Chereads / Player: The Never-Ending Game / Chapter 4 - Bab 3 : Strategi

Chapter 4 - Bab 3 : Strategi

Aku melihat kilau keemasan petir itu. Sabit hitam Venus yang diayunkan mengeluarkan petir berwarna emas. Gaun panjangnya berkilau, seperti kaca yang memantulkan cahaya. Mata emasnya menyala, ketika petir itu menyambar.

Silau sekali. Aku mengangkat tangan kananku ke dahi untuk sedikit menutupi cahayanya.

Jadi begitu cara mengetahui elemen apa yang kita miliki? Kayzen bergumam dalam hatinya.

Setelah mereka bertiga mendapatkan elemennya, kini adalah giliran Xander. Dia mendapatkan elemen es, dapat menggunakan kekuatan yang berada dalam domain air juga. Xander memiliki beberapa skill utama untuk menyerang musuh; panah es, hujan es, dan area pembekuan. Lalu Razeth Verzas, mendapatkan elemen cahaya.

[ Profil

Nama : Razeth Verzas

(Razeth Verzas)

Status : Player *baru

Atribut : tekan

Elemen : Cahaya

Skill utama : Mata Penghakiman, Pembunuh Iblis, Tebasan Cahaya ]

"Cahaya?" Heran Kayzen saat dia mengetahui elemen Razeth.

Tidak seperti dikomik-komik yang dibaca Kayzen, sistem gaia ini dapat dilihat oleh siapapun. Akan tetapi hanya bisa dilihat jika diizinkan melihat oleh player yang memiliki sistem gaianya. Singkatnya; harus memiliki izin pemilik untuk melihatnya.

Dengan heran, dia melihat skill 'pembunuh iblis' yang terdapat disistem gaia milik Razeth.

Itu adalah nama salah satu skill karakter utama dinovel yang pernah kubaca. Apakah dia karakter utamanya disini? Pikir Kayzen.

Kayzen mendapatkan elemen kegelapan. Membuatnya sangat heran, karena salah satu skill utama yang dimilikinya memiliki arti yang ada beberapa jumlahnya, sehingga dia belum bisa memastikan kegunaan sebenarnya dari skill tersebut. Nama skill itu adalah pembunuh yang ahli.

[ Profil

Nama : Kayzen

(Kayzen Vallise Alzenith)

Status : Player *baru

Atribut : tekan

Elemen : Kegelapan

Skill utama : Langkah Bayangan, Teknik Pedang Api Hitam, Pembunuh yang Ahli ]

"Skill 'Langkah Bayangan' dan 'Teknik Pedang Api Hitam' terdengar keren, tapi 'Pembunuh yang Ahli'? Apa tidak ada yang lain?" Kayzen menggerutu tak terima.

"Mungkin skill 'Pembunuh Ahli' adalah skill yang sangat berguna untuk membunuh ... monster?" Razeth memberikan pendapatnya, sambil melihat profil Kayzen.

"Mungkin ... tapi, bagaimana jika untuk membunuh manusia?"

"..."

Dia terdiam sejenak, kemudian berkata, "Jika fungsi dari skill itu tergantung pada keinginan pemiliknya maka kemungkinan jawaban yang dimiliki adalah iya."

"Aku sehat."

"..."

Seketika suasana menjadi sunyi.

Dua jam telah berlalu sejak notifikasi tentang tutorial yang akan dimulai. Mereka semua telah mendapatkan kekuatan elemennya masing-masing.

Suara notifikasi monster yang akan muncul sudah terdengar. "Tring!"

[ Bersiaplah, Player! ]

[ Dalam 30 menit lagi, monster tipe goblin akan datang dari jalan di sebelah kiri pohon paling besar! ]

[ Aku hanya ingin mengingatkan kalian kembali. ]

Tring! Sebuah layar muncul lagi.

[ Informasi

Kalahkan pasukan goblin, gelombang pertama!

Jenis monster : Goblin

Jumlah : 100

Tingkat Kesulitan : Sedang

Waktu : 120 menit

Hadiah : Koin, skill ]

Yang benar saja, bagaimana kami bisa melawan 100 goblin hanya dengan 6 orang?! Juga, hanya dalam 2 jam? Apa kau bercanda? Kayzen bergumam dibenaknya sambil menatap layar biru itu.

[ Aku yakin, kalian pasti bisa! ]

[ Kalian ini adalah orang-orang yang terpilih! Jika kalian bukanlah orang yang terpilih maka seharusnya kalian tidak akan berada disini. ]

[ Mungkin ini sedikit terdengar mengejutkan, tetapi ini masih tahap tutorial ]

Tutorial? Lalu ... permainannya? Pikir Kayzen.

-

30 menit kemudian, mereka sudah bersiap diposisi masing-masing. Jalan disebelah kiri pohon yang paling besar ada di hadapan Razeth. Lalu kirinya ada Venus dengan sabit hitamnya. Mereka memiliki jarak yang sedikit jauh. Kanannya Razeth, ada Elaine yang memegang dua belati dikedua tangannya. Belakang kanan Venus ada Reina yang sudah bersiap menembakkan bola angin. Di belakang Razeth, dengan jarak yang sedikit jauh, terdapat Kayzen. Dia memegang pedangnya. Xander ada di belakang Elaine, sebelah kirinya, yang juga bagian belakang kirinya Razeth.

Tring!

