Kedua kalinya saya terbangun, saya mendapati diri saya di atas ranjang yang lebih empuk. Seseorang telah berhasil mengumpulkan sebuah tikar tipis untuk saya sehingga saya tidak harus berbaring di lantai yang dingin, tetapi saya masih merasa lebih kedinginan dari biasanya.
Kemudian saya ingat apa yang telah saya alami sebelum saya pingsan. Tidak heran saya merasa dingin. Saya memang telah kehilangan cukup banyak darah. Untunglah, kali ini saya dibiarkan sendirian. Mereka mungkin menganggap saya bukanlah ancaman dalam keadaan lemah saya.