BAWAH TANAH

Aku beristirahat penuh selama semalaman, tanpa ada gangguan. Untung tidak ada monster yang menyerangku saat aku tidur. Mungkin karena aku berada pada wilayah yang aman.

Oke, hari ini adalah hari ke-2 ku di Dungeon of Superbia. Aku harus kembali bergerak cepat agar segera mencapai tujuanku. Semalam aku bermimpi buruk tentang Selia. Dalam mimpiku, dia tengah diserang okeh kawanan goblin. Karenanya, tidurku sangatlah tidak nyenyak. Aku benar-benar khawatir kepadanya.

Tapi seperti yang sudah aku katakan, kekhawatiran takkan membuahkan hasil apapun. Yang bisa kulakukan hanya terus melangkah maju menghadapi apa yang ada di depanku saat ini. Kami pasti dapat bertemu kembali!

.....

.....

Aku memulai kembali perjalanan menjelajahi Dungeon of Superbia ini. Tombak milik Goblin yang aku kalahkan sebelumnya, akan kujadikan sebagai senjata. Tapi tombak ini sudah dalam keadaan sekarat. Semoga saja lawanku yang selanjutnya memiliki senjata yang lebih baik.

Aku berjalan dengan kedua kakiku sembari melihat sekitar Dungeon yang hanya berisikan dinding dengan berbagai macam harta. Oh ya, ngomong-ngomong sepatu yang kukenakan saat ini sudah sobek bagian depannya. Karenanya, aku pun jadi kesulitan untuk berjalan. Sepertinya aku terlalu bersemangat di pertarungan pertamaku dengan monster. Jadi, aku putuskan untuk membuangnya. Yah.., lagian sepatu ini juga sudah usang.

Dan bicara tentang sepatu, aku belum makan apapun dari kemarin malam. Eh, tunggu. Bukankah itu tidak ada hubungannya?

Yah.., tidak masalah lah. Lagian, tidak ada siapapun yang bisa kuajak berbicara. Anggap saja sebagai penghibur diri dari kesepian. Bertanya sendiri, dijawab sendiri. Aku lama-lama bisa dianggap gila oleh diriku sendiri.

Kesampingkan itu. Aku akan berbicara tentang bagaimana aku menghadapi krisis pangan ini.

Karena saat itu aku dalam keadaan panik, tanpa berpikir panjang dan persiapan matang, aku langsung terjun masuk ke lubang menyusul Selia. Otomatis aku tak membawa satupun bahan makanan. Walau hal itu juga berlaku bagi Selia.

Sekarang aku sudah mulai merasa kelaparan. Manusia akan mati dalam waktu 7 hari tanpa makan dan minum. Namun karena di dalam Dungeon ini air jatuh layaknya di dalam gua, perkiraan aku bisa bertahan adalah 2 sampai 3 bulan. Tanpa ada makanan yang masuk, berat tubuh akan berkurang sampai 1 kg perharinya. Jika aku terus melanjutkan keadaan ini, pada saat bertemu Selia, tubuh sudah kurus dulu. Aku harus mencari bahan makanan. Kuharap ada monster yang menjatuhkan makanan apapun itu. Bahkan jika itu adalah daging mereka, aku akan memakannya. Tapi kalau itu daging goblin, aku agak sedikit berpikir terlebih dulu.

Pokoknya, aku harus terus berjalan.

...

...

Setelah berjalanan sambil berpikir cukup lama, akhirnya para monster muncul juga.

Lawanku kali ini adalah 5 ekor Goblin. 1 ekor berlevel 100, 2 ekor berlevel 80, dan 2 ekor lagi berlevel 50. 1 memegang Pedang, 2 memegang Tombak, dan 2 lagi memegang Busur. Mereka semua ada 5 dan memiliki level di atasku semua.

Aku tahu bahwa aku sangat dirugikan jika bertarung dengan mereka. Tapi aku sudah memutuskan bahwa aku tidak akan melarikan diri, walaupun jika lawanku adalah monster yang sangat kuat. Juga, mereka berlima membawa senjata yang lebih bagus dari yang kupunya. Maka dari itu, aku pasti akan memenangkan pertarungan ini.

Pertarungan dimulai.

"Ayooo!! ".

Skill Teknik Tombak saat ini sudah berada di level 4, kukira tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun tetap saja, aku kalah dalam level dan jumlah. Berhati-hati dan waspada sangat diperlukan dalam pertarungan ini.

