Chapter 201 - Setengah-Lamias

Ileus tidak menjawabnya. Dia menatap ke depan pada cahaya remang-remang yang terpancar dari jendela dan pintu rumah-rumah berdinding anyaman tanah dan beratap jerami yang terbuat dari batu. Desa itu terlihat menarik. Hembusan angin dari lautan membuat dahan-dahan pohon mengerang. Sungguh aneh bahwa hampir tidak ada suara yang terdengar dari desa itu. Mereka sampai di rumah terdekat. Kaizan turun dari kudanya dan meminta petunjuk ke tempat penginapan. Seorang anak yang keluar memberi tahu mereka tentang itu dan mereka segera berangkat.