Chapter 2 - Latihan

Volume 1 Chapter 1 : Latihan

Beberapa minggu setelah kejadian Teleportasi.

*Wush

Huh, Sudah lama sekali aku mempelajari ini, namun tidak ada pengembangan sama sekali.

["Awas, Rei!!! "] Teriak Fashia dengan lantang.

Kurang kewaspadaan,Reii hanya menjawab Teriakan tersebut dengan polosnya sembari menolehkan wajahnya mengarah Ke Fashia. ["Ha?"].

Dan...

*Duar. Ledakan terjadi setelah Reii menoleh mengarah ke Fashia.

["A-anu... "] Fashia Panik setelah melihat kejadian tersebut.

Urgh.. Sial, Itu hantaman yang sangat keras. Beruntunglah aku sempat menggunakan air sebagai pelindung.

["Tidak, Tidak, Tenang saja aku baik baik saja, Sepertinya"] Jawab Reii menenangkan Fashia yang panik karena kejadian tersebut.

Sudah Dua minggu semenjak aku di pindahkan di dunia lain, Sepertinya aku mulai bisa beradaptasi dengan baik, Beberapa hal juga telah ku pelajari di dunia ini, seperti contohnya. Yah, banyak sekali perbedaan antara dunia ini dengan duniaku sebelumya.

["Sepertinya mu meningkat drastis ya, berbeda dengan seminggu yang lalu."]

Reii terdiam sejenak segala mengatakan hal tersebut.

["Hahaha. nampaknya aku sendiri malah yang tidak ada peningkatan sama sekali semenjak kita berlatih bersama".] Ujar Reii yang nampaknya mulai kehilangan semangat untuk berlatih.

Sial. Sihirku tidak akan berguna jika terus terusan tidak mengalami peningkatan, bahkan membunuh satu Goblin saja harus mempertaruhkan nyawaku demi membunuh monster lemah itu. Sangat tidak adil, tunggu, apa ini yang namanya takdir? Sial! tidak di dunia lama atau dunia yang sekarang, takdirku sama sekali tidak berubah.

["Sudahlah Reii, dari kemarin kamu mengeluh terus, kita juga masih dalam proses untuk mempelajari lebih dalam tentang >Sihir< dari dunia ini, malahan perisai air mu tadi bisa meminimalisir kerusakan dari Sihir >Fire Ball< yang merupakan sihir terkuat ku saat ini."] Ujar Fashia menenangkan Reii setel mendengar perkataan Reii yang menurutnya Reii mulai kehilangan semangat untuk berlatih.

Reii mulai berpikir Sejenak.

["Tunggu.Jadi, apakah kamu sengaja mengarahkan sihir gila itu kepadaku tadi?" ] Tanya Reii kepada Fashia.

Fashia yang terkejut mulai menjawab pertanyaan Reii. ["Apa?!, Apakah kamu tidak melihat bahwa diriku sedari tadi sedang melatih ku dengan susah payah, yang dimana aku tidak bisa menahan kekuatan dari sihir itu, akibatnya sihir itu lepas kendali begitu saja."]

Mendengar jawaban itu, Reii membalas. ["Ya ya ya. Dari kemarin aku hampir mati karena sihir gila mu itu, tau?.Kau ingat minggu pertama saat kita latihan? kamu mengeluarkan sihir gila itu pertama kali dan malah lepas kendali dan mengarahkan nya kepadaku, saat itu juga adalah pertama kalinya nyawaku hampir melayang dan hampir meninggalkan mu sendiri di dunia ini."]

Mendengar pernyataan tersebut, Fashia tidak menerima. Ia pun membalas pernyataan itu. [" Hump. Tapinya kan kamu di sembuhkan oleh wanita aneh itu setelah nya. "]. Fashia mulai cemberut.

["Kau tau, Kalau kamu mencoba sihir ini, hasilnya juga akan sama dengan ku, sihir itu pasti akan lepas kendali. "] Fashia menambahkan perkataan nya.

[ Dari mana kamu tahu? ] Tanya Reii Keheranan.

Sial. Bisa gawat jika dia marah melebihi ini, Sepertinya aku harus mengakhirinya.

[" Ya ya ya. Daripada membuang buang waktu untuk bertengkar, lebih baik ayo lanjutkan saja latihan kita."]

Sepertinya ada sesuatu yang menyegel kekuatanku, Mungkin? Yah, karena aku belum percaya dengan wanita misterius yang ku tahu awal pertemuan itu, aku sangat tidak mempercayainya, sepertinya ia memasangkan beberapa segel di tubuhku.

[ Hacuh! ] Bersin Wanita Misterius itu dari tempat lain.

Yah, Tidak apa, Akan kuteruskan saja latihan ini hingga segel ini terlepas sendirinya.

Aku akan mencoba merapalkan satu mantra.

