Chereads / Bintang Penyelamat / Chapter 12 - Teknologi Terbaru Untuk Medan Perang

Chapter 12 - Teknologi Terbaru Untuk Medan Perang

"Flaura, Penjaga Negri, Gurfeda Dan Veni Telah Sampai Di Negri TideAschen"

Huh, Aku sangat lelah, sebaiknya kita beristirahat dulu, oh ya Gurfeda, Istirahatkan Veni Ke Tempat Tidurku Terlebih Dahulu

'Kamu Sekarang Di Perkenankan Untuk Masuk Ke Ruang Pribadiku, Anggap Saja Kamu Sudah Mendapatkan Hak Sangat Istimewa Dariku' kata Flaura

'Terimakasih Flaura, Kamu Memang Sangat Baik Ke Aku' Jawab Gurfeda

"Gurfeda Memberi Senyuman Ke Flaura Lalu Pergi Ke Kamar Pribadi Milik Flaura"

"Sesaat Gurfeda Kembali lagi ke Flaura Dan Bertanya"

'Kamar Pribadi Kamu Berada Di Mana ?' Tanya Gurfeda Dengan Malu

'Makanya Kalau Di Suruh Jangan Langsung Main Pergi Aja, Tuh Jadi Gatau Kamar Pribadi ku Dimana' Menatap Gurfeda Dengan Menggoda Dan Menyentuh Dada nya

'Ah, Iyaah maaf kalau aku terlihat terlalu percaya diri, Aku hanya bersemangat aja dan ingin mengistirahatkan diriku sendiri' Ujar Gurfeda

'HEH ENAK AJA MAU ISTIRAHAT !' Flaura Reflek Berteriak Ke Gurfeda

'Kamu Dan Aku masih harus menelitih Proyek Teknologi Terbaru untuk membasmi Monster Lebih Cepat'

'Masih Ingat Harta Karun yang kita temuin Di Goa ?'

'Di Peti Tersebut Ada banyak Sekali Material Untuk Menciptakan Teknologi' Kata Flaura Dengan Tatapan Serius

'Aku Mengerti' Jawab Gurfeda Sambil menghela Nafas

'Seharusnya Sekarang kita Menuju Ke Laboratorium, Bener kan ?' Tanya Gurfeda Dengan Tatapan Bingung

'Enggak Perlu Terburu-buru, Aku masih capek banget nih, harusnya sekarang gapapa kan ngehabisin waktu berdua sama kamu ?'

'huh, kamu sebagai pemimpin negri di sini jangan bermalas-malasan, keadaan sekarang semakin memburuk, kalau enggak segera di tanganin akan nimbulin hal fatal lainnya' Gurfeda menghela nafas

"Gurfeda Memeluk Flaura Untuk Mengobati Rasa Kecewanya"

"Flaura Memeluk Gurfeda Kembali Dengan Dekapan Sangat Erat"

'Walaupun Kamu Hanya Sebagai Penjaga Negri Bersifat Khusus, Pelukanmu Selalu Membuatku Nyaman Gurfeda' Flaura Berisik Ke telinga Gurfeda Dengan Nada Menggoda

'Pelukanmu juga sangat hangat untukku, Terimakasih juga dulunya udah Nerima aku sebagai pasukanmu'

'Sekarang aku enggak perlu malu lagi karena kita berdua udah berteman kan ?, seharusnya kalau udah berteman, ga perlu lagi mementingkan kekuasaan' ucap Gurfeda

'Enak Aja, Aku belum aja ngeputusin Hal yang kamu ucapin, aku tetap sebagai pemimpinmu, bukan teman kamu yang seenaknya di suruh ataupun di panggil secara sembrono'

"Flaura Melepaskan Pelukan Lalu Menatap Gurfeda Dengan Sangat Tegas"

'Kamu Membuat Mood ku Rusak, Yaudah kita menuju ke laboratorium untuk membuat teknologi baru' ucap Flaura Dengan nada marah

