Chereads / Player: The Never-Ending Game / Chapter 7 - Bab 6 : Melawan Pasukan Goblin Tahap 1-2(1)

Chapter 7 - Bab 6 : Melawan Pasukan Goblin Tahap 1-2(1)

"Sekarang, apa yang akan kita lakukan?" tanya Kayzen.

"Mempersiapkan diri, mungkin?" kata Xander.

"Itu ... " seketika Kayzen tersenyum canggung.

"Tidak salah, sih," sahut Reina.

Tidak bisakah kita tidur saja? Aku tidak ingin melawan monster dan mengikuti permainan ini! Pikir Kayzen saat itu juga, masih dengan senyuman canggungnya.

[ Lantas, mengapa kamu memilih opsi "ya" saat aku bertanya? ]

Tanpa notifikasi "tring!" apapun, layar biru tiba-tiba muncul di depannya, membuat Kayzen hampir melompat. Untungnya, dia tidak benar-benar melakukannya. Setelahnya, Kayzen hanya diam mengamati percakapan mereka - Razeth, Xander, dan yang lainnya - sambil berpura-pura tidak melihat layar biru di depannya.

Setelah membaca pertanyaan Sky, Kayzen menjawabnya dengan setengah heran di dalam hati; Ternyata kau bisa mendengar ini? Aku juga tidak tahu. Tanganku bergerak sendiri waktu itu.

[ Alasan macam apa itu? Sungguh tidak masuk akal. ]

Sky, tidak bisakah kau melayangkan layar biru ini di sebelah kanan atau kiriku saja?

[ Ya. ]

Sky langsung menuruti permintaannya. Dengan buktinya, pesan itu sekarang melayang di sebelah kiri Kayzen.

Jadi itu penyebabnya? Kalau begitu, mengapa kau memilihku? Populasi manusia di bumi ada milyaran, sementara jumlah manusia yang kau paksa ke sini hanya ada enam. Jadi, kenapa aku? Perasaan aku tidak memiliki salah padamu ... Lebih jauh lagi, aku bahkan tidak mengenalmu. Seketika Kayzen ingin menghampiri sosok — operator sistem — di balik sistem gaia untuk menghajarnya.

Detik demi detik terus berganti menjadi menit, lama-kelamaan senyum Kayzen memudar. Memikirkan hal itu saja sudah membuatnya frustasi. Seperti, sungguh, jika yang lain bisa, kenapa harus aku?

Kayzen beranjak dari duduknya, menghela napas, lalu mengajak yang lain, "Mari kita pergi?"

Aku tidak ingin memikirkan tentang hal itu lebih lanjut, malas. Pikir Kayzen.

"Ayo!" balas Reina.

[ Gelombang kedua akan dimulai 300 detik lagi! ]

Mereka langsung bersiap menyerang dan waspada terhadap sekitar. Mereka menggunakan formasi yang sama, seperti saat melawan pasukan goblin gelombang pertama.

Di depan mereka, adalah jalur kedua, jalur yang akan dilewati oleh pasukan goblin. Pertarungan melawan pasukan itu belum bisa dipastikan bahwa mereka yang akan menang ataupun para goblin. Meskipun mereka sudah berlatih — kecuali Kayzen — mereka harus tetap waspada dan tidak boleh meremehkan musuhnya.

"Sky, apakah jumlah goblin yang akan datang sama seperti tadi? Atau kali ini akan datang dengan jumlah seratus tetapi secara berurutan?" Kayzen tiba-tiba bertanya.

[ Pertanyaan yang bagus. ]

[ Benar, kali ini mereka akan datang berurutan. ]

[ Namun, hanya dua kali. Gelombang pertama berjumlah 50 goblin, dan setelah kalian membunuhnya, sisa 50 goblin lainnya datang. ]

[ Jika kalian belum bisa membunuh 50 goblin pertama, sisanya akan tetap datang 30 menit setelahnya. ]

Mereka semua mendapat kedua pesan itu, sedangkan untuk Kayzen ada beberapa pesan tambahan yang berisi pertanyaan Sky.

[ Oh, ya, kenapa kau menanyakan ini, Kayzen? ]

"Hanya terpikir saja," jawabnya.

[ ... ]

Beberapa detik kemudian,

[ Masuk akal. ]

Di sisi Razeth, dia yang berdiri di depan Kayzen tentu saja mendengar percakapan antara Kayzen dengan Sky, meskipun yang pertama terdengar seperti sedang berbicara sendiri.

[ Semoga berhasil! ]

Begitu notifikasi itu muncul, terlihat pasukan goblin sebanyak 50 berlari dari jalur 2, menuju ke arah mereka.

Dengan cepat, Xander membekukan area itu. Membuat sebagian goblin yang ada membeku, menjadi patung es, kemudian dia memanahnya satu per satu.

[ Skill "Belati Angin" diaktifkan! ]

Ketika melihat goblin-goblin membeku, Reina segera mengaktifkan skillnya. Belati-belati angin melesat menusuk para goblin secepat angin.

Skill Belati Angin Reina mirip dengan skill Gumpalan Angin, bedanya, skill Belati Angin dapat langsung membuat 10 dalam satu waktu.

Pada saat yang sama, Razeth berlari ke depan bersama Venus, menyerang para goblin dibantu dengan belati angin Reina. Sementara Elaine, melindungi Xander dari depan agar tidak terserang goblin. Sehingga Xander dapat terus menyerangnya menggunakan panah.

[ 13 goblin telah dimusnahkan! ]

Bersamaan dengan pesan yang muncul, Razeth mundur, berlari ke belakang. Memberikan Venus kesempatan untuk menggunakan skill Sambaran Petir-nya. Sebagai akibatnya, beberapa goblin dimusnahkan dengan mudah.