*Merapal [" ! " ]

setelah merapal mantra , segerombolan air mulai muncul dan mulai mengitari tangan tangan Reii seperti Bor.

["Baiklah, ini sepertinya menarik. Tangan ku di selimuti air dengan bentuk bor, ini mungkin berguna untuk kegiatan pertambangan"]

["Baiklah, akan kucoba lainnya"]

*Merapal [" ! "]

Sebuah bola air mulai muncul, yang dimana siap untuk di lesatkan. Reii mulai mengarahkan tangan nya menuju ke sebuah samsak yang berbentuk manusia, dan secara mengejutkan Bola Air itu melesat dengan kencang dan menghancurkan Samsak tersebut tanpa sisa.

*Sush.

*Duar.

Melihat hal tersebut, Fashia mengajak Reii untuk bertarung.

["Hei, Rei! Bagaimana jika kita bertarung? aku ingin melihat kekuatan yang kamu sembunyikan selama ini! "]

Pft-Eh? Ha?

Mendengar ajakan tersebut, Reii mulai panik.

[ Tu-tunggu Fash, Aku ti-tidak menyembunyikan apa apa!,Terlebih lagi klo kita bertarung,aku akan kalah dengan cepat. ] Reii mencoba membuat alasan agar pertarungan tidak terjadi, Namun...

["Banyak sekali alasan mu, Reii , Ayo Kita duel"] Fashia mulai memasang Kuda Kuda untuk menyerang.

*Merapal Mantra ["

Sial. Sihir itu,

Sihir tingkat ke dua itu ya, Tch, sihir pertahanan yang efektif untuk menahan proyektil proyektil yang berdatangan, sepertinya sihir jarak jauh tidak akan mempan, maka dari itu...

[ " Aku harus mencobanya" ]

Aku. memejamkan mata, memfokuskan pikiranku pada satu titik....

...

...

...

Ketemu!

[" Baiklah, Ayo lakukan!"]

[ " ! " ]

Sebuah drill pengebor yang awalnya berukuran kecil,kini telah di perbesar perbesar 10× lipat dari awalnya, ya, kekuatan nya pun ikut meningkatkan, nampaknya aku bisa menang untuk duel ini.

[" Baiklah, Ayo! "] Teriak Reii penuh percaya diri.

[ " Yeahhh! " ] Fashia membalas.

Dengan kecepatan ku saat inii, mungkin akan susah untuk menerjang Fashia, tapi, dia sepertinya masih belum tau tentang sihir peningkatan kecepatan.

[" " ! ] Dengan perlahan kecepatan Reii meningkatkan seiring berjalan nya waktu setelah merapal kan sihir ini.

[" Nampaknya aku harus serius untuk duel kali ini, Reii! "]

[" ! "]

Dengan kecepatan dan. kekuatan dari drill ku yang telah ku tingkatkan sebanyak 10× lipat seiring berjalan nya waktu, seharusnya bisa melukainya walaupun sedikit. Walaupun sihir ini memiliki beberapa resiko, akan ku usahakan resiko tersebut tidak terkena padaku.

[" Sepertinya dia juga bisa menggunakan sihir tanpa merapal, memang Wanita itu sangat kuat! "]Ujar Reii memuji Fashia.

[" ! "]

Dengan sekejap, Puluhan bola api itu muncul, Dan di saat itu juga Reii mengarahkan tangan kanan nya menunjuk Fashia, dan dalam seketika, Puluhan bola api yang tercipta karena sihir Reii mulai menerjang Fashia Secara bersamaan.

Setelah melakukan hal itu, Tubuh Reii mulai melemas.

[" Huh~Huh~*Sial, Staminaku terkuras habis"] Reii mulai sedikit susah untuk bernafas.

Tunggu, Dia selamat? !

["Nampaknya aku telah meremehkan mu, Reii "] Ujar Fashia yang sedikit geram akan tindakan yang Telah Reii lakukan sebelumnya.

[" "]

*Blizt,

Secara mengejutkan, Fashia telah berpindah posisi dari awal yang berada tepat berhadapan dengan Reii, sekarang telah tepat dibelakang Reii, dan kini telah siap untuk melakukan Serangan dengan Tendangan nya.

Sial, aku tidak bisa menghindar, tendangan Fashia akan mengenai kepalaku jika aku tidak melakukan apa apa,

["Din- "]

*Boom!

Suara dentuman keras terjadi, nampaknya Reii tidak bisa menghindar dari seorang yang dilancarkan oleh Fashia, Apa yang terjadi selanjutnya? Apakah Reii berhasil selamat pasca serangan Fashia?.

Volume 1 Chapter 1 : Latihan , Selesai...

****************

Penjelasan :

Sihir tanpa merapal = Pengguna sihir yang langsung mengeluarkan sihir dari tangan nya tanpa merapal mantra, hanya perlu memikirkan apa sihir yang di gunakan, maka akan secara langsung keluar dari tangan penyihir itu.