Aku berlari maju ke tempat para Goblin berada, begitu pula mereka. Goblin pengguna busur langsung menarik tali busurnya dan mengarah kepadaku. Namun sayangnya, dapat dengan mudah kutepis dengan tombak bobrokku. Selanjutnya, para Goblin pengguna Tombak menyerangku secara bersamaan. Sementara Goblin pengguna Pedang hanya terdiam melihat pertarungan.

Aku terus menghindari serangan dari busur sembari bertarung dengan tombak. Aku kira ini akan menjadi pertarungan yang menyulitkan. Namun kenyataannya, aku mampu melakukan itu dengan baik. Mungkin ini berkat peningkatan yang kuberikan kepada Agility-ku.

Dan tanpa memerlukan waktu lebih lama, aku segera melancarkan seranganku dengan menebas leher 2 Goblin pengguna Tombak.

{Experiance Point telah terpenuhi. Individu Noval Vastarte naik ke level 17. -...}

Aku langsung mendapatkan banyak peningkatan level hanya dengan mengalahkan 2 monster.

{Skill 'Spear Technique 4' meningkat menjadi 'Spear Technique 5'.}

Aku melanjutkan pertarungan selagi pemberitahuan naik level terus berbunyi.

{Berkat efek Legend Skill 'Pride God "Lucifer"' 'Vanity Butcher', 10 Status Point berhasil ditambahkan ke dalam status.}

Kali ini aku berhadapan dengan Goblin pengguna Pedang. Dia yang memiliki level tertinggi, dan sepertinya adalah pemimpin dari kelompok ini. Aku mulai mengayunkan tombakku, sedangkan dia mengayunkan pedangnya. Serangan dari Goblin pemanah juga tidak berhenti.

{Skill 'Sword Technique 3' berhasil didapatkan.}

Aku malah mendapatkan Skill baru.

Caranya mengayunkan pedang sangatlah baik dan mampu sedikit mengimbangi Teknik Tombakku yang sudah di level 5.

"Seperti yang diharapkan dari level 100.

Namun kau sangat sial mendapatkan lawan sepertiku. ".

Aku menyerang tangan kanannya dan membuatnya melepas pedangnya. Dan setelah itu, aku langsung mengarahkan tombakku tepat di kepalanya dan menghancurkannya. Namun tombakku juga ikut hancur bersama dengan kepalanya.

{Experiance Point telah terpenuhi. Individu Noval- .....}

{Berkat efek Legend Skill 'Pride God "Lucifer"' 'Vanity Butcher', 10 Status Point berhasil ditambahkan ke dalam status.}

Sekarang hanya tersisa 2 Goblin lagi.

Aku mengambil salah satu tombak dari Goblin, kemudian segera bergerak cepat ke tempat Goblin Pemanah berada.

{Skill 'Archer Technique 2' berhasil didapatkan.}

Setelah sampai, aku langsung mengayunkan tombak dan berhasil membelah tubuh Goblin-goblin tersebut menjadi 2.

{Experiance Point telah terpenuhi. Individu Noval- ........

Experiance Point telah terpenuhi. Individu Noval Vastarte naik ke level 46. 10 Status Point telah ditambahkan ke dalam status. Individu Noval Vastarte mampu menggunakan Status Point untuk pembelian Skill, peningkatan level Skill, ataupun penambahan statistik dasar.}

{Berkat efek Legend Skill 'Pride God "Lucifer"''Vanity Butcher', 4 Status Point berhasil ditambahkan ke dalam status.}

{Skill 'Spear Technique 5' meningkat menjadi 'Spear Technique 6'.}

"Huhh... Pertarungan selesai.. ".

Aku banyak mendapatkan peningkatan level berkat pertarungan kali ini. Levelku sekarang adalah 46, dengan 324 Status Point yang bertambah. Itu penambahan yang cukup gila.

Memikirkan ke depannya, aku ingin bergerak lebih cepat tanpa kelelahan dan mengalahkan monster dengan mudah. Karenanya, aku akan menggunakan Status Point yang kumiliki untuk meningkatkan AGI, SP, dan STR.