"Gurfeda Mengikuti Flaura Dari Belakang Hingga Sampai Menuju Ke Laboratorium"

"Gurfeda Dan Flaura Telah Sampai Di Laboratorium"

"Flaura Membuka Pintu Laboratorium Dengan Pemindahan Sidik Jari Dan Sensor Nafas"

"Pintu Laboratorium Terbuka"

"Gurfeda Dan Flaura Memasuki Laboratorium"

'Aku Lelah nih, pijitin aku dulu dong sebelum fokus untuk nyiptain teknologi baru' Flaura mengeluh ke Gurfeda

"Gurfeda Mengiyakan Keinginan Flaura Lalu Memijat Flaura"

"Tiba-Tiba Flaura Berteriak"

'IH, GAUSAH MEGANG-MEGANG BAGIAN ITU !, KAMU KOK MESUM SIH'

'Eh ?, E-Enggak, Aku Enggak Sengaja Menyentuh Bagian itu, Maafin Aku'

"Gurfeda Berbicara Sangat Gugup Lalu Tiba Tiba Flaura Mencium Kening Gurfeda"

"Spontan Flaura Terdiam Karena Merasa Malu Sudah Mencium Laki-Laki Untuk Pertama Kali"

'Eh ?..., Makasih~,, maaf aku beneran tadi enggak sengaja' ucap Gurfeda

'Dih, Udah Gausah Merasa Yang Enggak-Enggak, Aku seperti ini hanya untuk membuatmu tenang, lain kali gausah mesum ke aku lagi ya, nanti kamu akan aku hukum kalau masih berbuat mesum' ucap Flaura

'iya aku Mengerti' jawab Gurfeda

"Gurfeda Menunduk karena merasa bersalah"

"Flaura Tidak Menghiraukan Gurfeda lalu berjalan ke arah peti"

"Flaura Membuka Peti"

"Flaura Mengambil Beberapa Material Untuk Membuat Teknologi Baru"

'Huftt,, kira kira aku mulai dari mana dulu yah... ?'

'ini Di pasang ke sini ?, Atau di sambungin ke sini yah ?, ih bukannya ragulator ini bisa di sambungin ke rektorat (mesin khusus)'

"Flaura Merasa Sangat Kebingungan Dan Tidak Tau Harus Melakukan Apa"

"Gurfeda yang melihat Flaura Merasa Kesusahan langsung membantunya secara hati hati"

'Ini tuh di ke siniin, terus bagian ini di sambungin ke sini, kamu yang bikin rancangan teknologi kok enggak bisa merakit sih, aneh' ucap Gurfeda

'ouh, kamu udah berani yah bilang seperti ini ke aku ?' Jawab Flaura

"Flaura Menyentuh Dagu Gurfeda Lalu Menatap Sangat Kesal"

'Enggak kok..., iss jangan natapin aku kayak gitu dong..., i-iya aku minta maaf' ucap Gurfeda

"Flaura Berhenti Menyentuh Dagu Gurfeda Lalu Menghela Nafas Sambil Melihat Cara Gurfeda Merakit Teknologi Milik Nya"

"Di Sisi Lain, Veni Terbangun Dari Pingsannya"

"Veni Menatap Sekeliling Kamar yang Ia Singgahi"

'Umm..., aku di mana ?...'

'iiiih, Kamar ini lucu banget ^~^'

'Sprai ini terlihat mahal, lalu hiasan ini imut-imut dan idola kesukaan ku juga ada di sini'

'eh ?, Bentar ?, perasaanku sebelum terhempas tadi, aku ngelihatin Gurfeda deh, tapi sekarang di mana dia ?'

"Veni Membuka Pintu Kamar Lalu Berkeliling Sambil Melihat Setiap Sudut Ruangan"

"Setiap Langkah untuk menuju Ruang Demi Ruang, Veni Berjalan-Jalan Sangat Lama Hingga Tiba-Tiba Terdengar Suara Ledakan"

"Bhooom !"

