Chereads / SmartPhone Antar Dunia / Chapter 4 - Bab 04 : Masuk Ke Kota dan Menjadi Petualang.

Chapter 4 - Bab 04 : Masuk Ke Kota dan Menjadi Petualang.

Alex yang saat ini datang ke gerbang kota perbatasan dengan menggunakan baju besi kulit yang bersih serta satu pedang pendek yang berkarat, dihadang oleh 2 penjaga yang memakai armor set lengkap digerbang.

"Halo, bolehkah aku melihat tanda pengenal anda"

Penjaga itu dengan mata yang lumayan tajam menatap Alex dengan sedikit curiga.

Alex yang ditanyai tentang identitas hanya bisa jujur dihadapan penjaga ini.

"Maaf, sebenarnya saya baru pertama kali pergi ke kota dan tidak mengetahui mengenai tanda pengenal yang anda bicarakan."

Penjaga itu tidak sedikitpun mengalihkan pandangannya dari Alex mungkin mencoba untuk melihat apakah Alex berbohong atau tidak.

"Apakah anda dari desa sekitar sini. Apa tujuan anda ke kota ini."

"Untuk mendaftarkan diri menjadi petualang. Saya sebenarnya telah melakukan semacam pelatihan tertutup dan tanpa sadar melewati hari kebanyakan orang mendaftarkan diri sebagai petualang."

Untuk pertama kalinya penjaga itu mengangguk dan mengisyaratkan Alex untuk mengikutinya.

Alex kemudian mengikuti penjaga itu ke sebuah pos di dekat gerbang. Dia kemudian dituntun untuk memasukkan sedikit darahnya ke dalam sebuah kristal yang seperti kristal ramalan di dunia sebelum nya.

Saat darahnya menetes ke dalam alat itu, Alex bisa melihat sebuah tulisan keluar dari kristal itu yang bertuliskan. Individu tidak ada di daftar Black List.

Alat yang cukup menarik, sepertinya akan banyak kegunaan jika kau meneliti nya dengan lebih baik. Ini seperti cikal bakal komputer di kehidupan ku sebelumnya.

Penjaga itu kemudian melanjutkan menanyakan beberapa pertanyaan pribadi seperti nama, umur, dan pekerjaan yang pernah dikerjakan sebelumnya.

"Apa, kau hanya pernah merawat seorang kakek sebelum nya dan tidak pernah mengerjakan pekerjaan apapun yang akan menghasilkan uang."

"Ya, setelah desaku diserang oleh sekawanan goblin sebelum nya, dia menyelamatkan ku. Setelah itu dia melatih ku dengan sangat keras seperti tidak ada hari esok. Setelah bertahun-tahun berlalu beberapa minggu sebelum nya kakek itu menghilang entah kemana dan setelah itu aku memutuskan untuk pergi ke kota dan memulai sebagai petualang."

"Kau mengatakan bahwa desamu diserang goblin sebelumnya. Apa nama desa itu."

"Itu desa Tread di sebelah utara kota"

"Desa Tread ya, jadi kau selamat dari serangan itu. Itu sudah terjadi 10 tahun yang lalu."

"Ya, waktu sepertinya tidak berjalan lama setelah kau berlatih dengan banyak hal."

Penjaga itu menghela nafas. Serangan goblin yang terjadi beberapa tahun ini memang sangat mengganggu situasi perbatasan. Para penjaga juga tidak bisa dikerahkan karena situasi dengan negara sebelah yang semakin menegang.

Situasi ini hanya bisa di bereskan oleh para petualang. Tapi walaupun itu memang bisa dibereskan oleh petualang tapi petualang peringkat tinggi biasanya enggan untuk mengambil misi mengenai para goblin. Itu karena disamping bayaran nya yang tidak seberapa prestasi karena membunuh goblin juga tidak bisa di banggakan.

Goblin walaupun monster yang lemah tapi mereka akan cukup mengganggu jika sudah memiliki kerumunan tersendiri. Ditambah evolusi mereka yang bisa menjadi apa saja. Terkadang menjadi Hob goblin, atau goblin shaman. Jika situasi sudah seperti itu ancaman mereka akan naik bahkan melebihi monster lain.

Yang bisa dikirimkan hanya para petualang pemula yang kebanyakan akan mati karena mereka masih sangatlah amatir dalam menghadapi monster. Apalagi monster licik seperti goblin.

Penjaga itu kembali memandang Alex.

"Maaf, karena tidak bisa menyelamatkan desamu waktu itu. Aku juga pergi kesana waktu itu dan melihat kerusakan yang terjadi akibat para monster kejam itu. Kuharap kau bisa menemukan kehidupan yang lebih baik disini."

"Ya, terimakasih sudah bersimpati."

Tangan Alex sedikit mengepal mendengar simpati dari penjaga itu. Walaupun sebenarnya dia tidak mengalami kejadian mengerikan itu ingatan itu masih sangat membekas ditubuh ini.

Penjaga itu kemudian memberikan tanda pengenal yang terbuat dari besi murahan. Disana tertulis "Warga Sementara".

