Tangan saya mengepal menjadi sebuah tinju, dan hanya kehadiran Blaise yang memberi peringatan yang mencegah saya dari melemparkan tinju tersebut tepat ke wajah Damon. Sebuah geraman meloloskan diri dari tenggorokan saya sambil saya menatap Damon dengan tatapan yang penuh kemarahan. Pada saat itu, saya membencinya dengan setiap serat keberadaan saya.
Bajingan itu melakukannya dengan sengaja.
Pria ini menyalahgunakan kewenangannya untuk mengirim pasangan saya ke perbatasan, memisahkan kami tepat ketika kami menemukan satu sama lain.
"Saya akan pergi bersama Blaise," kata saya dengan tegas sambil tubuh saya bergetar karena amarah yang hampir tak terkendali. Damon hanya tertawa kecil dengan nada menghibur sebagai tanggapannya. Saya berpaling ke Blaise dan menggenggam tangannya. "Kamu tidak akan pergi tanpa saya. Saya tidak punya apa-apa untuk dipacking—saya bisa pergi sekarang juga."