"Veni Berlari Menuju Sumber Suara"

"Betapa Terkejutnya Veni, Ia Melihat Gurfeda Bernafas Tersengal Sengal Akibat Terhempas"

"Veni Berlari Ke Arah Gurfeda Tetapi Terjatuh Karena Terpleset"

'Ahhh...' Mendengus

"Veni Berdiri Lalu Berjalan Ke Arah Gurfeda Sambil Memegangi Kaki nya yang sakit"

"Sesampai Di Hadapan Gurfeda, Tiba Tiba Flaura Mendorong Veni"

"Veni terkejut dan merasa kebingungan lalu menanyai Flaura"

'ih apaan si ?, maksud kamu apa gituin aku ?' Tanya Veni dengan wajah masam

'Gausah Ekspresi kayak gitu deh, jijik aku lihatnya' jawab Flaura

'Yaa kamu fikirin aja sendiri lah, kenapa kamu dekat-dekat sama Gurfeda, udah tau terluka gitu dia nya' Utas Flaura Dengan Tegas

'Kamu Udah tau kalau Gurfeda Terluka, kenapa masih menyibukkan diri sendiri sih ?, Aneh' Jawab Veni

"Flaura Dan Veni Berkelahi Akibat Kejadian Ini"

"Gurfeda Menghampiri Keduanya Lalu Melerai Pertengkaran nya Tanpa Membela Siapapun"

'Jangan Berantem Gini dong, Cantik-Cantik kok galak banget'

"Gurfeda Berbicara Sambil Memberi Senyuman"

'Dih, Apaansi'

"Flaura Dan Veni Berbicara Secara Bersamaan dengan Nada yang Masih Menyimpan Rasa Kesal"

'Emang Bener kok,, Kata Kampus Zaman Kuno nih yah,, Kalau Gadis-Gadis Seperti kalian berantem karena laki-laki itu tanda nya ada rasa suka' ucap Gurfeda sambil menjelaskan

'Apaansih Percaya Diri Banget'

'Kita Seperti ini hanya peduli dan takut sama kamu'

"Flaura Dan Veni Dengan Kompaknya Membicarakan Hal Yang sama"

'Dih Apaansih Dari Tadi Ngikutin Aku Mulu' Ucap Veni

'Kamu Tuh Yang Ngikutin Aku' Jawab Flaura

'Hust, Udahlah, jangan bertengkar lagi,, kalian berdua harus fokus ke tujuan kita yaitu membuat teknologi baru supaya bisa mengalahkan monster dengan cepat'

'Kamu juga sebagai Pemimpin Negri Ini Harus Lebih Pintar Lagi Dong Mengenai Hal-Hal Teknologi Canggih'

"Gurfeda Menunjuk Flaura"

'Isss, dahlah, aku gatau lagi mau bilang apa ke kamu, kayaknya emang kamu deh yang pantas memimpin untuk sekarang ini'

"Flaura Menunduk Dan Berpasrah Dengan Keadaan Nya untuk Saat ini"

"Dring- HOI HOI baca Pesan Gua-"

"Bunyi Notif Laporan Dari Ponsel Milik Flaura"

"Flaura Menyalakan Ponselnya Lalu Melihat Pesan Laporan yang baru saja muncul"

'Ah Dari Penjaga Negri'

"Flaura Membaca Semua Pesan Laporan"

Isi Pesan Laporan: Seluruh Penjaga Negri Sudah Sangat Menipis, Kita Enggak Bisa Terus Bertahan Seperti ini Nona, Kirimin Penjaga Negri Lebih Banyak lagi untuk menahan Semua Monster Di Seluruh Desa Dan Negri, 'Pip', Total Penjaga Negri Yang Sudah Kehilangan Nyawa Sudah Mencapai: 1.000.000.000 (Milliar), Lakukan Tindakan Lebih Cepat' Nona-!

