Didalam gua yang gelap dan mencekam terbaring sesosok mayat yang seluruh tubuhnya terlihat seperti monster zombie. Tulang putihnya sudah terlihat keluar dari daging di beberapa tempat, serta matanya yang kosong menatap ke langit seolah menyalahkan dunia.
Pada saat itu entah darimana sebuah cahaya terang menimpa mayat dingin itu. Seketika mayat itu perlahan tapi pasti meregenerasi daging dan tubuhnya sendiri dan membuat sebuah tubuh utuh yang terlihat amat sehat.
Wajahnya walaupun terlihat sedikit biasa tapi ada beberapa tempramen yang cukup tegas yang menonjolkan ke gentelan dirinya. Sedetik kemudian tarikan nafas dan cahaya kosong dimatanya mulai kembali tampak.
"HUAAAHHHH"
"HAH! HAH! HAH! HAH!"
Tarikan nafas yang kuat datang dari tubuh yang baru regenerasi itu. Orang itu seketika memegang dadanya yang naik turun tak karuan dia mencari kenyamanan dari keadaan tubuhnya yang sangat tidak nyaman.
"Ahk, kenapa aku disini!? Dan juga dimana ini!? Bukankah aku seharusnya mati setelah tengelam dengan kapal pesiar itu".
Pemuda itu memandang tubuhnya yang saat ini terlihat bugar dengan otot disegala bagian tubuhnya.
Alex Alaistar itulah nama sebelumnya dan juga sepertinya merupakan namanya sekarang di dunia yang cukup aneh ini. Alex adalah generasi kedua kaya yang menikmati segala kemewahan hidup.
Dirinya tidak pernah di tegur oleh orang tuanya, maupun kakaknya sepertinya dia acuh tak acuh mengenai keberadaannya. Semua di keluarga nya juga selalu men agung-agungkan sang kakak dan mengabaikan dirinya sendiri.
Walaupun begitu dia tidak pernah mengeluh pada mereka Alex akan tetap menabung apa yang bisa dia dapat dari orang tuanya tidak seperti anak-anak kaya lainnya.
Dia memulai bisnisnya sebagai seorang peternakan telur ayam dan kemudian merambah sedikit demi sedikit ke berbagai bidang yang membuat segala sesuatu nya mandiri. Awalnya usaha Alex benar-benar ditertawakan oleh keluarga nya sendiri dia yang adalah orang elit begitu berani menjerumuskan dirinya ke bidang yang dijauhi banyak elit lainnya. Sampai bisnisnya tidak perlu lagi ada bagian eksternal yang mencampuri urusan bisnisnya sendiri.
Dengan kata lain Alex berhasil membuat kerajaan bisnisnya sendiri bahkan orang tua yang awalnya meng agung-agungkan sang kakak segera Berpindah haluan memuji-mujinya. Sepertinya hal itu menyebabkan dendam sang kakak yang entah bagaimana membuat dirinya yang saat itu berlibur dengan keluarga harus meregangkan nyawa.
Kakaknya menaruh sebuah bom di mesin kapal dan meledakkan nya saat posisi kapal jauh dari orang-orang. Semua sekoci yang harusnya tersedia juga telah lubangi olehnya menyebabkan semua keluarga Alaistar tenggelam malam itu.
"Huh,,, sungguh dendam Kakak itu benar-benar menakutkan. Sepertinya semua orang mati saat itu ya."
Sebelum kematiannya dia melihat sang kakak yang mencabik-cabik tubuh orang tuanya dengan dendam yang besar. Dia mengumpat pada mereka bahwa selama ini dirinya selalu berusaha menjadi apa yang mereka inginkan. Dia juga mengumpat bahwa didikan orang tuanya sama sekali tidak bermanfaat baginya.
Setelah dirinya puas mencabik-cabik orang tuanya sendiri dia kemudian menoleh kearahku. Aku segera menatap nya dengan tidak peduli dengan apa yang dia lakukan. Aku juga sebenarnya tidak cukup peduli pada orang tuaku sendiri karena keberpihakannya dalam keluarga tapi.
Aku benar-benar menolak di bunuh oleh kakak yang gila dihadapannya ini. Dia segera melompat dari kapal yang hampir tenggelam seperti film Titanic yang pernah dia tonton. Tapi saat kesadarannya hilang dia benar-benar dipindahkan ke dalam tubuh yang sama sekali tidak ia kenali.
Mengenai tubuhnya saat ini, dia merasakan perbedaan yang kentara. Rambut nya sekarang berwarna perak dengan gaya yang menurut nya lumayan berantakan. Tubuhnya sangat terlihat bagus dengan otot-otot yang bisa terlihat jelas menonjol di semua bagiannya. Walaupun dirinya saat ini tidak terlalu tinggi, tapi dengan bentuk tubuh dan otot seperti ini bentuk tubuhnya bisa dikatakan sangat proporsional.
