Hutan Silverwood menyambut Erik dengan keheningan yang mencekam. Pohon-pohon pinus menjulang tinggi, menaungi jalan setapak dengan dedaunan jarumnya yang lebat. Angin sepoi-sepoi berdesir di antara cabang-cabang, menciptakan suara gemerisik yang misterius, seperti bisikan-bisikan makhluk tak terlihat. Sinar matahari sore yang menembus celah-celah dedaunan menciptakan berkas cahaya yang menari-nari di tanah hutan, membentuk pola yang indah namun menakutkan, seperti lukisan abstrak yang terus berubah.
Erik melangkah dengan hati-hati, indranya waspada terhadap setiap suara dan gerakan. Jejak-jejak kaki serigala yang samar, tercetak jelas di tanah yang lembab, menuntunnya semakin dalam ke hutan, ke jantung kegelapan yang menyelimuti Silverwood. Tanah hutan yang berlumut terasa lembut di bawah kakinya, meredam suara langkahnya yang ringan seperti kucing. Dia sesekali berhenti untuk memeriksa sekelilingnya, matanya yang tajam memindai setiap bayangan dan sudut tersembunyi. Dia merasakan denyut nadi di pelipisnya, sebuah pengingat akan adrenalin yang mengalir di tubuhnya, mempersiapkannya untuk perburuan yang akan datang.
Ting!
Layar statusnya berkedip, menampilkan informasi tentang seekor burung hantu bertanduk besar yang sedang bertengger di dahan pohon yang tinggi:
Nama: Great Horned Owl
Level: 7
HP: 35/35
Keterampilan:
- Penglihatan Malam (Lv. 4)
- Pendengaran Tajam (Lv. 3)
- Terbang Tanpa Suara (Lv. 2)
Erik tersenyum tipis. Dia tahu bahwa burung hantu ini bisa menjadi mata-mata yang berharga di udara. Dia mengeluarkan sepotong daging kering dari sakunya, sisa dari perburuan sebelumnya, dan melemparkannya ke arah burung hantu. Burung itu menangkap daging dengan cakarnya yang kuat, lalu menatap Erik dengan mata kuningnya yang besar, seolah-olah menilai niatnya.
"Halo, teman," bisik Erik, suaranya lembut namun tegas. "Aku Erik. Aku mencari Serigala Hitam. Maukah kau membantuku?"
Burung hantu itu memiringkan kepalanya, seolah-olah mempertimbangkan permintaan Erik. Kemudian, ia mengepakkan sayapnya yang lebar, menciptakan hembusan angin yang menggoyangkan dedaunan di sekitarnya, dan terbang ke langit, menghilang di antara pepohonan yang rimbun. Erik mengikutinya dari bawah, mengawasi pergerakannya dengan seksama, mata elangnya mengikuti siluet burung hantu yang meluncur di antara cabang-cabang pohon.
Setelah beberapa saat, burung hantu itu kembali, terbang rendah di atas kepala Erik. Ia menukik ke bawah dan mendarat di bahu Erik, mencakar jubahnya dengan lembut, cakarnya yang tajam terasa di kulit Erik. Kemudian, ia menunjuk dengan paruhnya ke arah semak belukar yang lebat, di mana bayangan gelap mengintai.
Erik melihat dengan seksama ke arah yang ditunjukkan oleh burung hantu. Di sana, di antara semak-semak yang gelap, dia melihat sepasang mata merah menyala, seperti bara api yang membara di kegelapan. Mata itu menatapnya dengan tatapan dingin dan penuh kebencian, memancarkan aura ancaman yang membuat bulu kuduk Erik berdiri.
Ting!
Nama: Black Wolf Alpha
Level: 10
HP: 80/80
Kekuatan: 22
Kelincahan: 18
Keterampilan:
- Gigitan Maut (Lv. 4)
- Cakar Beracun (Lv. 3)
- Auman Meneror (Lv. 2)
- Indera Penciuman Tajam (Lv. 5)
Erik merasakan jantungnya berdebar lebih cepat. Ini bukan hanya Serigala Hitam biasa, ini adalah Alpha, pemimpin kawanan. Ini akan menjadi pertarungan yang lebih sulit dari yang dia perkirakan. Namun, rasa takut tidak menghentikannya. Sebaliknya, itu memicu adrenalinnya, mengasah insting pembunuhnya. Dia merasakan kegembiraan perburuan yang sudah lama tidak dia rasakan, sensasi yang memabukkan yang membuatnya merasa hidup.
Dia mengeluarkan pisau berburunya, merasakan kesejukan logam di tangannya. Pisau itu terasa familiar dan nyaman, seperti perpanjangan dari dirinya sendiri. Dia mengaktifkan skill Stealth-nya, tubuhnya menyatu dengan bayang-bayang hutan, menjadi satu dengan kegelapan. Dia bergerak dengan senyap, seperti hantu di antara pepohonan, mendekati Serigala Hitam Alpha dengan hati-hati.
Serigala itu masih belum menyadari kehadiran Erik. Dia berdiri dengan tegak, telinganya yang runcing bergerak-gerak saat dia mengendus-endus udara, mencari aroma mangsa. Erik melihat ada bekas luka di bahu kiri serigala itu, mungkin bekas pertempuran sebelumnya. Luka itu masih terlihat merah dan meradang, tanda bahwa serigala itu belum sepenuhnya pulih.
Erik menunggu saat yang tepat, kesabarannya adalah salah satu senjata utamanya. Saat serigala itu berbalik, memperlihatkan sisi tubuhnya yang terluka, Erik menerkam. Dia melompat ke punggung serigala dengan kecepatan dan kelincahan yang mengejutkan, menusukkan pisau berburunya ke luka lama di bahu serigala.
Serigala Hitam Alpha melolong kesakitan, raungannya menggema di seluruh hutan, memecah keheningan malam. Dia mencoba melepaskan diri dari cengkeraman Erik, mengguncang tubuhnya dengan kuat, tetapi Erik tetap berpegangan erat. Cakarnya yang tajam mencabik-cabik jubah Erik, meninggalkan goresan-goresan merah di kulitnya, namun Erik tidak goyah.
Dia terus menusuk serigala itu dengan pisau berburunya, mengarahkan serangannya ke titik-titik vital yang dia ketahui dengan baik berkat pengetahuannya tentang anatomi. Serigala Hitam Alpha meronta-ronta dengan ganas, menggigit dan mencakar dengan putus asa, tetapi Erik terlalu cepat dan lincah untuknya. Dia menghindar dari setiap serangan, sambil terus memberikan tusukan yang menyakitkan.
Setelah pertarungan yang sengit, Serigala Hitam Alpha akhirnya ambruk ke tanah, napasnya tersengal-sengal, darah mengalir dari luka-lukanya. Mata merahnya yang dulu menyala-nyala kini redup, kehilangan semangat juangnya.
Ting!
Anda telah membunuh Black Wolf Alpha!
Anda mendapatkan 300 EXP.
Selamat! Anda telah naik level!
Level: 5
HP: 140/140
MP: 70/70
Anda mendapatkan 1 poin atribut.
Erik berdiri di atas tubuh Serigala Hitam Alpha yang tak bernyawa, dadanya naik turun karena kelelahan dan adrenalin. Dia telah mengalahkan musuh yang tangguh, membuktikan kemampuannya sebagai seorang pembunuh yang mematikan. Dia merasakan kepuasan yang mendalam, tetapi juga rasa hampa yang familiar. Dia tahu bahwa perburuan ini hanyalah awal dari perjalanannya di dunia baru yang aneh dan berbahaya ini.