Chereads / Player: The Never-Ending Game / Chapter 6 - Bab 5 : Menunggu

Chapter 6 - Bab 5 : Menunggu

[ Profil

Nama : Kayzen

(Kayzen Vallise Alzenith)

Status : Player Level : 2

Atribut : tekan

Elemen : Kegelapan

Skill utama : Langkah Bayangan, Teknik Pedang Api Hitam, Pembunuh Ahli, Tebasan Bulan Sabit ]

Tebasan Bulan Sabit? Skill baru? Batin Kayzen.

Melihat Kayzen menatap kosong pada udara, Razeth bertanya dengan penasaran, "Kau mendapatkan skill baru?"

Kayzen menjawabnya, "Kurasa."

Setelah itu, Razeth kembali menatap ke arah layar birunya sendiri.

Beberapa menit kemudian, dua buah layar biru muncul, memberitahu sebuah fitur yang dapat digunakan mulai sekarang.

[ Toko telah dibuka! ]

[ Anda dapat membeli senjata dan skill di toko menggunakan Koin! ]

"Toko?" Kayzen yang sedikit heran bertanya. Kemudian dia bertanya lagi, "Bagaimana cara membukanya?"

Benar-benar seperti game ... Kayzen berkata dalam hati, tak menyangka ini benar-benar mirip dengan game.

[ Profil

Nama : Kayzen

(Kayzen Vallise Alzenith)

Status : Player Level : 2

Atribut : tekan

Elemen : Kegelapan

Skill utama : Langkah Bayangan, Teknik Pedang Api Hitam, Pembunuh Ahli, Tebasan Bulan Sabit, kembali ]

Kayzen mengeryitkan alisnya ketika melihat layar yang sama muncul. Mau tidak mau dia membaca ulang kembali tulisan-tulisan itu dengan cermat. Benar saja, ada hal yang baru, yaitu sebuah kata bertambah di layar itu, 'kembali'. Tanpa ragu-ragu lagi, dia langsung menekannya.

[ Player - Tutorial, tahap 1-1

Profil Kayzen, level 2

Toko Koin : 1.250

Lokasi Hutan Seetrus,

Bumi #3612

Informasi *terkunci ]

Yang benar saja ... ini masih tutorial tahap 1, yang pertama?! Kayzen menatap kesal layar biru itu. Lalu dia menghela napas.

Kira-kira, ada berapa tahap yang akan di ujikan pada tutorial? Satu tahap saja memiliki sub-tahap ... Kayzen tidak bisa tidak mengeluh dalam hatinya, berharap tahap yang diujikan pada tutorial tidak banyak.

Sunyi, itulah kata yang cocok untuk menggambarkan suasana di situ. Terlalu sepi hingga Kayzen tidak bisa tidak tegang seketika.

Ini terlalu sepi ... Kayzen mencoba mengalihkan perhatiannya dari suasana yang membuatnya tegang ini.

5 detik kemudian, Kayzen memecah keheningan itu dengan bertanya, "Kalau boleh tahu, apa elemen yang kalian dapatkan?" Lalu dia menambahkan, "Jika kalian keberatan, tidak usah mengatakannya." Dia tersenyum canggung dan sedikit mengangguk ketika melihat kelima orang di sekitarnya secara bergantian.

"Oh, tidak apa-apa. Itu bukanlah hal yang rahasia untuk dipertanyakan, bukan?" Elaine tidak keberatan tentang Kayzen yang menanyakan elemennya. Lalu dia menjawabnya, "Elemenku api. Bagaimana denganmu?"

"Kegelapan, yang lain?" Kayzen menjawabnya balik, lalu bertanya kepada yang lain.

Setelah mengetahui semua elemen yang dimiliki oleh keenam orang itu, Kayzen menyimpulkan; Api — Elaine, Air — Xander, Angin — Reina, Petir — Venus, Cahaya — Razeth, dan Kegelapan — Kayzen, atau dirinya sendiri.

[ < Toko lv. 1

Belati (b) - 200 K

Panah (b) - 200 K

Pedang (b) - 200 K

Tombak (b) - 200 K ]

Sistem benar-benar menjual senjata. Sayangnya, aku sudah memiliki sebuah katana ... Tanpa berlama-lama lagi, Kayzen menekan tombol kembali dan membuka profilnya. Dia merasa telah melupakan sesuatu yang membuatnya begitu penasaran dari tadi.

[ Profil

Nama : Kayzen

(Kayzen Vallise Alzenith)

Status : Player Level : 2

Atribut : tekan

Elemen : Kegelapan

Skill utama : Langkah Bayangan, Teknik Pedang Api Hitam, Pembunuh Ahli, Tebasan Bulan Sabit ]

Benar saja, dia lupa untuk menekan kata 'tekan' yang ada di bagian atribut.

[ Mohon tunggu sebentar, Kayzen! ]

Apakah ini semacam memilih kartu acak, ditentukan secara acak atau yang lain? Eh, sepertinya ini pertama kali Sky menyebutkan namaku? Pikir Kayzen penasaran.

