Angin dingin berhembus pelan di sepanjang sungai yang tenang, menciptakan riak kecil di permukaannya. Jembatan es yang sebelumnya dibuat Lily masih membentang kokoh di atas air, meskipun retakan mulai muncul akibat pertarungan yang baru saja berlangsung. Suara napas berat Thalassius dan Selene terdengar jelas, penuh kewaspadaan, saat mereka menatap Raka dengan intensitas yang tak terelakkan.
Thalassius: (bergumam dalam hati, tatapannya penuh kekesalan) "Sial, bahkan dengan kekuatan ekolokasiku, aku tak bisa mendeteksi gelombang kejut dari gerakan tadi. Apa sebenarnya kekuatan orang ini?"
Selene: (berdiri sedikit di belakang Thalassius, memperingatkan dengan suara rendah) "Dia sekarang sangat berbahaya."
Thalassius: (mendengus, mencoba tetap tenang) "Aku sudah tahu itu."
Raka: (berdiri tegang, mengangkat telunjuknya ke arah mereka, matanya penuh determinasi) "Kalian seharusnya tahu kapan harus menyerah."
Perasaan buruk segera menghinggapi Thalassius dan Selene. Mata mereka melebar saat Raka mulai menggerakkan jarinya secara halus. Keempat Gear miliknya meluncur dengan kecepatan luar biasa, menyerang mereka dengan manuver tajam dan tak terduga.
Gear tersebut menyerang tanpa henti, membuat Thalassius dan Selene sibuk menangkis serangan demi serangan. Dentingan senjata beradu terdengar riuh di udara. Namun, di tengah kekacauan itu, mereka tak menyadari sesuatu yang aneh terjadi pada kaki mereka.
Thalassius: (melihat ke bawah, matanya melebar) "Apa ini? Kakiku..."
Selene: (merasakan hal yang sama, suaranya mulai panik) "Ini!"
Dari kejauhan, Lily tersenyum puas, tangannya terulur ke arah mereka.
Lily: (dengan nada tenang, melafalkan mantra) "Fractal."
Dalam sekejap, tubuh Thalassius dan Selene terbalut es yang kuat, membuat mereka tak bisa bergerak. Gear Raka melayang di atas mereka, siap menghantam.
Raka: (menggerakkan telunjuknya ke bawah, berkata dengan nada dingin) "As you wish."
Dalam sekejap, keempat Gear itu meluncur cepat menghantam mereka berdua, menghancurkan jembatan es Lily dalam prosesnya. Es retak dan pecah, air sungai memercik ke mana-mana. Tubuh Thalassius dan Selene terhempas ke bawah dengan keras, tenggelam di balik reruntuhan es.
Disisi lain Raka hanyut oleh air sungai karena hancurnya jembatan es Lily, namun berhasil diselamatkan oleh Lily dan membawanya ke tepi sungai
Raka: (jatuh terduduk, napasnya tersengal, berbicara pelan) "Haah... Kukira kita akan mati."
Lily: (memukul kepala Raka dengan kesal, matanya menyipit) "Memangnya ini salah siapa, hah?!"
Raka: (tersenyum lemah, meminta maaf) "Maaf, maaf... Tapi sekarang aku butuh bantuanmu. Bantu aku ambilkan Mana Potion dari tas, Lily. Kalau tidak, aku mungkin tidak bisa berdiri lagi."
Lily: (menatap Raka sejenak, ingin bertanya sesuatu, tapi akhirnya mengangguk) "Baiklah, tunggu sebentar."
Dia mendekati tas Raka dan mulai mencari potion. Namun, sebelum sempat mengambilkan potion tersebut, kilatan cahaya terang tiba-tiba muncul dari arah jembatan yang telah runtuh.
Raka: (berteriak panik, menggerakkan Gear-nya untuk melindungi mereka) "Menunduk!"
Dalam sekejap, semburan api yang sangat panas menyelimuti mereka, membakar udara selama hampir satu menit penuh. Gear baja Raka, yang bertugas melindungi, mulai meleleh di bawah panas luar biasa.
Raka: (berbisik pada dirinya sendiri, berkeringat deras) "Sial... Apa ini?! Ulah siapa ini?"
Dari balik api yang berkobar, muncul dua sosok dengan aura yang sangat kuat.
Sosok pertama adalah seorang wanita dari ras Dragonkin. Tanduk naga melengkung elegan menghiasi kepalanya, sementara di dadanya terdapat api yang terus berkobar—simbol dari kekuatan api murni yang dia miliki. Ekor naga yang menyala di ujungnya menambah kesan menakutkan.
Di sampingnya berdiri seorang pria Beastman. Penampilannya gagah seperti singa jantan. Rambut emasnya berkilauan di bawah sinar api, matanya tajam berwarna kuning keemasan, memberikan kesan kekuatan yang tak tertandingi.
Raka: (menelan ludah, tatapannya gelisah) "Mereka... jauh lebih kuat dari Thalassius dan Selene."
Lily: (matanya penuh amarah, suaranya bergetar) "Apa yang kalian lakukan hah!, kalian memang pantas dihancurkan!"
Raka: (berusaha menahan Lily, memohon) "Lily, tunggu! Jangan terbawa emosi! Kenapa kau tiba-tiba marah?"
Namun, Lily sudah tidak mendengar lagi. Dia mengangkat tangannya, memanggil energi dingin yang luar biasa.
Lily: (berteriak dengan penuh emosi) "Absolut Zero!"
Seketika, es menyelimuti seluruh area di depan Lily. Bahkan udara terasa membeku. Namun, wanita naga tersebut hanya tersenyum tipis.
Wanita naga: (dengan nada tenang, mengangkat tangannya) "Inferno."
Api murni keluar dari telapak tangannya, menghancurkan es Lily dalam sekejap dan memantul kembali ke arah Lily, membakarnya dalam proses.
Raka: (berteriak, mencoba menyelamatkan Lily) "Lily!"
Dia meluncurkan Gearnya, tapi pria Beastman muncul di hadapannya dengan pedang besar yang berkilauan.
Pria Beastman: (mengayunkan pedangnya, suaranya penuh kekuatan) "Percuma saja!"
Suara ledakan besar terdengar, dan semuanya menjadi gelap.
{Anda telah mati.}
---