[ Gelombang pertama dimulai! ]

-

30 menit yang lalu, mereka berenam sedang berdiskusi tentang bagaimana cara melawan para goblin itu. Yang pertama memberikan pendapatnya adalah Reina. Dia berkata, "Kita hanya memiliki waktu 2 jam untuk melawannya. Sedangkan kita hanya ada 6 orang. Sebaiknya setiap orang melawan beberapa goblin."

"Aku setuju, 100 dibagi 6 mungkin sekitar 16. Sisa 4 goblin itu akan kita bereskan bersama-sama." Kata Venus.

"Ide bagus, jika ada yang terluka diantara kita, jangan diam saja. " Elaine lalu memberi pendapat.

"Tentu saja." Xander setuju dan menganggukkan kepalanya. Dia kemudian bertanya, "Oh, ya, bagaimana dengan formasi pertarungannya? Apakah kalian memiliki ide tentang itu?"

Xander mengedarkan pandangannya, menatap satu per satu teman-temannya.

"Razeth, Venus, dan Elaine akan berada didepan. Kalian cenderung lebih ke penyerang langsung. Meskipun aku termasuk, aku akan berada dibelakang kalian, bersama Xander dan Reina. Untuk berjaga-jaga jika ada yang terluka, karena Xander dan Reina adalah penyerang jarah jauh. Bagaimana?" Kayzen yang dari tadi diam tiba-tiba memberikan pendapat.

Sebenarnya aku masih ingin hidup, makanya aku dibelakang .... Pikir Kayzen.

Beberapa detik kemudian, Razeth mengatakan bahwa dia setuju dengan pendapat Kayzen.

"Setuju, itu ide yang sangat bagus! Namun, siapa yang akan berada ditengah, menghadap langsung ke depan jalan itu?" Xander mengangguk setuju. Yang lain pun ikut mengangguk, kecuali Kayzen dan Razeth.

"Benar, ini terlalu ekstrim ... " Ucap Elaine.

"Aku setuju, mungkin Razeth?" Venus bertanya. Reina melihat 5 orang di sekelilingnya. Dia menatap Venus, lalu ke Elaine, Noah, Kayzen, dan terakhir adalah Razeth.

"Sepertinya Razeth cocok." Reina menambahkan.

Razeth yang mendengar itu menaikkan sebelah alisnya sambil bertanya, "Haruskah?"

Kayzen mendengar itu langsung tersenyum ke arahnya, kemudian menepuk bahu kirinya dengan tangan kanannya, dan menjawab, "Tergantung keputusanmu."

Kemudian ia berjalan melewati Razeth. Dia sudah memutuskan jika dugaan terburuknya terjadi. Jika Razeth tidak menyetujuinya, dia yang akan berada di situ.

"Aku tidak keberatan," jawab Razeth.

Seakan sudah tahu bahwa Razeth akan menjawabnya dia menghentikan langkahnya.

"Yang penting kita sudah memiliki strategi, kan?" lanjut Kayzen.

"Itu benar," Reina menjawabnya.

Dia lanjut berjalan. Mereka berdiskusi sambil berdiri dengan posisi melingkar. Kayzen mulai berjalan mengelilingi mereka, karena tidak tahu harus melakukan apa.

Fiuh ... aku selamat, tidak perlu mencari kematian. Kayzen diam-diam menghela napas lega.

Kayzen memandang tanah dibawahnya, sambil berpikir beberapa detik. Kemudian berkata, "Ah, untuk segala kemungkinan yang bisa terjadi, sepertinya akan sedikit sulit."

"Misalnya, jika monster yang seharusnya dilawan oleh salah satu diantara kita tiba-tiba menyerang orang lain yang seharusnya tidak, itu akan menjadi sangat berbahaya. Kita harus memiliki persiapan." Kayzen menghela napas, lalu menatap mereka satu per satu.

Kemudian Xander memberi saran, "Kalian harus selalu waspada, jangan sampai kehilangan fokus, dan pikirkan serangan yang bisa dilakukan dalam waktu singkat ketika itu terjadi. "

"Baiklah, mari kita menuju ke lokasinya!" ajak Venus.

Venus penasaran bagaimana rupa monster tipe goblin itu. Akankah bentuknya mirip seperti balita yang berwarna hijau dan memiliki telinga runcing? Entahlah, dia juga tidak tahu.

-

Mereka kemudian berjalan ke arah jalan kiri di samping pohon yang paling besar.

"Seperti ini?" Elaine bertanya, dia berada di samping kanannya Razeth.

Tring! Sebuah notifikasi terdengar. Layar biru sedikit transparan muncul dihadapan mereka satu per satu. Menampilkan sebuah pertanyaan, lalu muncul beberapa informasi.

[ Gelombang pertama akan dimulai 5 menit lagi! ]

[ Apakah kalian ingin mendapat beberapa informasi mengenai goblin?

Ya | Tidak ]

Mereka semua menekan "ya" dan sebuah layar muncul.

[ Informasi Monster

Tipe : Goblin

Level : 1-5

Keahlian : Berlari dengan lincah

Hadiah yang diperoleh saat membunuhnya : 50 Koin ]

"50 Koin?" Venus menatap heran layar biru didepannya. Lalu bertanya, "Sky, apakah itu semacam mata uang disini?"

Tring!

[ Ya, benar! Koin atau "K" adalah mata uang pada sistem gaia ini, kebanyakan sistem lain juga menggunakan mata uang ini. Mungkin hanya ada beberapa yang berbeda. ]

Mungkin yang bertanya hanya Venus, tetapi semuanya mendapat pesan itu.