Ketika dia memulai langkah pertamanya dengan tubuh telanjangnya. Sebuah ingatan asing tiba-tiba muncul dari dalam kepalanya. Ingatan ini sepertinya berasal dari ingatan tubuh ini sebelum nya.
Saat dia menelusuri ingatan ini untuk mendapatkan informasi. Dia tau bahwa tubuh ini berasal dari anak desa biasa yang sangat bercita-cita menjadi seorang petualang.
Awalnya semua kehidupannya berjalan baik walaupun kedua orang tuanya mati saat dia masih sangat kecil bahkan untuk bisa mengingat mereka sekalipun.
Dia tidak pernah merasa sedih saat dia tau jika dia kehilangan orang tuanya. Itu disebabkan kakak perempuan nya yang sangat bisa diandalkan dan sangat amat bisa menjaganya. Tapi semua kebahagiaan itu sirna saat waktu dia berumur kira-kira sepuluh taun.
Serangan goblin yang masif menghancurkan desa tempat ia dibesarkan. Semua penduduk desa terbantai akibat serangan yang tak tau malu itu. Kakaknya yang selama ini menjaganya juga mengorbankan dirinya sendiri untuk menyelamatkan nya saat itu. Dia memberikan tempat persembunyian Satu-satunya dirumah untuk dia tempati.
Hasilnya, kakaknya mati sembari dipermainkan oleh mahluk paling menjijikkan yang dia pernah tau. Hal itu juga dia lihat dengan mata kepalanya sendiri dan dia bahkan hanya gemetar dan tak bisa melakukan apa-apa.
Hal ini tentu saja sangat berdampak bagi dirinya sendiri. Kebencian pada spesies goblin membuat dirinya memiliki keinginan untuk tumbuh menjadi lebih kuat dan sangat bertujuan untuk membasmi mereka.
Saat dia berhasil melarikan diri keesokan harinya dia secara kebetulan dipertemukan oleh seorang pria dengan tinggi yang amat pendek yang berasal dari ras Rhea yang sejujurnya mirip sekali dengan goblin dari segi perawakannya.
Pria tua itu kemudian secara paksa melatihnya dengan gila dan tidak pernah sekalipun memberinya waktu istirahat. Tapi ajaran tentang cara bertahan hidup dan ajarannya mengenai pembasmian goblin sangat begitu melekat di ingatan nya.
Setelah Alex menulusuri semua ingatan yang dia miliki dia tau bahwa tubuh yang seharusnya dia miliki sekarang adalah tubuh milik karakter utama di sebuah cerita yang berjudul "Goblin Slayer". Tapi di cerita itu seharusnya tubuh ini tidak mati saat dalam pelatihan dengan pelatih Rhe. Tapi karakter ini malah mati saat pelatihan tak manusia yang dijalaninya.
Alex hanya bisa menghela nafas dengan nasib dari "Goblin Slayer" di dunia ini. Tanpa dia, mungkin dunia ini sekarang dipenuhi dengan goblin menjijikkan yang sangat cepat berkembang biak.
Ditambah dengan para veteran petualang yang sangat enggan untuk berburu monster rendah seperti goblin dan para pemula yang kebanyakan akan mati jika berhadapan dengan goblin yang amat licik. Mungkin dunia ini sudah sangat dipenuhi oleh goblin.
Tapi untuk sekarang Alex harus keluar dari gua ini.
~~~~~
Di sebuah rumah gubuk yang berada di pedalaman hutan yang rimbun. Alex saat ini sedang mengobrak-abrik sebuah peristiwa yang didalamnya terdapat beberapa harta karun yang sekarang dipenuhi oleh debu. Rumah ini merupakan milik guru Rhea yang membunuh tubuh ini atas nama pelatihan. Entah kenapa rumah ini sekarang kosong dan tak pernah ditempati lagi oleh waktu yang lama.
Saat ini Alex mencari beberapa perbekalan agar dirinya bisa pergi ke kota. Guru Rhea nya juga dulu sering lumayan aktif dalam memburu bandit di jaln-jalan pegunungan dan tentu saja menghasilkan beberapa harta karun.
Walaupun waktu sudah lama berlalu, tapi guru Rhea nya yang kurang peduli sepertinya benar-benar membuang beberapa barang yang masih layak untuk di pakai. Kebetulan Alex saat ini menemukan sepasang pakaian dan plat dada kulit serta pedang pedek yang sudah berkarat.
Yang mengejutkan bagi Alex dia kebetulan menemukan sesuatu yang sangat mengejutkan ditempat ini. Sebuah kotak Smart Phone tanpa merek yang hanya menujukkan gambar Smart Phone yang terlihat cukup bergaya Sci-fi.
"Darimana penatua Rhea mendapatkan benda mencurigakan ini."
~~~~~
Akhir Bab