Chereads / Empat kata buat kamu, bodoh, kikuk, manja, polos. / Chapter 20 - Aku harap Kita akan selalu bersama

Chapter 20 - Aku harap Kita akan selalu bersama

Tak dapat di pungkiri bahwa meninggalkan pasangan bersama orang lain dalam artian lawan jenis membuat hati pasangnya menjadi tak menentu.

Bu Ani dengan cepat menyingkirkan Bu Nur, dia merangkul Anton seperti ingin mengatakan bahwa Anton sudah jadi miliknya, Melihat betapa cemburunya rekan kerjanya itu, Bu Nur tertawa geli, dia hanya bisa pergi dari sana dengan membawa tawa.

"Kamu tampak senang, apakah aku berpikiran kecil?"

Melihat pasangannya tersenyum, siapa yang tak akan bertanya-tanya sesudah itu?

Anton dengan kesadaran yang mulai pulih, mencoba menyuruh Ibu Ani melepas rangkulan itu, "Akan ada yang melihat." Ujarnya.

Sore harinya mereka mampu menyelesaikan pekerjaan yang tertunda beberapa waktu lalu. Menarik, memotong dan menjahit kain. siswa membuat sesuatu dari papan kayu, memotong dan menghaluskannya lalu membentuk sesuatu dengan cara memaku kedua bidang dan lebih, menjadi satu.

"Aku menbawa cat seperti kamu inginkan." Ibu Ani memberikannya kepada siswa yang jadi perwakilan, tapi tampaknya hari ini mereka belum bisa mengecat papan itu, hari keburu malam, mereka pulang membawa setiap kelelahan bersama mereka.

"Akhirnya bisa istirahat!" Kelelahan untuk beberapa hari ini tak bisa di tunda, Anton tak sanggup membuat makan malam, mereka memesan makan lewat online, tak butuh waktu lama suara bell berberbunyi, Bu Ani segera saja datang mengambil makanan itu.

"UM! Enak! kamu haru cobain."

Anton memakan itu dengan tenang, melihat pasangannya yang begitu lahap membuat dia bahagia, sederhana dari wanita dihadapannya membuat rasa kecangungan tak ada sedikit pun, dia punya protexi baik untuk dirinya mau pun untuk pasangannya, "Aaak!"

"Enak kan?" seperti pasangan pada umumnya romantis dan bisa berbicara hangat adalah sesuatu yang harus di utamakan, Ibu Ani nampak cemburu tadi siang, tapi dia tahu bahwa Anton tak akan berpaling darinya, sebab mempercayai pasangan adalah kunci utama dari sebuah hubungan untuk ke jalur yang panjang.

"Aku mengirimkan pesan pada Surya, bahwa besok kita harus menyelesaikan semuanya."

"Sesudah itu, apa yang kelas kita laku kan?"

"Latihan drama untuk penilaian."

"Ya, Pada akhirnya mereka harus kalah dari desak kan masyarakat."

"Kau tampak senang Ani."

Malam semakin larut, mereka berdua tak kunjung tertidur, mungkin kopi yang mereka minum selepas makan malam, membuat mereka terjaga begitu lama.

Menonton film di ponsel, mereka menonton bersama di layar kecil itu.

Tengah asyik menikmati alur cerita, dertitan ponsel Ibu Ani menggangu, dari nama panggilan itu adalah Ibu Sri, "Halo, iya ada apa ya bu? ------ Hem___ oh m! jadi? ----- Besok ya? baik saya bisa mengurusinya." Anton tak langsung bertanya dia malah membuat sesuatu untuk jadi cemilan mereka, Bakwan jagung telah terhidang di atas tempat tidur mereka, menonton sambil nyemil adalah surga di sebuah kamar, Ibu Ani membayangkan betapa sibuknya dia ke esokan harinya.

"Pulang pergi lagi." Keluhnya, menarik nafas sangat panjang lalu menghembuskan dengan nada mengeluh.

"Kita akan menyaksikan dan menikmati acara dua hari lagi." Ujar Anton memeluk istrinya lalu mengusap-usap kepala nya dengan lebut.

Tanpa dia tahu bahwa istrinya sudah tidur pulas di pelukannya, saat dia sadar dia lalu memperbaiki posisi tidur istrinya, mengelus wajah bersih itu dengan lembut, "Semoga kita akan terus seperti ini, Saling memahami satu sama lain, baik dalam keadaan buruk atau pun dalam ke adaan baik."