POV: Axe
Axe, adalah seorang pria berusia 29 tahun, telah bekerja di bawah perintah Ayah Elmera selama hampir satu dekade. Meskipun umurnya sudah dianggap layak untuk menikah dan memiliki keluarga, penampilannya tetap segar seperti pria berusia pertengahan dua puluhan. Posturnya yang tegap dan cara hidupnya yang teratur sering menimbulkan kesan bahwa dia menjalani pelatihan militer, meski kenyataannya, Axe tidak pernah menempuh pelatihan semacam itu. Semua yang terlihat dari fisiknya murni hasil kedisiplinan dan komitmennya pada pekerjaan yang telah dipercayakan kepadanya oleh Ayah Elmera.
Sejak direkrut pada usia 20 tahun, Axe telah mendapatkan kepercayaan penuh dari Ayah Elmera. Sebagai orang kepercayaan keluarga, peran Axe melampaui pekerjaan biasa. Dia tidak hanya bertanggung jawab atas urusan teknis, tetapi juga diberi wewenang untuk menjaga keamanan dan integritas keluarga, terutama Elmera. Ayah Elmera sangat menghargai loyalitas dan dedikasi Axe, memberinya akses ke informasi paling rahasia dan sensitif mengenai urusan keluarga.
Tugas utama Axe adalah memastikan bahwa rahasia keluarga tetap terjaga. Tidak ada informasi yang keluar tanpa sepengetahuannya, dan dia selalu waspada terhadap ancaman dari luar. Di balik layar, Axe bertindak sebagai pelindung tak terlihat, memastikan bahwa tidak ada yang bisa menyentuh keluarga Elmera, baik secara fisik maupun informasi.
Sebagai seseorang yang bekerja di bawah Ayah Elmera, Axe telah dilatih untuk bersikap tenang dan efisien dalam setiap situasi. Dia tidak pernah menunjukkan tanda-tanda kelelahan atau kebingungan, bahkan ketika harus menangani tugas-tugas yang rumit. Axe menguasai jaringan informasi yang luas, dan kemampuannya untuk mengumpulkan serta menganalisis data membuatnya sangat berharga. Dia paham kapan harus bertindak dan kapan harus menunggu, semuanya selalu diperhitungkan dengan hati-hati.
Namun, dari semua tugas yang pernah diberikan padanya, menjaga Elmera adalah yang paling sulit. Meskipun tidak sering muncul dalam kehidupan sehari-hari Elmera, Axe selalu berada di belakang layar, memantau setiap gerakannya. Elmera sendiri mungkin tidak menyadari sejauh mana perlindungan yang diberikan oleh Axe, karena dia jarang terlihat langsung. Namun, Axe terus menjalankan tugasnya dengan penuh ketelitian, bahkan ketika Elmera mengalami masalah psikologis yang membuatnya tidak ingin didekati.
Di tengah kesulitan ini, Axe berusaha menemukan cara untuk mendekatkan dirinya pada Elmera tanpa melanggar batas privasi yang telah dia tetapkan. Ini bukanlah tugas yang mudah, tetapi bagi Axe, perintah dari Ayah Elmera adalah sesuatu yang tidak bisa diabaikan begitu saja.
Pekerjaannya bukan hanya soal mengawasi, tapi juga memastikan bahwa Elmera tetap aman, baik secara fisik maupun mental. Apa pun yang terjadi, Axe tetap menjalankan tugasnya dengan loyalitas yang tak tergoyahkan, sebagaimana yang telah ditanamkan oleh Ayah Elmera selama bertahun-tahun.
Soal fisik Elmera, ayahnya pernah bercerita pada Axe sendiri. "Ketika bayi kecil itu lahir, dia tak bisa membuka matanya. Dokter bilang matanya terbuka di usia 1 hari hingga kemudian terbuka sedikit, tapi yang paling aneh, bola matanya memang normal, tapi warna pupil matanya benar-benar aneh. Kita tak bisa berpikir itu adalah hal yang mengerikan, itu justru adalah hal yang unik karena dia memiliki warna mata alami yang sangat hebat. Warna mata hijau yang bahkan tidak memiliki keturunan. Dia tak punya keturunan mata hijau. Sehingga para dokter menyebutnya sebagai 'Green-eyed Girl'. Mereka mencoba memuji kondisi fisik putriku, tapi aku tahu, itu semua hanya mereka tutupi. Karena salah satu dokter mengatakan, gadis itu tak akan bisa melihat, gadis itu akan buta... Dan pikirannya akan kacau... Namun apapun yang dia bilang tidak akan dipercaya karena sampai saat ini, gadis itu telah tumbuh dengan penglihatan yang kuat dan fisik yang hebat."