[ 7 goblin telah dimusnahkan! ]

Akhirnya, 20 goblin telah dimusnahkan. Xander, Reina, dan Venus, tidak bisa menggunakan skillnya untuk beberapa menit ke depan. Meskipun Xander memiliki "Hujan Es" yang sepertinya memberikan tingkat kerusakan besar, dia masih belum tahu cara mengaktifkannya.

"Kerja sama tim?" gumam Kayzen yang menyaksikan pertarungan itu dalam diam, belum bergerak sedikit pun.

Dua detik kemudian, Kayzen membuka katananya.

[ Skill "Langkah Bayangan" diaktifkan! ]

Dia melompat naik, berpijak di gumpalan hitam. Lalu berlari di atas angin, membuat gumpalan bayangan hitam itu membentuk sebuah jalan setiap kali Kayzen melangkahkan kakinya.

Begitu merasa sudah cukup dekat dengan para goblin, Kayzen melompat turun. Dia segera mengayunkan katananya secara horizontal. Dari sisi kiri ke sisi kanan, dan dari sisi kanan ke kiri. Kemudian tebasan diagonal.

[ Skill "Tebasan Bulan Sabit" diaktifkan! ]

Tebasan berwarna hitam itu berbentuk sabit ketika dilepaskan, membuat kepala para goblin yang tertebas jatuh ke bawah.

[ 5 goblin telah dibunuh! ]

[ 3.750 Koin didapatkan! ]

Kayzen berhenti beberapa detik, sebelum berlari ke tempat Elaine.

"Xander, berapa lama lagi?" Kayzen berteriak, bertanya padanya.

"Maaf Kayzen, aku tidak tahu!" jawabnya. Dia hanya diam di tempat saat menjawab. Seolah dia telah di bekukan.

"Baiklah, Elaine, bantu aku!" Kayzen tidak menghiraukannya dan berbalik, berlari menerjang para goblin.

[ Skill "Tebasan Bulan Sabit" diaktifkan! ]

Elaine tidak menjawabnya, sebaliknya, dia langsung berlari mengikuti Kayzen. Lalu dia menyerang goblin di belakangnya. Elaine menendang salah satu goblin dengan skillnya, lalu menusuk jantungnya.

[ "Teknik Belati Level-Rendah" diaktifkan! ]

Dua belati di tangan Elaine melayang, dia segera mengarahkannya untuk menusuk jantung salah satu goblin sampai menembusnya. Kemudian itu di belokkan, menusuk tepat jantung beberapa goblin.

Swing!

Sebuah tebasan dilepaskan oleh musuh. Elaine langsung berlari menghindar tebasan pisau dari goblin lainnya, dan kembali memegang kedua belati.

[ 5 goblin telah dimusnahkan! ]

Meskipun Elaine sudah mencoba skillnya tadi, dia tetap terkejut dengan kecepatan melesatnya kedua belati itu.

Slash!

Di tempat Kayzen, dia berhasil menebas dua goblin dengan katananya, bergerak memutar setengah lingkaran, membuat bayangan berbentuk sabit.

[ 2 goblin telah dibunuh! ]

[ 1.500 Koin didapatkan! ]

Dalam sekejap, jumlah para goblin yang tersisa menurun drastis. Sekarang, jumlah yang tersisa tinggal 18.

Kayzen dan Elaine berlari menghampiri satu sama lain, bergabung. Goblin-goblin yang tersisa berlari sedikit cepat, sehingga mereka tidak bisa berlari lebih jauh.

Masih berlari, Kayzen menoleh ke arah Elaine, segera bertanya, "Apa kau memiliki skill penyerang jarak jauh?"

"Ada, tapi aku tidak bisa menggunakannya lagi, maaf!" Elaine menjawabnya.

"Oke, teruslah berlari! Aku akan berusaha mengalahkannya. Jangan lupa cari cara agar bisa menggunakan skill lagi!" kata Kayzen.

Elaine tidak menjawabnya, alih-alih terus berlari hingga para goblin sudah tidak mengejarnya.

Sekarang, tinggal Kayzen sendirian yang tersisa untuk melawan para goblin. Player yang lain tiba-tiba saja tidak bisa menggunakan skillnya. Meskipun Razeth belum menggunakan skillnya. Dia tidak bisa membantu, karena Razeth bahkan belum tahu cara menggunakannya.

Aku segera melompat naik ke atas, dan gumpalan bayangan hitam muncul dalam sekejap. Setelah itu aku hanya berlari ke depan sedikit, lalu melompat ke bawah. Kemudian menebas para goblin dengan skill Tebasan Bulan Sabit.

[ 3 goblin telah dibunuh! ]

[ 2.250 Koin telah didapatkan! ]

Sayang sekali, aku tidak memiliki skill penyerang jarak jauh atau kemampuan berpindah yang mirip seperti teleportasi ... Gumam Kayzen dalam hati.

Dia melompat ke atas, menaiki gumpalan bayangan hitam yang muncul. Lalu berlari dan melompat turun menggunakan skill yang sama.

Bersamaan dengan itu, beberapa layar biru muncul di samping kanan Kayzen tanpa notifikasi.

[ Kata siapa? ]

[ Aku tidak mengatakan kalau kamu tidak bisa menciptakan skill sendiri. ]

"Oh." Kayzen masih fokus berlari lurus, kemudian berbelok ke samping kiri.

Satu detik. Dua detik. Tiga detik. Waktu terus berlalu, hingga dia menyadarinya, "Tunggu, apa kau bilang?"