Seorang wanita cantik duduk di salah satu meja dapur, santai menggigit sebuah apel lagi yang dia curi dari kotak-kotak saat tidak ada yang melihat. Dia menggigitnya perlahan, mempertahankan kontak mata denganku saat dia mengunyah pelan-pelan.
Sari buah itu menetes sedikit melewati sudut bibirnya dan dia menggunakan ibu jarinya untuk mengusapnya bersih, menjilat jari setelah itu. Saat itulah mataku mengikuti gerakannya, melihat coretan merah yang tersiram di pakaianya.
Apakah itu... darah?
"Siapa kamu?" Aku mengacungkan senjata di depanku, bergerak mundur sehingga aku berdiri di antara orang asing ini dan Kyle.
Di belakangku, dia mengeluarkan suara serak seolah-olah kehabisan napas. Aku merasakan tangannya menggenggam bahuku, tapi cengkramannya sangat lemah - jarinya tidak bertahan di tubuhku, dan sebaliknya, menggelosor turun di kemejaku sebelum dia roboh ke lantai.