Seperti yang dikatakan Elmera, ayahnya adalah sosok yang sangat baik, sosok yang selalu ada untuknya sejak ia kecil. Baginya, Elmera bukan hanya seorang putri kecil nya, tetapi juga bagian dari hidup dan jiwanya. Dalam kondisi apa pun, apapun yang terjadi, ia selalu menganggap Elmera sebagai bagian dari dirinya yang paling berharga. Meskipun kesibukannya sering membuat mereka terpisah, ayah Elmera selalu menyempatkan waktu untuk memastikan putrinya mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang cukup.
Bagi ayahnya juga, Elmera adalah simbol dari semua harapan yang dia miliki untuk masa depan. Tidak ada hal yang lebih penting baginya daripada melihat Elmera tumbuh dan menjalani hidupnya dengan penuh kebahagiaan dan kekuatan. Dan meskipun dunia di luar sana penuh dengan tantangan, ayah Elmera selalu percaya bahwa dengan cinta dan perhatian yang dia berikan, putrinya akan mampu menghadapi apa pun yang datang.
Tapi jika memang Elmera akan tumbuh menjadi gadis yang kuat, kenapa harus ada masalah yang buruk lagi, Ayahnya bahkan mulai menerima itu dan menghibur kondisi itu dengan menganggap Elmera sebagai putri yang memiliki keunikan tinggi, bukan kekurangan.
Dokter memang mengatakan itu akan baik baik saja selama Elmera tenang dan tidak mengalami hal yang membuat jiwa nya terguncang.
"Itu memang benar... Tapi itu hanyalah fakta yang dikatakan oleh dokter secara umum..." Axe mulai mencari tahu apa yang terjadi, hingga dia mendapatkan jawabannya.
Sebenarnya, Elmera sudah banyak mengalami hal di luar nalar. Dia tidak merasa pernah mengalami karena masih kecil, jadi yang tahu hanyalah ayahnya bahkan Axe sendiri.
Hingga salah satu dokter psikolog mengatakan bahwa, "Kondisi ini disebut juga sebagai kondisi yang aneh. Mata itu, seperti bagian dari otaknya, bisa langsung mempengaruhi pikirannya. Bahkan, dia bisa berimajinasi luar biasa ketika pikirannya kacau dan kosong. Tak hanya itu, meskipun semisal dia menjadi gadis yang memiliki keberanian tinggi, mata miliknya akan membuat pikirannya berimajinasi bahwa rasa takut bisa mengalahkan keberanian diri."
"Dan itu memang benar terjadi..." Axe mengingat sesuatu. "Ketika ayahnya pergi, dia pasti sudah merasa itu adalah hal yang sangat buruk, dan pandangannya akan kacau sehingga membuat pikirannya hancur... Mata itu... Membuatnya tak bisa berpikir jernih sehingga dia tak akan bisa melihat mana yang nyata, mana yang benar, mana yang harus ditakuti, dan mana yang harus dipikirkan..." Cara Axe berpikir memanglah masuk akal jika harus berpikir soal mata milik Elmera. Bahkan sampai saat ini, Elmera hanya diam saja dengan kondisinya, dia tak pernah mempermasalahkan hal itu dengan bercerita pada orang lain, dia hanya diam.
"Ketika masih kecil, aku dipercayai untuk menjaga gadis kecil itu... Aku direkrut ketika Elmera sudah terlihat beranjak tumbuh meskipun masih kecil. Dia adalah tipe gadis yang gampang beradaptasi dan tidak pemalu. Nyatanya, ketika aku baru mendekat beberapa hari padanya, dia sudah bisa memanggilku:
'Axe... Mari main... Mari berteman juga.
Axe, apa Ayah belum datang?
