Damon dibalut dengan perban, dan ia menggunakan respirator yang terpasang di hidungnya, membantunya bernafas. Ia juga terhubung dengan berbagai macam alat, semuanya berbunyi bersamaan. Tiba-tiba, saya merasa seperti mengalami déjà vu—saya sangat diingatkan akan pengalaman nyaris mati Blaise akibat keracunan perak, hanya saja kali ini, giliran saudara lain yang terbaring di tempat tidur ruang rawat inap.
Dengan rasa putus asa, napas saya tercekat saat saya mendekati Damon dengan hati-hati, meletakkan tangan saya di pipinya. Kulit Damon yang biasanya panas karena serigala dan metabolismenya kini terasa hampir hangat ketika disentuh.
"Dia tidak bisa bernapas tanpa bantuan, jadi saya butuh mesin-mesin ini untuk memantaunya," kata Nicole dengan suara pelan setelah menutup pintu ruang rawat inap, Kaine masih mengikutinya dari belakang.
