Chapter 7 - True Form Gidhora #2

Volume 1 Chapter 6 : True Form King Gidhora #2....

Dewi Cizyu yang mulai pasrah akan keadaan yang terjadi, mulai memeluk erat tubuh Reii yang tanpa jiwa itu. Dewi itupun menangis, menunggu kematian nya.

King Gidhora yang sedari tadi berada tepat di belakang Dewi itu mulai mengangkat tangan kanannya, mengarahkan nya ke arah Dewi itu.

[" Cukup sampai disini saja, Ya.. Sayang sekali, padahal aku berpikir bahwa ini akan menjadi pertandingan yang sengit, namun ternyata aku terlalu berharap. "] Gumam monster itu sembari tersenyum lebar layaknya menghina kondisi yang sedang terjadi pada Dewi itu dan Reii.

[" Akan ku hancurkan dirimu tanpa sisa, sekarang juga. "]

...

...

...

Area sekitar sejenak menjadi hening.

[" Sial. Apa yang terjadi?! Kenapa Sihir ku tak bekerja?! "] Monster itu dipenuhi kebingungan.

King Gidhora sejenak melihat jasad milik Reii. Ia pun pula mengangkat tangan nya kembali, merapalkan sihir lain.

[" Sepertinya ada sesuatu yang aneh, Sialan, Akan Kugunakan sihir yang lain saja untuk membunuh kalian! "]

Namun, sebelum mengucap salah satu sihir, Monster itu nampak kesusahan untuk mengeluarkan ucapan sihir yang akan ia gunakan. Monster itupun tambah kebingungan, namun sekarang kepanikan mulai melanda pikiran nya.

Namun saat monster itu di terjang oleh kebingungan serta kepanikan di dalam pikiran nya, ia mulai menyadari bahwa sedari tadi Sihir miliknya telah di hapus oleh seseorang.

Sihir yang terhapus akan tidak bisa di gunakan. walaupun t'lah menyebut ataupun mengucapkan mantra, sihir yang telah menghilang sama sekali tidak akan bisa di gunakan bagaimana pun cara nya.

Telah menyadari bahwa Sihie miliknya telah terhapus. Ia mulai menyadari siapa yang menyebabkan seluruh kejadian tersebut.

Dengan penuh rasa panik, ia mulai menoleh ke jasad milik Reii yang sedang tertidur di pangkuan Dewi Cizyu.

Namun, tepat setelah Monster itu menoleh.

[" Bang! "]

Sebuah cahaya yang menyilaukan tepat terkena jatung milik King Gidhora, menyebabkan monster itu terkejut setelah melihat serangan tersebut yang tepat mengarah kepadanya.

[" Si-Sialan.. "] Ujar King Gidhora menahan rasa sakit di jantungnya yang telah hancur.

Monster itupun menoleh ke arah serangan sebelumnya yang dimana terlihat sesosok lelaki yang berdiri tepat di belakang monster itu sedari tadi.

[" Seperti yang ku duga, Monster seperti mu tak bisa menahan serangan seperti itu. "] Ujar Lelaki itu dengan nada mengejek.

Tak sempat membalas serangan lelaki itu, King Gidhora terjatuh lemas di tanah karena serangan yang melukai dirinya merupakan salah satu kelemahan darinya.

King Gidhora pun tumbang dalam seketika.

[" Berakhir, Sudah Pertempuran ini. "]

Setelah mengatakan hal itu, Sesosok itupun mulai berjalan menuju Dewi Cizyu yang sedang menjaga Jasad milik Reii. Melihat sesosok yang tak ia kenali, membuat Dewi itu bersiap untuk menyerang demi melindungi Jasad Milik Reii. Dan tepat di saat Sesosok lelaki itu tepat berasa di depan nya, Sesosok itu mulai memperkenalkan dirinya dan mengungkapkan tujuan nya.

[" Jangan khawatir, aku di sini tidak berniat untuk membunuh kalian. Aku hanya kebetulan lewat dan melihat kondisi kalian yang sepertinya akan mati jika tidak ku tolong secepatnya. Perkenalkan, Aku Daniel, Aku di sini ingin menawarkan bantuan untuk menolong rekan mu itu, apakah kamu mau?. Jika ku lihat, nampaknya jiwa dari rekanmu telah sepenuhnya keluar dari tubuhnya, dan tentu saja sangat mustahil untuk menyembuhkan jiwa seseorang yang telah keluar dari tubuh nya. Namun aku disini bisa melakukan nya. "]

sesosok itu terus menerus menawarkan bantuan kepada Dewi Cizyu, yang dimana memaksa Dewi itu menerima bantuan dari Sesosok itu yang memperkenalkan dirinya sebagai Daniel.

