Chereads / Bintang Penyelamat / Chapter 14 - Evakuasi Darurat

Chapter 14 - Evakuasi Darurat

'CEPAT SEMUANYA BERLARI KE ARAH SINI'

"Penjaga Negri Berteriak-teriak Sambil Memandu Seluruh Penduduk Desa"

"Penjaga Negri Yang Lainnya Sedang Melawan Monster-Monster Kuat Yang Terus Bermunculan"

"Beberapa Penjaga Negri Gadis Banyak Yang Tertusuk Di Bagian Belakang Tubuhnya, Ada Yang Kepala Nya Terpenggal/Terbelah Bahkan Ada Yang Hancur Meledak Akibat Serangan"

"Semua Penjaga Negri Dari Seluruh Negri Telah Di Kerahkan Lagi Sebanyak 10 Milliar Lebih, Namun Invasi Tetap Merembak Kemana-Mana"

"Perjuangan Dari Seluruh Penjaga Negri Masih Berlanjut, Keringat Dan Darah Bertumpahan, Serta Strategi Baru Selalu Muncul Untuk Mengurangi Invasi"

"Di Sisi Lain, Lebih Tepatnya Di Negri Veridya"

'Gimana Keadaan Di Luar Sana ?, Apakah Pemimpin Negri Mytheria Sudah Menerima Laporanku ?' Ucap Pemimpin Isholdyenca

'Siap Melapor Nona, Untuk Keadaan Di Luar Sana Sangatlah Buruk Nona, Kami Seluruh Penjaga Negri Sudah Sangat Mengeluarkan Segala Cara Untuk Mengurangi Invasi Penguasa Kegelapan' Ucap Penjaga Negri

"Penjaga Negri Memberi Hormat Lalu Melanjutkan Perkataan nya"

'Untuk Laporan yang nona buat Sudah Di Terima Oleh Pemimpin Luna' ucap penjaga negri

"Isholdyenca Menganggukkan Kepala Dan Menyuruh Penjaga Negri Untuk Pergi Dari Hadapannya"

"Penjaga Negri Memberi Hormat Lalu Meninggalkan Tempat Setelah Memberi Laporan"

'Aku Masih Bingung Awal Mula Dari Invasi Ini, Mengapa Penguasa Kegelapan Sangat Haus Dengan Kekuasaan, huh, sebaiknya aku pergi ke laboratorium untuk mengetahui laporan sebelumnya'

"Isholdyenca Berjalan Menuju Ke Laboratorium Penelitian"

"Setelah Berjalan Beberapa Saat, Isholdyenca Telah Sampai Di Ruang Laboratorium Penelitian"

"Isholdyenca Membuka Keamanan Pintu Laboratorium Menggunakan Sensor EndPoint"

"Penjelasan Singkat: Sensor EndPoint Menggunakan Suara Identik Seperti Kentut, Tepukan Tangan, Lambai Tangan Dan Lain Sebagainya, Keamanan Ini Sama Persis Seperti Face ID/ID Verification Di Zaman Kuno Tahun 2020"

'Identitas Anda Telah Di Terima, Silahkan Masuk Nona Isholdyenca'

"Pintu Terbuka"

"Isholdyenca Masuk Ke Laboratorium Sambil Berkata"

'Hei Circ, Kamu Kabarnya Gimana ?, Aku Ke Sini Mau Meminta Laporan Awal Mula Invasi Ini terjadi' Ucap Isholdyenca

"Circ Menoleh Ke Kanan, Memandang Isholdyenca Dengan Tatapan Bingung"

'Maaf Nona, Laporan Tersebut Sudah Ada Yang Membawa Nya, Dua Minggu Yang Lalu Laporan Tersebut Di Bawa Oleh Pemimpin Desa EverSpring' ujar Circ

'Ha ?, Kenapa Kamu Ngeberiin Laporan Itu Tanpa Seizinku !?'

"Plakkk"

"Isholdyenca Menampar Pipi Circ Dengan Sangat Kuat"

'Ahh...., Maaf Nona...., Aku Sengaja Tidak Memberi Tahu kamu karena aku takut' Ucap Circ Dengan Tatapan Lemah

'Huh, yaudadeh untuk kali ini aku maafin, kamu masih punya salinan laporan nya kan Circ ?' Ucap Isholdyenca

'Salinan Laporan Invasi Awal Mula ?, Bentar Aku Cariin, Kayaknya Ada' Jawab Circ

"Circ Mencari Laporan Invasi Awal Mula"

'Mana Yah Laporan nya, Perasaanku Ada Di Sini Loh, Kenapa Ga Ada sih' Ucap Di Hati Circ

"Circ Terus Mencari Hingga Larut Malam Dan Akhirnya Menemukan Salinan Laporan Invasi Awal Mula"

"Circ Menghampiri Isholdyenca Yang Sedang Tertidur"

"Sampai Di Hadapannya Isholdyenca, Circ Membangunkan Isholdyenca"

'Nona Bangun~'

"Circ Berteriak Ke Telinga Isholdyenca"

'Hahh !!??, Jangan Berbuat Mesum Ke Aku'

"Ucap Isholdyenca Yang Terbangun Karena Terkejut"

'Maaf Aku Mengagetkan Nona, Nih Laporan Nya'

"Circ Memberi Laporan nya Ke Isholdyenca lalu Berjalan Ke Arah Tempat Duduknya"

'Iss, Dahlah' Isholdyenca Bergumam

"Isholdyenca Membuka Laporan Lalu Membaca Dengan Sangat Teliti Sambil Duduk"

'Isi Laporan Awal Mula Invasi:

