Cukup lama dia diam di luar rumah, melihat sekeliling nan sepi sunyi nampaknya dia engan mengetuk pintu karena engan membangunkan suaminya, Beberapa waktu dia menimbang-nimbang apakah dia harus membangunkan suaminya atau tidak, pada akhirnya dia tetap membangunkan suaminya itu.
"Maaf aku membangunkan mu." Dari balik pintu nampak raut wajah ngantuk menyambutnya, kamar mereka tampak gelap dan juga berantakan tak terurus beberapa hari ini mereka begitu sibuk dengan kegiatan di sekolah, membuat waktu luang menjadi sedikit apa lagi untuk mengemasi kamar mereka pasti tak punya waktu.
"Aku sudah membuatkan makan malam, jika kamu ingin itu hangat, kami tinggal memanaskannya saja, maaf, aku tampaknya akan tidur duluan." Ujar Anton kembali lagi berbaring di tempat tidur, menyelimuti dirinya.
Hari yang melelahkan bagi keduanya, tampak tak ada yang bisa mereka lakukan untuk bersama hari ini, dia melihat makan malam yang ada di atas meja kecil dan pendek itu, "Aku juga mau tidur." Ucap Bu Ani, menaruh makanan itu di dalam lemari es, dia langsung masuk kedalam selimut dan kemudian memeluk Anton sebelum dia memejamkan mata dia masih sempat mengucapkan beberapa kata penghantar tidur kepada suaminya itu.
Tampak tak ada yang menyenangkan di hari ini untuk keduannya, rasa kelelahan membuat mereka tak bisa terjaga lebih lama lagi seperti biasanya, besok adalah acara yang selama ini mereka persiapkan apakah acara itu berjalan dengan baik seperti yang mereka rencanakan? hanya tuhan yang tau.
Di jam 3 pagi Anton terbangun, dia bangun terlalu awal karena merasa gelisa memikirkan acara festival budaya, dia kemudian beranjak dari tempat tidur, masuk ke kamar mandi dan sepagi itu dia sudah mandi, dia masih memakai baju biasa karena hari masihlah terlalu pagi untuk memakai baju yang di persiapkan untuk festival budaya.
Melihat istrinya yang masih tertidur pulas dia memainkan wajah istrinya itu, tanpa dia sadari hari berjalan begitu cepat dan tak bisa ditahan, menunjukan pukul 6 pagi, dia kemudian menganti pakaian dengan seragam sekolah karena dia baru ingat bahwa acaranya baru di mulai siang nanti.
Tanpa dia suruh perutnya mulai berbunyi keras, memberontak, dia pun menyiapkan sarapan pagi dengan telur mata sapi dan juga segelas kopi hitam dan segelas susu untuk dia dan istrinya.
"Sayang, bangun." membangunkan istrinya setengah sadar istrinya terbangun dan melihat suaminya yang sudah siap dengan semua hal dia mengira bahwa dia kesiangan.
"Engak kok, masih pagi." Ujar Anton, menunjuk ke arah jam dinding, masih pukul 6:30 pagi.
Ibu Ani agak linglung bangun dan pergi ke arah kamar mandi, mebilas wajahnya, "Kita akan bersiap-siap di kelas nanti." Ucap Ibu Ani, sembari membuka helai demi helai pakaiannya, lalu menyirami sekujur tubuhnya dengan air dingin dipagi hari, sungguh orang-orang yang kuat menahan hawa dingin di pagi hari.
"Apa yang akan kita makan di pagi hari ini?" Tanya Dia kepada Anton.
"Telur mata sapi dan susu buatmu." Jawab Anton, sebari mencuci peralatan bekas dia memasak, sebelum dia makan bersama istrinya nanti.
"Itu enak, tapi kebiasaanmu mencuci peralatan memasak padahal kita belum selesai makan membuat ku jengkel."
"Hahahaha... kebiasaan ku tak bisa aku ubah ya cuma ini."
"Ya ya ya... Kamu adalah anak yang rajin Anton."