Chereads / Pembunuh Berantai dari Dunia Lain / Chapter 28 - Pertempuran di Tengah Reruntuhan

Chapter 28 - Pertempuran di Tengah Reruntuhan

Erik dan Elara menyusuri jalanan desa yang hancur, setiap langkah mereka diiringi derit kayu hangus dan pecahan kaca yang berderak. Bau anyir darah dan daging terbakar masih kuat tercium di udara, menyengat hidung dan membuat perut mual. Pemandangan mengerikan dari mayat-mayat penduduk desa yang berserakan menambah suasana suram dan mencekam.

Elara terisak pelan, air matanya mengalir deras membasahi pipinya. Dia berusaha keras untuk tetap tegar, tetapi kesedihan dan kemarahan yang mendalam menguasai dirinya. Erik merasakan empati yang mendalam terhadap Elara. Dia tahu bagaimana rasanya kehilangan orang yang dicintai, dan dia bertekad untuk membalaskan dendam mereka.

Ting!

Layar status Elara berkedip, menunjukkan penurunan HP dan Mana akibat kelelahan emosional:

Nama: Elara

Level: 14

Kelas: Penyihir

HP: 48/55

Mana: 85/100

Kondisi: Berduka, Kelelahan

Keterampilan:

- Bola Api (Lv. 3)

- Perisai Es (Lv. 2)

- Mantra Penyembuhan (Lv. 1)

Erik meletakkan tangannya di bahu Elara, memberikan sentuhan hangat yang menenangkan. "Tenanglah, Elara," bisiknya lembut. "Kita akan membalaskan dendam mereka. Aku berjanji."

Elara mengangguk, menyeka air matanya dengan lengan bajunya. Dia menarik napas dalam-dalam, mencoba untuk menenangkan dirinya. Dia tahu bahwa dia harus kuat, demi keluarganya yang masih hidup.

Mereka melanjutkan pencarian, mengikuti jejak-jejak kerusakan yang mengarah ke sebuah bangunan besar di ujung desa. Bangunan itu dulunya adalah balai desa, tempat berkumpulnya penduduk desa untuk mengadakan pertemuan dan perayaan. Sekarang, bangunan itu hanya tinggal puing-puing yang hangus, dinding-dindingnya retak dan atapnya runtuh.

Erik dan Elara memasuki bangunan itu dengan hati-hati, waspada terhadap bahaya yang mungkin mengintai di dalam. Mereka melihat tanda-tanda pertempuran di mana-mana: perabotan yang terbalik, pecahan kaca yang berserakan, dan noda darah yang mengering di lantai.

Tiba-tiba, mereka mendengar suara geraman rendah dari dalam bangunan. Suara itu terdengar seperti campuran antara binatang buas dan mesin, membuat bulu kuduk mereka berdiri.

Ting!

Layar status Erik berkedip, menampilkan informasi tentang makhluk yang ada di dalam:

Nama: Chimera

Level: 18

HP: 200/200

Kekuatan: 30

Kelincahan: 20

Pertahanan: 25

Keterampilan:

- Nafas Api (Lv. 4)

- Cakar Beracun (Lv. 3)

- Tanduk Penghancur (Lv. 2)

- Kulit Keras (Lv. 4)

Erik merasakan adrenalin mengalir di nadinya. Chimera adalah makhluk mitos yang sangat kuat, hasil perkawinan silang antara singa, kambing, dan ular. Makhluk ini memiliki kekuatan fisik yang luar biasa, cakar beracun, nafas api yang mematikan, dan kulit yang sangat keras.

"Elara, tetap di belakangku," perintah Erik. "Ini akan menjadi pertarungan yang sulit."

Elara mengangguk, wajahnya pucat pasi. Dia tahu bahwa dia tidak bisa berbuat banyak untuk membantu Erik dalam pertempuran ini. Dia hanya bisa berharap dan berdoa agar Erik bisa mengalahkan makhluk mengerikan ini.

Erik melangkah maju, Pedang Api di tangannya menyala terang. Dia siap untuk menghadapi Chimera dan membalaskan dendam penduduk desa Willowbrook.