"Flaura Mematikan Ponselnya Sambil Berkata Di Dalam Hati"

'Apaansi, Cuma Sebagai Penjaga Negri Aja Ngirimin Pesan Laporan harus banget terlihat Gaul'

"Flaura Menghela Nafas Lalu Meminta Maaf Kepada Veni Dan Gurfeda"

"Veni Dan Gurfeda Terlihat Kebingungan Karena Perilaku Flaura Tiba Tiba Menjadi Sangat Lebih Tegas Dari Sebelumnya"

'Maafin Perilaku ku ya, huft oke sekarang aku akan lebih fokus'

'Aku Perintahkan Kamu Untuk Menyuruh Seluruh Pasukan Di Negri Ini Dan Negri Lain Untuk Menahan Invasi Penguasa Iblis Serta Monster-monster yang berdatangan'

"Flaura Menunjuk Gurfeda"

"Gurfeda Menganggukkan Kepala Lalu Pergi Meninggalkan Flaura Dan Veni"

'Terus Ven, Kamu sekarang aku promosikan menjadi Pemimpin Penjaga Negri, Temenin Gurfeda untuk membuat pertahanan'

'Nanti, Kita Semua Akan Menghabisi Mereka'

"Flaura Menatap Tegas Lalu Memberi Arahan Ke Veni Untuk Mengikuti Gurfeda"

"Veni langsung meninggalkan Flaura Sendirian Di depan Laboratorium yang terlihat berlubang akibat ledakan"

"Flaura Menghela Nafas Sambil Berbicara"

'huft,, aku akan mengorbankan segalanya demi kedamaian'

'Aku Sangat Rindu Dengan Masa Lalu, Aku rindu dengan semua kenangan indah di saat dunia ini masih damai, aku harap sepuluh pemimpin negri di dunia ini masih sanggup untuk mengatasi invasi penguasa kegelapan'

'Aku Sangat Yakin ini bisa berakhir'

"Flaura Berjalan Ke Arah Laboratorium Lalu Melanjutkan Rancangan Teknologi Barunya"

"Dua Minggu Telah Berlalu, Akhirnya Flaura Berhasil Menciptakan Teknologi Canggih Berupa Armor Dan Pedang Tanpa Magis Sedikitpun"

'Akhirnya Aku Sudah Selesai, Saatnya Menyalin Semua Persediaan Teknologi Baru Ini untuk Penjaga Negri'

"Flaura Menyalin Persediaan Teknologi Untuk Penjaga Negri Dan Mengirimkan nya"

"Lalu Teknologi Salinan yang tersisa langsung di kirim ke negri lain oleh Flaura"

"Satu Bulan Telah Berlalu, Flaura Telah Selesai Mengirim Semua Persediaan Teknologi Ke Negri Lain Dan Penjaga Negri"

'Akhirnya selesai, Semoga aja teknologi ku bisa membantu penjaga negri untuk lebih mengurangi invasi yang sangat diluar dugaanku'

"Flaura Memegang Pedang Di Tangan Kiri Sambil Merasa Lega"

"Veni Dan Gurfeda Mengagetkan Flaura Dari Belakang"

~|Berlanjut|~

-!! PERINGATAN !!-

Karya ini bersifat khayalan semata, Keseluruhan Cerita ini Menggunakan Chat Dialog.

Jika Ada Nama Tokoh Maupun Dialog Atau Chat Dialog yang Kurang Sesuai Seperti Memiliki Kesamaan Dan Lain Sebagainya, Aku Mohon untuk di maaf karena cerita ini di kembangkan oleh satu orang.

×Pembaca Di perbolehkan untuk Mengkritik dan mengasih saran secara halus×

×Aku akan selalu memperbaiki cerita ini agar lebih di minati serta di nikmati×

Kontak Penulis: eyquf {Instagram}