...

...

...

[" Ter-Terimakasih telah menolong kami. "] Ucap Terimakasih Dewi Cizyu kepada Daniel.

[" Sudah, tidak apa apa. Baiklah, sepertinya aku harus pergi. Ada urusan yang harus ku lakukan setelah ini. "] Ujar Daniel sembari bangun dari duduknya.

Namun tepat sebelum meninggalkan Dewi Cizyu, Sesosok itu sempat mengajarkan Dewi itu salah satu yang akan membantu Dewi itu kedepan nya. Dan setelah mengajarkan Sihir tersebut kepada Dewi Cizyu, Daniel mulai berpamitan kepada Dewi Itu.

[" Sampaikan salam perpisahan ku pada Reii, Dewi Cizyu "] Sosok Daniel mulai menghilang dari hadapan Dewi Cizyu, dan tepat sebelum menghilang, Sesosok Daniel memberikan senyuman kepada Dewi Cizyu sebagai salam perpisahan.

Perlahan eksistensi Daniel menghilang Dari dunia itu, dan di sesaat setelah Daniel menghilang, Reii mulai sadar dan terkejut melihat dirinya masih bisa selamat dari serangan mematikan milik King Gidhora sebelumnya.

[" Apakah Kamu menyembuhkan ku, Cizyu? "] Ujar Reii bertanya.

Dengan sedikit bimbang, Dewi itu sempat terdiam.

[" Kenapa? apakah ada yang salah? "] Tanya Reii kembali, mendesak Dewi Cizyu untuk menjawab pertanyaan nya.

[" Sebelumnya ada yang datang menyembuhkan dirimu, orang itu memperkenalkan dirinya bernama Daniel. Setelah menyembuhkan mu, dia langsung pergi dengan alasan ada urusan yang harus ia kerjakan. "] Dewi itu mencoba menjelaskan.

Mendengar Penjelasan itu, Reii terdiam, namun tak lama dari itu, ia melihat bahwa Dewi Cizyu mengeluarkan air mata. Terlihat bahwa Dewi itu senang bahwa Reii masih bisa terselamatkan dari kematian yang menimpanya sebelumnya. Dewi itu tak bisa menahan tangisan nya, ia menangis sejadi jadinya di pangkuan Reii. Reii yang melihatnya pun mencoba menenangkan Dewi itu dengan berbagai cara, namun tak berhasil. Reii pun menunggu terlebih dahulu Dewi itu hingga berhenti menangis, namun, walaupun begitu Reii sendiri bisa merasakan perasaan Dewi Cizyu sekarang.

...

...

...

[" Apakah kamu sudah berhenti menangis? "] Tanya Reii dengan lembut kepada Dewi Cizyu.Reii juga menenangkan Dewi Cizyu dengan mengelus elus rambut di kepalanya dengan halus.

Dewi itu tetdiam.

[" Sudah... "] Jawab Dewi Itu..

[" Baiklah. Ayo pulang "] Reii menggandeng tangan Dewi itu, bergegas ingin segera pulang kerumah karena langit hampir berganti malam.

[" Baiklah... Ayo kita pulang! "] Dewi itu menjawab ajakan Reii dengan tersenyum manis.

Mendengar jawaban Tersebut, Reii tanpa basa basi segera menggunakan sihir nya untuk kembali ke rumah. [" "] . Dalam sekejap Mereka telah berpindah tempat, mereka pun tepat berasa di depan rumah mereka.

[" Huh,, Sepertinya ini adalah hari yang sangat berat, semoga saja esok tidak ada hal hal yang aneh... "] Gumam Reii sejenak sebelum Dewi Cizyu memanggilnya untuk segera masuk karena hari mulai malam.

Di dalam Rumah.

Mereka mulai membersihkan diri mereka masing masing dan menutup malam hari itu dengan makan bersama. Hati itu sangat berat bagi Reii, karena itu ia memutuskan untuk tidur lebih awal karena ingin mencoba sesuatu pada esok hatinya. Dewi Cizyu yang selalu menempel dengan Reii pun memutuskan untuk ikut tidur lebih awal bersama dengan Reii. Dan malam itu mereka tutup dengan bahagia, malam tanpa bencana yang merusak kebahagiaan mereka berdua.

Volume 1 Chapter 6 : True Form King Gidhora #2 Selesai...