Catatan ini gue Tulis Sebagai Laporan Pribadi, Semoga Aja Ga Ada Yang Bisa Nemuin Ini, uhh iyagh jadi..., ini lebih parah sih dari dugaan gue, asli gue nyesel banget gabisa jadi orang yang tangguh, terlebih lagi gue sayang banget sama pemimpin Isholdyenca.., tapi yah apa daya nya gue cuma manusia biasa'

"Isholdyenca Tersadar"

'Eh ? Ini Kan Bukan Laporan Awal Mula, Is ko bisa aku salah baca sih, ini kan catatan pribadi dari sahabatku yang dulu'

"Isholdyenca Menutup Catatan Dari Sahabat nya Sambil Malu-Malu Lalu Membuka Dan Membaca Laporan Awal Mula Invasi"

"Isi Laporan Awal Mula Invasi: Catatan Dari (--) Siapapun yang baca pesan ini, aku berharap kalian bisa menyimpan Pesan ini tanpa mengubah sedikitpun dari yang aku tulisin, Jadi Gini Sih, Sebenernya Aku Tuh Capek Banget Jadi Pejuang Di Negri ****, yah gimana ga capek, dikit-dikit ada aja hal yang terjadi, terlebih lagi Penguasa Kegelapan yang ngerepotin banget, aku rindu sama kedamaian, aku pengen banget ngehabisin waktu sama (??), awalnya sih pertingkaian Dewi sama penguasa Kegelapan, penguasa Kegelapan emang gitu menentang banget, pengennya berkuasa sendirian bahkan pengennya dia mengkhianati seluruh pejuang Terlarang, agak lucu sih tapi ya gimana, keadaan di sini aja udah lebih parah semenjak pemimpin udah **** dan kondisi semakin memburuk, terlebih lagi katanya bakal ada meteorit's kristal demone akan jatuh di desa"

"Tidak Ada Lanjutan Dari Laporan Awal Mula, Alhasil Isholdyenca Engga bisa Lanjut Ngebaca"

'is, enak-enak baca kok sobek sih di bagian ini, Circ kamu nyalin nya emang gini ya ? Sengaja banget kamu tulis di bagian ini seperti ini: lanjutan ini gabisa aku inget jadi aku tulisnya robek aja' Tanya Isholdyenca ke Circ

'Anu...,, itu.....,, iya aku sengaja nulisin kayak gitu di laporan salinan, kan kata (--) ga boleh merubah apapun dari surat laporan miliknya' jawab Circ

"Isholdyenca Menghela Nafas"

'Huh kalau gitu gakpapa deh, yang penting aku udah tau kalau penguasa Kegelapan itu sikapnya sangat haus kekuasaan' ucap Isholdyenca

"Isholdyenca Berjalan Keluar Dari Laboratorium Lalu Menciptakan Ruang Dimensi Dan Menghilang Dari Tempatnya Berada"

"Di Sisi Lainnya lagi, (--) Tersadar Dari Pingsan Lalu Berusaha Untuk Berdiri"

'aduh,, luka ku masih perih banget, um di sini udah ga ada monster kan ?' ucap (--)

"(--) Melihat Keadaan Sekeliling Sambil Berjalan Perlahan-lahan"

"(--) Berkata Beberapa Kata"

'kayaknya aku harus ke negri TideAschen Deh, tapi um, gimana caranya aku ngenalin diriku lagi ke orang-orang baru di sana yah'

'Jujur Sih Harus, Tapi aku kok rasanya kurang percaya diri sama diri ku sendiri, huft apa karena aku nya aja ya yang kurang suka sama pemimpin negri nya ?'

'kayak nya iya sih, hump,, engga jadi deh, aku ke Negri Veridya Aja Untuk Beristirahat'

'lumayan juga di sana, nanti nya aku akan belajar banyak hal, um...., aku udah ga sabar berkunjung ke sana lagi' batin (--) di dalam hatinya

"(--) Membacakan Mantra Ruang Dimensi Akan Tetapi Gagal"

'Ahhh,, aduh....., luka ku makin perih...., ih..., gara gara monster itu aku jadi begini, andai aja aku melawannya lebih cepat'

"(--) Mencoba Membaca Mantra Magis Ruang Dimensi Sekali Lagi Tetapi Tetap Saja Gagal"

"(--) Mencoba Membaca Mantra Magis Ruang Dimensi Berulang Kali Hingga Yang Terakhir.."

'I ASK YOU (Gyðja ljóssins) TO OPEN A SPACE IN THE LIGHT MENTION' (--) Membacakan Mantra Magis Ruang Dimensi Sambil Berteriak Sangat Keras

"(--) Berhasil Membaca Mantra Lalu Menghilang Dari Negri ****"

Tidak Di Ketahui: Syukurlah Kalau Kamu Tidak Menyadari Keberadaanku Di sini, Aku Sangat Beruntung Bisa Menyelamatkan Kamu Dari Monster Berbahaya Seperti Dua Minggu Yang Lalu

"Tidak Di Ketahui Menghilang Meninggalkan Beberapa Jejak Kepingan Kristal Dari Tubuh Miliknya"

~|Berlanjut|~

-!! PERINGATAN !!-

Karya ini bersifat khayalan semata, Keseluruhan Cerita ini Menggunakan Chat Dialog.

Jika Ada Nama Tokoh Maupun Dialog Atau Chat Dialog yang Kurang Sesuai Seperti Memiliki Kesamaan Dan Lain Sebagainya, Aku Mohon untuk di maafkan karena cerita ini di kembangkan oleh satu orang.

×Pembaca Di perbolehkan untuk Mengkritik dan mengasih saran secara halus×

×Aku akan selalu memperbaiki cerita ini agar lebih di minati serta di nikmati×

Kontak Penulis: eyquf {Instagram}