Kayzen memandangi pohon-pohon di sekitarnya dengan bosan. Sekitar 7 menit telah berlalu. Dia sudah menunggu pesan dari Sky sampai bosan, tetapi belum ada jawaban sama sekali.

Merasa sangat bosan, Kayzen kemudian beranjak dari duduknya dan berjalan pergi.

Razeth melihatnya dan langsung bertanya, "Kau ingin ke mana?"

Kayzen menghentikan langkahnya saat itu juga. Lalu menjawabnya, "Jalan-jalan."

Aku sangat bosan, kau tahu? Kayzen melanjutkan kata-katanya dalam hati. lalu melangkahkan kakinya pergi. Untuk menghilangkan rasa bosannya, Kayzen mencoba memutari area ini. Sungguh tidak bermanfaat.

Tring!

[ Maaf, atribut belum bisa dibuka! ]

[ Terdapat kesalahan sistem, sehingga atribut baru bisa dibuka setelah menyelesaikan tutorial! ]

Kayzen membacanya sekilas, lalu merasa sedikit kecewa. Kemudian sebuah layar biru muncul lagi.

[ Aku juga tidak tahu, biasanya atribut sudah bisa dibuka, bahkan jika kau baru saja masuk ke sini. Maaf, Kayzen. ]

"Bukan salahmu." Melihat layar biru di hadapannya, Kayzen kemudian menghela napas untuk ke sekian kalinya. Setelahnya, dia masih lanjut berjalan mengitari area itu.

1 setengah jam berlalu dengan cepat. Sementara yang Kayzen lakukan hanyalah berjalan mengitari area ini, bukankah itu gila? Dibandingkan dengan Kayzen yang unik, Razeth, Elaine, Venus, Xander, dan Reina melakukan hal yang lebih bermanfaat, yaitu melatih skill mereka agar lebih menguasainya.

Kenapa aku tidak merasa lelah, lapar, haus, dan lainnya sama sekali? Ini aneh ... Heran Kayzen berjalan kembali, menghampiri batu raksasa yang ia duduki sebelumnya.

Apakah mereka tidak lelah? Kayzen melihat mereka — Razeth, Xander, dan lainnya — satu per satu.

Kemudian, "Tring!" Notifikasi tutorial tahap satu yang kedua akan segera dimulai.

[ Bersiaplah, player! Para goblin akan segera datang dari jalur kedua dalam 30 menit lagi! ]

[ Aku akan menyebut jalur yang dilewati pasukan goblin pertama sebagai jalur 1, kemudian jalur di sebelah kirinya dengan jalur 2, hingga jalur terakhir, yaitu jalur 6 yang ada di sebelah kanan jalur satu. ]

Mereka yang sedang melatih skillnya langsung kembali ke tempat duduk tadi, batu raksasa. Setelah mereka berkumpul kembali, pesan muncul lagi.

[ Kali ini mereka membawa belati dan pisau sejenisnya. Singkatnya, lebih kuat dari pasukan goblin yang sebelumnya. Berhati-hatilah, jangan sampai terkena tebasannya! ]

[ Informasi

Kalahkan pasukan goblin, gelombang kedua!

Jenis monster : Goblin

Jumlah : 100

Tingkat Kesulitan : Sedang

Waktu : 120 menit

Hadiah : Koin, skill ]

[ Informasi Monster

Tipe : Goblin (+belati, pisau, dll)

Level : 1-5

Keahlian : Berlari dengan lincah dan menusuk atau menebas secepat kilat meski tidak selalu tepat sasaran

Hadiah yang diperoleh saat membunuhnya : 75 Koin ]

Meski tidak selalu tepat sasaran ... Kayzen diam-diam menahan tawanya saat membaca informasi itu.

"Sky, apakah tutorial tahap 1 ada 6 tingkatan?" Kayzen tiba-tiba bertanya tentang hal yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan topik yang dibahas.

[ Ya! ]

Sky menjawab pertanyaan Kayzen secepat kilat. Setelah beberapa detik, layar biru muncul lagi.

[ Tunggu, bagaimana kamu tahu? ]

"Aku hanya menebak?" Kayzen yang terkejut dan heran dengan jawaban tebakannya hanya menjawab sambil mengedikkan bahunya.

[ Kamu .... ]

Sungguh, aku hanya menebak jika kau tak percaya ... Merasa dicurigai, Kayzen mengatakan hal yang sama, tetapi di dalam hati. Dia mencoba membuktikan bahwa dia tidak berbohong.

[ Masuk akal, sih. ]

Dan kau percaya begitu saja? Kayzen heran.

[ Iya. ]

"..." Kayzen menatap heran sekaligus curiga pada layar biru di hapadannya.

Tring!

Kemudian pesan notifikasi untuk semua orang muncul.

[ Semoga beruntung, player! ]