Chereads / Pembunuh Berantai dari Dunia Lain / Chapter 16 - Lorong Kegelapan

Chapter 16 - Lorong Kegelapan

Erik melangkah masuk ke dalam reruntuhan kuno, obornya yang berkedip-kedip menjadi satu-satunya sumber cahaya di lorong yang gelap gulita. Udara di dalam terasa dingin dan lembap, seperti nafas dari masa lalu yang telah lama terlupakan. Dinding-dinding batu yang kasar dihiasi dengan ukiran-ukiran samar yang menggambarkan makhluk-makhluk aneh dan simbol-simbol misterius. Beberapa ukiran tampak seperti wajah-wajah manusia yang terdistorsi, dengan mata melotot dan mulut menganga, seolah-olah terperangkap dalam jeritan abadi. Ukiran lainnya menggambarkan binatang-binatang buas yang tidak dikenal, dengan cakar tajam dan taring yang mengancam.

Erik merasakan bulu kuduknya berdiri. Dia tahu bahwa dia tidak sendirian di tempat ini. Dia bisa merasakan kehadiran makhluk-makhluk lain, mengintai di kegelapan, mengawasinya dengan mata yang lapar.

Ting!

Layar statusnya berkedip, menampilkan peringatan:

Peringatan! Anda telah memasuki zona berbahaya.

Makhluk-makhluk di area ini mungkin memiliki level yang lebih tinggi dari Anda.

Disarankan untuk melanjutkan dengan hati-hati.

Erik tersenyum tipis. Peringatan ini hanya meningkatkan adrenalinnya. Dia adalah seorang pembunuh, seorang pemangsa. Dia tidak takut pada kegelapan, dia adalah bagian dari kegelapan.

Dia melanjutkan perjalanannya, mengikuti lorong yang berliku-liku. Dia sesekali berhenti untuk memeriksa ukiran-ukiran di dinding, mencoba menguraikan artinya. Beberapa ukiran tampak seperti peta bintang, sementara yang lain tampak seperti diagram ritual keagamaan. Erik merasa penasaran. Dia ingin tahu lebih banyak tentang peradaban kuno yang membangun tempat ini.

Saat dia berjalan, dia mendengar suara gemerisik di kegelapan. Dia berhenti dan mendengarkan dengan seksama. Suara itu semakin dekat, semakin jelas. Erik bersiap, pisau berburunya tergenggam erat di tangannya.

Tiba-tiba, seekor laba-laba raksasa muncul dari bayang-bayang, kakinya yang panjang dan berbulu merayap di dinding batu. Mata merahnya yang berkilauan menatap Erik dengan lapar.

Ting!

Nama: Giant Cave Spider

Level: 12

HP: 90/90

Kekuatan: 15

Kelincahan: 18

Keterampilan:

- Jaring Lengket (Lv. 4)

- Racun Paralitik (Lv. 3)

- Gigitan Berbisa (Lv. 2)

Erik merasakan jantungnya berdebar lebih cepat. Ini adalah lawan yang tangguh, tetapi dia tidak akan mundur. Dia mengaktifkan skill Stealth-nya, membuat tubuhnya menjadi samar-samar. Dia bergerak dengan cepat, menghindari jaring lengket yang ditembakkan oleh laba-laba.

Dia melompat ke atas laba-laba, menusukkan pisau berburunya ke mata kanannya. Laba-laba itu menjerit kesakitan, menggeliat-geliat dengan liar. Erik melompat turun, menghindari cakar laba-laba yang tajam.

Dia terus menyerang, menggunakan kecepatan dan kelincahannya untuk menghindari serangan balik laba-laba. Dia menusuk, mengiris, dan menebas, setiap serangannya tepat sasaran.

Setelah pertarungan yang sengit, laba-laba raksasa itu akhirnya roboh ke tanah, tubuhnya yang besar bergetar sebelum akhirnya diam.

Ting!

Anda telah membunuh Giant Cave Spider!

Anda mendapatkan 200 EXP.

Erik menyeka darah dari pisau berburunya dan memasukkannya kembali ke sarungnya. Dia kemudian melanjutkan perjalanannya, obornya menerangi jalan di depannya. Dia tahu bahwa dia akan menghadapi lebih banyak bahaya di reruntuhan kuno ini, tetapi dia tidak akan menyerah. Dia akan terus maju, mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya dan mengungkap rahasia yang tersembunyi di dalam kegelapan.