Elise bisa tetap tenang. Dia berharap air mengisi bak mandi lebih banyak dari sekarang agar dia bisa tenggelam, dan meninggalkan pandangan Ian yang selalu berhasil mengacaukan perasaannya dengan emosi yang bercampur dari kebahagiaan hingga perasaan yang membuatnya menegur diri sendiri karena rasanya nakal.
"Kamu lapar?" tanya Elise untuk menerima tatapan mata Ian yang sedikit melebar. "Saya bukan makanan jadi saya tidak akan enak," jelaskan Elise supaya Ian tertawa lepas mendengar ucapannya.
"Kamu benar-benar tahu bagaimana caranya mempermainkan saya, ya Elise?" Ian mendorong dirinya dari lantai, "Untuk kali ini saya akan membiarkanmu. Bersihkan dirimu dengan baik sampai ke sudut dan celah yang terkecil, oke?"
Elise menunduk malu dengan warna merah muda yang menyebar lebih lebar dari pipinya hingga telinganya. Dia mendengar Ian berbicara saat dia tiba di samping pintu, "Tapi saya sedikit lapar, dan kamu belum tahu betapa enaknya kamu. Walaupun saya juga belum tahu rasa kamu juga."