Saya berputar, berharap bahwa suara yang saya dengar bukan milik Dahlia. Namun tentu saja, itu tidak mungkin. Dahlia berdiri di depan saya dengan kaos oblong dan jeans santai. Rambutnya sudah disusun dengan elegan chignon, dan riasan pengantin membuat wajahnya terlihat manis dan halus, setiap incinya seperti pengantin yang sedang berseri-seri.
Betapa penipunya. Setiap orang di sini tahu karakter aslinya, tapi itu tidak menghentikan saya dari memperhatikan cara pandang Milo yang tertuju padanya sebelum ia dengan enggan memalingkan wajahnya, tenggorokannya bergerak seakan menahan kata-kata yang tak terucap.
Bahkan tanpa gaun pengantin, Milo sudah terpengaruh oleh keberadaannya dengan cara yang tidak pernah terjadi pada Damon.
Tentu saja, Dahlia tidak meluangkan Milo lebih dari sekedar tatapan penuh penghinaan. Sungguh luar biasa betapa butanya Dahlia.