_____________________________________________

[HP : 21/21] [MP : 15/15] [SP : 75/75]

[STR : 80] [DEX : 23] [VIT : 22] [AGI : 73] [INT : 133] [LUK : 17]

[EXP : 430/470]

[STP : 363]

_____________________________________________

Setelah selesai melakukan pengaturan, aku langsung melanjutkan perjalanan. Tentu saja senjata dan batu yang mereka jatuhkan akan kubawa bersamaku.

...

...

...

Aku terus berjalan mengelilingi Dungeon yang berbentuk layaknya labirin.

Setelah berkeliling selama kurang lebih 7 hari, aku akhirnya menemukan sebuah pintu.

7 hari itu sangatlah lama. Aku sampai bosan karena terus menerus melihat tembok dan persimpangan. Akhirnya benda berbeda yang selama ini kucari, berhasil aku temukan. Ya, itu adalah pintu. Tentu saja bukan pintu masuk. Aku malah tidak bisa menemukan dimana pintu masuk itu berada. Pintu yang kutemukan ini pasti adalah pintu yang menghubungkan ruangan ini dengan ruangan yang lainya. Yah.., namanya juga pintu.

Selama 1 minggu ini, aku sudah menghadapi banyak monster yang seluruhnya adalah Goblin. Mulai dari yang berlevel terendah yaitu 50, sampai yang berlevel tertinggi yaitu 200. Jumlah total Goblin yang berhasil aku bunuh adalah 57 ekor dengan level yang bervariasi. Saat ini levelku telah mencapai 186. Kekuatanku telah meningkat sangat pesat karena aku menggunakan Status Point yang kumiliki untuk kembali meningkatkan 3 stat yang kutingkatkan sebelumnya.

Mengapa aku tidak meningkatkan stat yang lain? Itu karena aku tak ingin boros menggunakan Status Point dan ingin tetap menjadi kuat. Jika aku meningkatkan STR, monster akan dengan mudah aku kalahkan. Jika aku meningkatkan AGI, kecepatan yang kumiliki akan memudahkanku untuk berpindah dan menghindari serangan. Dan jika aku meningkatkan SP, aku dapat bertahan lebih lama dari manusia normal walaupun tanpa makanan. Itulah alasanku berfokus untuk meningkatkan STR, AGI, & SP. Aku menambahkan sebanyak masing-masing 300 Status Point. Monster di lantai ini sudah tidak ada yang bisa mengalahkanku.

Sekarang aku malah berharap kalau Selia masuk ke dalam Dungeon yang ditemukannya, walau itu masih kemungkinan. Jika dia masuk ke dalam Dungeon, kemungkinannya bagi bertahan hidup akan tinggi, walau dia akan kesulitan melawan para monster. Aku harap dia baik-baik saja.

.....

.....

Dengan perasaan lumayan bahagia dan terus merasa khawatir, aku segera membuka pintu dan masuk ke dalamnya. Dan yang menanti kedatanganku di dalam ruangan adalah seekor High Goblin Level 1. Dia terlihat berbeda jika dibandingkan dengan Goblin-goblin yang sudah kulawan sebelumnya. Terutama jika dilihat dari ukuran tubunya. Tingginya sekitar 2 meter dengan membawa tombak besi yang besar. Dia terlihat sangat kuat.

Tapi kenapa levelnya 1? Bukankah itu aneh?

Oh ya, namanya berbeda. Kalau Goblin-goblin sebelumnya hanya memiliki nama 'Goblin', Goblin kali ini memiliki nama 'High Goblin'.

Apa perbedaan nama bisa berpengaruh pada penampilan dan kekuatan? Hmm.... anggap saja seperti itu.

Intinya, aku tak boleh lengah.

Aku bersiap bertarung melawan High Goblin ini.

Pertarungan pun dimulai.

Aku maju menghampirinya dan beradu tombak dengannya. Dan sepertinya perkiraanku benar. Walaupun levelnya berada di 1, kekuatan dan kecepatannya sangat berbeda jauh dengan Goblin-goblin yang telah kulawan. Tapi sayangnya, aku yang sekarang memiliki status lebih kuat darinya. Jadi, pertarungan pun berakhir dengan waktu yang cukup cepat.

...

...

Setelah menyelesaikan pertarungan, aku kembali mendapatkan kenaikan level. Dan tak seperti sebelumnya, level yang aku dapat kali ini terbilang sangat banyak. Biasanya, semakin tinggi level kita, semakin sulit pula kita untuk menaikkan level. Tapi, hanya dengan mengalahkan 1 High Goblin Level 1, aku sudah berhasil naik 16 level. Itu artinya, High Goblin ini memiliki poin pengalaman lebih banyak, kan?