Axe, ketika sudah besar, aku ingin menjadi kuat!
Axe, kapan kau menikah?'
Aku tahu, pertanyaan terakhir agak menusuk sedikit... Tapi bagaimanapun juga, dia masih anak-anak... Bahkan sekarang, dia masih terlihat seperti gadis kecil yang mencoba berani dengan tubuh lemah-nya... Meskipun begitu, dia adalah sosok yang kuat... Aku menemaninya dan telah mengetahui semuanya... Tapi hal yang paling membuatku harus kecewa adalah ketika dia berumur 10 tahun, aku dipisahkan darinya. Itu karena kesibukan yang dialami ayahnya sehingga gadis itu hanya bisa sendirian di dalam rumahnya.
Ketika aku ingin bertemu dengannya, dia rupanya sudah masuk ke militer. Sepertinya pertemanan kita selama ini telah kau lupakan, kau lupa karena kau tidak memiliki memori yang kuat, dan itu adalah salah dari mata milikmu sehingga ketika kau keluar dari militer, kau tidak bisa mengenaliku, karena sudah sangat lama... Dan kau masih kecil ketika berteman denganku..." Axe sangat memahami hal itu, begitu besar jiwanya menyaingi Ayah Elmera yang menyayangi putrinya. Dia juga ingin melakukan itu, tapi hanya saja, cukup sulit menunjukkan sikap maupun jati diri yang sederhana pada Elmera.
Tapi satu hal yang pasti, ketika Elmera lahir, mata hijau terang itu telah mengguncang beberapa informasi kesehatan. Bahkan, dokter meminta izin pada pihak keluarga untuk mempelajari mata itu, tapi Ayah Elmera menolak sehingga para jurnalis menulis kebenaran yang tidak pasti. Bahkan ada dari mereka yang mengaitkannya dengan mata mitos, mitologis, bahkan monster yang tidak berwujud. "Green-eyed Monster" secara resmi tersebar luas di media jurnalis sehingga orang-orang bisa tahu soal hal ini. Tapi banyak dari mereka yang memiliki warna mata hijau mengaku memiliki mata itu, padahal yang dimaksud mata itu adalah warna yang terang dengan cahaya yang jelas.
Meskipun kondisi itu mengganggu Elmera, dia tidak merasa aneh pada dirinya sendiri. Selama dia masuk militer, dia meminta pelatih untuk mengecat warna rambutnya menjadi hijau gelap karena dia bangga pada warna matanya, meskipun belum diketahui itu adalah kutukan atau malah anugerah. Bagi Elmera, warna mata hijau terangnya adalah bagian dari identitasnya, sesuatu yang tidak bisa ia lepaskan. Apapun itu, dia tak akan mempermasalahkan hal itu dalam kehidupannya, karena bagi Elmera, hal-hal seperti itu tidak menghalangi dirinya untuk tetap maju dan menjadi lebih kuat.
"Aku tidak peduli aku berbeda dengan orang lain, aku tak peduli pada kondisi gila ku, aku tetaplah aku, dan aku paham, bagaimana mata ku membuatkan teman untuk ku di saat seseorang yang paling aku sayangi pergi. Mata ini membuat halusinasi agar aku bisa melihat bahwa banyak sekali entitas yang ingin di perhatikan, tapi tak satupun bisa melihat mereka kecuali aku..."
Dan dari sana, Axe mengakhiri penyelidikannya. Dia telah mencatat di satu buku dan berhasil mengetahui kondisi fisik milik Elmera, tapi dia masih harus mengawasi keamanan Elmera.
Termasuk hal ini, dia yang duduk mencatat sesuatu dan kemudian mendapat panggilan dari Elmera. Dari sana, dia dihubungi Elmera ketika Elmera ada di gas station.
Dengan segera, dia menyiapkan sebuah mobil dan melaju di jalanan gelap. Tapi pastinya, dia akan menggunakan kecepatan waktu yang lambat. Oleh karena itu, ketika di jalan dengan kecepatan tinggi, dia menghubungi polisi yang ada di dekat tempat di mana Elmera berada. Dia menghubungi para polisi untuk ke sana duluan, tapi mari kita lihat siapa yang akan sampai di gas station duluan.