Sebelum Lydia sempat berkata apa-apa lagi, Damon melangkah maju dan memukul rahangnya. Dia berputar di tempat sebelum roboh ke tanah, pingsan begitu saja dengan satu pukulan. Aku terkejut, melompat menjauh saat dia terjatuh tepat di samping kakiku.
"Akhirnya senyap dan tenang," gumamnya pelan, ekspresinya seakan-akan dia hampir saja meludahi wajah Lydia karena telah membuang-buang waktu nya.
Blaise menghela nafas dan menggelengkan kepalanya, memberi isyarat pada darah yang mengalir dari hidung Lydia akibat pukulan itu.
"Kamu mengotori tanah," katanya datar.
"Biar saja orang lain yang membersihkannya," Damon membantah. "Apa pentingnya." Dia menendang tubuh Lydia yang tak sadarkan diri dengan ujung sepatunya. "Perintahkan orang-orangmu untuk memeriksa perbatasan mencari vampir sialan itu. Siapa tahu berapa banyak kelemahan kamp yang telah diberitahukan kepada pengisap darah sebelum dia ketahuan?"