Levelku kini berada di 202.

Tubuh besar High Goblin mulai terserap lantai Dungeon. Setelah menghilang sepenuhnya, muncul sebuah kotak seperti kotak harta karun.

"Oh.. apa ini yang namanya hadiah? ".

Tanpa berpikir lama, akupun langsung membuka peti harta karun tersebut.

"Ohh.... akhirnya aku punya Armor!! ".

Aku menemukan Armor besi dengan sepatu kulit di dalamnya.

"Kelihatannya berat... Coba kita ambil- Eh? ".

Saat aku mengangkat Armor tersebut, aku merasa terkejut karena beratnya tak seperti yang kubayangkan. Rasanya aku seperti mengangkat sebuah buku. Apa ini Armor palsu?

Namun saat aku mencoba menjatuhkannya ke lantai, lantai itu mengalami sedikit goresan. Itu menjadi pertanda kalau Armor ini adalah sungguhan dan berat. Tapi aku mampu mengangkatnya tanpa membutuhkan tenaga. Bagaimana bisa?

Ya, ini adalah efek dari STR tinggi yang kumiliki. Semenjak STR-ku menjadi 300-an, aku dapat dengan mudah mengangkat benda-benda berat tanpa mengeluarkan tenaga. Saat aku mengayunkan tombak saja, rasanya aku seperti mengayunkan tanganku tanpa merasa adanya beban. Tapi untung saja aku dapat mengontrol kekuatan itu, sehingga aku tak menghancurkan apa yang aku pegang.

Tidak hanya STR, AGI tinggi yang kupunya juga membuatku mengalami perubahan yang drastis. Pada saat berjalan normal, memang kecepatanku tak mengalami perubahan. Namun apabila aku berkehendak untuk meningkatkan kecepatan, aku merasa kalau aku bergerak layaknya udara. Tak ada suara, tanpa perlu usaha, aku bisa bergerak dengan sangat cepat. Pernah suatu waktu aku ingin mengukur seberapa cepat aku bergerak dengan AGI 300. Dan ternyata, aku mampu menjangkau jarak ratusan meter hanya dalam waktu 1 detik. Saat itu juga aku menyadari kalau aku bukan lagi seorang manusia.

Yah.., tapi walaupun begitu aku tetap saja lambat dalam penjelajahan. 7 hari lamanya waktu yang kubutuhkan untuk dapat menemukan benda lain selain lantai, tembok, dan persimpangan. Yah.., itu juga dapat berarti lantai labirin ini sangatlah luas dan rumit. Sepertinya aku harus meningkatkan AGI-ku lagi untuk menyingkat waktu penjelajahan. Lagian aku punya banyak Status Point. Daripada dibiarkan menjadi pajangan, lebih baik gunakan saja. Aku tak boleh terlalu lama di dalam sini.

Ini adalah statusku yang terbaru.

_____________________________________________

LEVEL 202 DUNGEON EXPLORER GOBLIN KILLER

Name : NOVAL VASTARTE

Gender : Male

Age : 17

Job : Spear Master

[HP : 21/21] (+1) [MP : 15/15] [SP : 375/375]

[STR : 380] (+1) [DEX : 23] [VIT : 22] (+2) [AGI : 573] (+1) [INT : 133] [LUK : 17]

[EXP : 320/2,030]

[STP : 1,783]

SKILL : [L. Pride God "Lucifer"] [EX. Unlimited Grwoth] [Spear Technique 9] [Sword Technique 3] [Archer Technique 2]

MAGIC : -

EQUIPMENT :

[Head : -] [Body : (N. Black Shirt) (H. Iron Armor)] [Hand : (H. Iron Spear)] [Waist : -] [Leg : (N. Black Tousers)] [Foot : (N. Leather Shoes] [Accessory : -]

STORAGE : 85/100%

_____________________________________________

...

...

...

Aku melanjutkan perjalananku. Sebuah pintu muncul setelah aku berhasil mengalahkan High Goblin. Karenanya, aku membuka pintu tersebut dan menuruni tangganya. Sepertinya ada banyak lantai di bawah lantai ini.

Penjelajahan Dungeon masih terus berlanjut.

***