Maya melangkah dengan ragu-ragu, kakinya tenggelam di tanah yang lembut dan berlumut. Udara di sekitarnya terasa hangat dan lembap, dipenuhi dengan aroma bunga-bunga eksotis yang tidak pernah ia cium sebelumnya. Dia mengamati sekelilingnya dengan mata terbelalak, kagum dengan keindahan alam yang asing ini.Pepohonan di sini menjulang tinggi, daun-daunnya berwarna-warni seperti pelangi. Tanaman merambat bercahaya melilit batang-batang pohon, memancarkan cahaya lembut yang menerangi jalan setapak yang berkelok-kelok. Bunga-bunga raksasa mekar di mana-mana, kelopaknya berkilauan seperti kristal.Maya merasa seperti berada di dalam mimpi. Dia tidak percaya bahwa tempat seindah ini benar-benar ada. Dia mengulurkan tangannya untuk menyentuh kelopak bunga raksasa, tetapi tiba-tiba ia menarik tangannya kembali saat mendengar suara gemerisik dari balik semak-semak.Seekor makhluk kecil berwarna hijau muncul dari balik dedaunan. Makhluk itu memiliki tubuh bulat seperti bola, mata besar yang berkedip-kedip, dan telinga panjang yang runcing. Ia menatap Maya dengan rasa ingin tahu, lalu melompat ke bahunya.Maya terkejut, tetapi ia tidak merasa takut. Makhluk itu tampak ramah dan tidak berbahaya. Ia membiarkan makhluk itu duduk di bahunya sambil terus berjalan.Setelah beberapa saat, Maya sampai di tepi sungai yang jernih. Airnya mengalir dengan tenang, memantulkan cahaya matahari yang berwarna-warni. Maya berjongkok di tepi sungai dan membasuh wajahnya. Airnya terasa segar dan menyegarkan.Saat ia mengangkat kepalanya, ia melihat bayangannya di permukaan air. Ia terkesiap. Bayangannya bukan lagi bayangan seorang gadis biasa. Rambutnya yang hitam legam kini berwarna perak berkilauan, matanya yang cokelat berubah menjadi biru safir, dan kulitnya yang putih kini memancarkan cahaya lembut.Maya menyentuh wajahnya dengan tangan gemetar. Dia tidak mengerti apa yang terjadi padanya. Apakah ini efek dari mesin jahit ajaib itu? Apakah dia berubah menjadi makhluk lain?Pertanyaan-pertanyaan itu berputar-putar di kepalanya, tetapi ia tidak punya waktu untuk memikirkannya lebih lanjut. Suara gemuruh yang keras tiba-tiba menggelegar di udara, diikuti oleh kilatan cahaya yang menyilaukan. Maya mendongak dan melihat seekor naga raksasa terbang di langit.Naga itu memiliki sisik emas yang berkilauan, sayap yang lebar, dan mata yang memancarkan api. Ia terbang rendah di atas kepala Maya, lalu mendarat di tepi sungai.Maya mundur dengan ketakutan, tetapi naga itu tidak menyerangnya. Ia hanya menatap Maya dengan mata yang penuh rasa ingin tahu."Siapa kau?" tanya naga itu dengan suara yang dalam dan menggelegar.Maya tergagap, tidak tahu harus berkata apa. Dia belum pernah berbicara dengan naga sebelumnya."Aku... aku Maya," jawabnya akhirnya. "Aku berasal dari dunia lain."Naga itu mengangguk. "Aku tahu," katanya. "Aku sudah menunggumu."
sharemore_vert