Di bawah tabir malam yang pekat, pasukan bergerak dengan presisi seorang pemburu yang mengintai mangsanya. Udara malam yang lembap dan dingin menusuk kulit, namun semangat juang yang membara dalam diri mereka menghalau rasa dingin. Hutan Silverwood, yang biasanya menjadi tempat perlindungan bagi para makhluk malam, kini menjadi arena pertempuran yang sunyi.
Erik, sang Wraith, memimpin pasukan dengan langkah yang nyaris tak terdengar. Jubah Kegelapan yang dikenakannya menyatu dengan bayang-bayang hutan, membuatnya nyaris tak terlihat. Dia bergerak dengan anggun dan lincah, seperti seekor panther yang mengintai mangsanya. Setiap gerakannya terukur dan terkontrol, hasil dari latihan bertahun-tahun sebagai seorang pembunuh.
Di belakangnya, para ksatria Ebonhollow mengikuti dengan formasi yang rapi, pedang mereka terhunus dan perisai mereka siap untuk menangkis serangan. Sir Gareth, dengan rahangnya yang tegas dan mata yang penuh tekad, memimpin para ksatria dengan kharisma seorang pemimpin sejati. Di sampingnya, Lady Isolde, sang pemanah ulung, melangkah dengan anggun, busurnya yang terbuat dari kayu yew tergenggam erat di tangannya. Mata elangnya yang tajam mengawasi sekeliling, siap untuk melepaskan anak panah mematikan jika ada bahaya yang mengancam.
Di belakang para ksatria, Bruder Thomas, sang pendeta, berjalan dengan tenang, tongkatnya yang berukir simbol suci tergenggam erat di tangannya. Doa-doa perlindungan mengalir dari bibirnya, memberikan kekuatan dan keberanian kepada pasukan.
Ting!
Layar status Erik berkedip, menampilkan informasi tentang lingkungan sekitar:
Lingkungan: Hutan Silverwood
Status: Berbahaya
Ancaman yang Terdeteksi:
- Goblin (Level 3-5)
- Serigala Liar (Level 6-8)
- Beruang Coklat (Level 10)
Erik mengerutkan kening. Hutan ini lebih berbahaya dari yang dia duga. Dia harus memastikan bahwa pasukannya tetap waspada dan siap menghadapi segala kemungkinan.
Setelah berjalan selama beberapa jam, mereka sampai di sebuah lembah yang luas. Di tengah lembah, api unggun menyala terang, menjilati kegelapan malam dengan lidah-lidah api yang menari-nari. Di sekitar api unggun, sekelompok bandit sedang berpesta pora, suara tawa dan nyanyian mereka memecah kesunyian hutan.
Erik mengaktifkan skill Stealth-nya, tubuhnya menyatu dengan bayang-bayang hutan. Dia merayap maju, mendekati kamp bandit tanpa suara. Dia mengamati mereka dengan cermat, menghitung jumlah mereka, menilai kekuatan mereka, dan mencari kelemahan mereka.
Ting!
Layar statusnya menampilkan informasi tentang beberapa bandit yang terlihat:
Nama: Brutus, si Pemukul
Level: 10
HP: 70/70
Kekuatan: 18
Pertahanan: 15
Keterampilan:
- Pukulan Keras (Lv. 3)
- Tendangan Kuat (Lv. 2)
- Intimidasi (Lv. 1)
Nama: Finn, si Pemanah Api
Level: 8
HP: 50/50
Ketangkasan: 16
Persepsi: 14
Keterampilan:
- Tembakan Cepat (Lv. 3)
- Panah Api (Lv. 1)
- Mata Elang (Lv. 2)
Nama: Seraphina, si Pencuri Bayangan
Level: 12
HP: 60/60
Kelincahan: 20
Ketangkasan: 18
Keterampilan:
- Serangan Siluman (Lv. 4)
- Racun (Lv. 2)
- Jebakan (Lv. 3)
Selain ketiga bandit tersebut, Erik juga melihat beberapa bandit lain dengan level dan keterampilan yang bervariasi. Ada yang bersenjatakan pedang dan kapak, ada yang membawa busur dan anak panah, dan ada pula yang membawa tongkat sihir dan ramuan.
Erik menyeringai. Bandit-bandit ini tidak siap untuk menghadapi serangan kejutan. Dia kembali ke pasukan dan melaporkan pengamatannya kepada Sir Gareth.
"Mereka lengah," bisik Erik. "Ini adalah kesempatan kita."
Sir Gareth mengangguk, matanya menyala dengan semangat juang. "Bersiaplah untuk menyerang!" perintahnya.
Pasukan bergerak maju, senjata terhunus. Mereka menyerbu kamp bandit, teriakan perang mereka memecah keheningan malam, mengagetkan para bandit yang sedang berpesta. Serangan itu datang begitu tiba-tiba, sehingga para bandit tidak sempat melawan. Pedang beradu dengan pedang, panah melesat di udara, dan mantra sihir meledak dengan cahaya yang menyilaukan.
Erik bergerak seperti bayangan, Pedang Api di tangannya menebas dan menusuk dengan kecepatan yang mematikan. Dia menghindari serangan bandit dengan kelincahan yang luar biasa, lalu membalas dengan serangan balik yang mematikan. Setiap tebasan pedangnya meninggalkan jejak api yang membakar, membuat para bandit ketakutan dan panik.