"Sebenarnya kau harus membayar ini sebesar 1 koin tembaga besar untuk ini. Tapi karena ceritamu aku akan membayar ini untuk kali ini saja. Setelah satu minggu kau harus membayar kembali jika kamu bukan petualang atau warga kota. Jika kamu mendaftar sebagai petualang kau hanya perlu menunjukkan tanda petualang mu dan membayar satu bulan sekali. Jika kamu memutuskan untuk menjadi warga kota kau akan mendapatkan semacam tanda warga kota dan kau harus membayar pajak penghasilan. Apa kamu mengerti."

"Apa yang akan terjadi jika tanda ini hilang."

"Kau harus membayar 2 koin tembaga besar untuk tanda ini. Jika itu tanda petualang kau harus ke guild petualang untuk menanyakan hal itu. Jika itu tanda warga kota kau hanya perlu membayar 1 Koin tembaga besar."

"Em, aku mengerti. Terimakasih pak penjaga. Bisakah aku menanyakan lokasi guild petualang di kota ini."

"Tentu, lokasinya ada di sebelah timur kota, tidak terlalu jauh dari sini. Bangunan yang memiliki gambar Serikat heksagonal di atasnya"

"Terimakasih tuan penjaga."

"Em, sama-sama"

Alex kemudian pergi ke timur kota dengan perasaan penuh terimakasih karena penjelasan penjaga itu yang cukup detail.

~~~~~

Di gedung Guild Petualang.

Sebuah party yang terdiri dari para petualang baru, baru saja terbentuk.

Party ini cukup lengkap karena memiliki semua pekerjaan yang dibutuhkan saat melakukan petualangan. Terdiri dari penyihir, pendeta dan bagian depan yang cukup kokoh karena diisi oleh Ksatria dan ahli beladiri.

Party itu kemudian memutuskan untuk mengambil misi goblin karena dirasa cukup mudah, karena sang  Ksatria yang mengaku pernah membasmi mereka saat di desa dulu.

Mereka kemudian pergi dengan semangat muda karena ingin memulai sebuah petualangan.

Saat party itu hendak keluar mereka berpapasan dengan Alex yang menatap mereka. Alex yang tau kejadian yang akan datang, tidak berusaha untuk menghentikan mereka karena dia tau hal itu hanya akan menyebabkan dia diremehkan.

Lebih baik mereka mengambil pengalaman berharga dan lebih berhati-hati saat melakukan petualangan nantinya.

Alex hanya pergi ke konter dan menemukan gadis resepsionis yang menghela nafas akibat pekerjaan berat yang dia lakukan.

"Halo, apakah ada yang bisa kami bantu."

"Aku ingin mendaftarkan diri sebagai petualang."

Gadis itu tersenyum profesional ke arah Alex. Dan kemudian memberikan perkamen pada Alex.

"Tolong tuan isi formulir ini. Yang bertuliskan merah itu berarti Anda wajib menjawabnya untuk yang yang tidak anda tidak wajib menjawabnya."

Alex kemudian menuliskan pertanyaan wajib dan tidak menjawab pertanyaan yang tidak perlu dia jawab. Bahkan kolom pekerjaan yang kebanyakan orang bersemangat menjawabnya dia tetap menjawabnya kosong.

Gadis resepsionis itu melihat formulir itu dan mengambilnya. Kemudian dia memberikan tag kalung dengan bahan porselen padanya.

"Selamat karena telah resmi menjadi petualang di guild kami."

Staff itu kemudian menjelaskan beberapa peraturan guild dan pelanggaran yang biasa terjadi di kalangan petualang. Dia juga menambahkan beberapa trick dalam memilih misi serta bagaimana biasanya pekerjaan biasa dicurangi jika mengambil misi selain dari guild.

Alex hanya tersenyum dan kemudian memilih misi yang mungkin berkaitan dengan kelompok pemula sebelumnya.

"Aku ingin mengambil semua misi ini."

Setelah staff guild itu melihat semua misi yang diambil Alex. Dia sedikit tersentak karena semua misi itu berkaitan dengan goblin.

Ah, pemula yang akan mati lagi.

Pemikiran itu terbentuk olehnya karena entah sudah berapa banyak pemula yang akan mati setelah misi pertama mereka berburu goblin.

"Anu, sebenarnya misi ini sudah diambil oleh party lain saat ini. Lebih baik jika mengambil misi pembasmian tikus bagaimana. Apalagi misi pembasmian goblin biasanya mengharuskan dengan beberapa anggota party."

"Tidak, aku akan mengambil misi ini yang tempatnya tidak jauh dari misi party ini. Jika mereka gagal aku akan mencoba menyelamatkan mereka dan mengambil alih misi ini."

Tidak kau juga hanyalah petualang peringkat porselen. Apa yang bisa kau lakukan dengan kepercayaan buta itu.

Gadis itu tetap tersenyum dengan kepercayaan diri Alex itu. Dalam hatinya dia menghela nafas lelah dan menyetujui permintaan Alex. Sebelum Alex pergi dia mengucapkan salam perpisahan.

"Sampai nanti nona resepsionis, jika aku kembali aku akan mentraktir mu nanti."

Gadis itu hanya melambai pada pemuda yang terlalu percaya diri itu.

(Akhir Bab)