Di sebuah ruangan gelap....
Bryan terbangun setelah merasakan sensasi sakit di dadanya akibat gelombang misterius dari ledakan meteor itu. "Aarrgh...kita dimana?, apakah ini alam sebelah?🫤", kata Anisa sambil bangkit dari posisi tengkurapnya. "Hmmm...ngga tahu, tapi kayaknya bukan deh. Kan aku dah masang immortal...hehehe 🙂(Sebuah item di game Mobile legend yang membuat penggunanya bisa hidup sekali lagi)" timpal Revan sambil terkekeh dan juga bangun dari posisi tengkurapnya.
Setelah genap mereka berdiri, tiba-tiba ruangan tersebut menjadi terang dan berwarna putih. Mereka tidak bisa melihat ujung ruangan itu saking besarnya ukurannya. Juga lantai yang mereka pijak merupakan material yang mereka selama ini tidak pernah melihatnya.
"Waww, amazing...,, kita berada di isekai (Dunia lain dalam bahasa Jepang) sekarang geyss.😮" lanjut Revan setelah melihat luasnya tempat ini. "Kayaknya bukan deh. Ini lebih kayak sebuah domain (ruangan buatan beda dimensi),😐" timpal Bryan.
"Emang benar. Ini adalah domain kami..." Tiba-tiba muncul suara pria misterius entah dari mana asalnya. "KYAA!!😫...disini ada penunggunyaa!!" jerit Anisa sambil bersembunyi dibelakang Bryan. "Napa dah😒, emang bener disetiap tempat pasti ada penunggunya kan?, iya nggak Van?.....", "Plis bantuin aku bry🥺....ada setannya disini." potong Revan sambil ikut bersembunyi dibelakang Bryan. "Hedeh😑....gini amat temen-temenku,".
Mereka melihat disekitar mereka, namun tidak ada siapa-siapa disini. Tak berselang lama, dari depan mereka muncul sebuah pusaran asap besar yang aneh berwarna hitam. Mereka mundur perlahan menjauhi pusaran itu dengan hati-hati. Lalu, dari pusaran itu, muncullah seorang pria kekar yang memakai jubah besar yang bisa berubah-ubah warna. Kepalanya botak dan memperlihatkan sedikit urat biru diatasnya, dan telinganya juga sedikit runcing ke belakang.
"Selamat datang para Masterku, kalian telah dipilih oleh takdir untuk mengemban suatu tugas yang mulia. Kalian....","Ehhh...tunggu dulu, maksudnya dipilih oleh takdir itu apa?, juga kenapa kau memanggil kita 'Master'mu?🤔" potong Revan saat orang bersuara berat itu berbicara.
"Sabar dulu napa sih nih bocah!?🤬. Gini amat ngurusi Ranger anak SD. Mana aku lupa tadi mo ngomong apa,😤" sentak orang itu sambil menghela nafas berat. "Hehehe😁... Sorry bang, kaget tadi," jawab Revan sambil menggaruk kepalanya (yang tidak gatal). Bryan yang menahan emosi dari tadi langsung mengunci lehernya Revan sambil berkata dengan tegas dan tanpa emosi "Diam atau kupindah ke alam lain yang sebenarnya😶," . Revan pun pasrah dengan keadaan.
"Ok, makasih. Jadi kalian mulai dari sekarang, resmi menjadi tim pahlawan yang bernama Crystal Ranger. Tugas kalian adalah mengalahkan para Exiler yang menyalahgunakan kekuatan Crystal power, dan mengamankan serta mengumpulkan semua Crystal Core yang tersebar di seluruh alam semesta. Juga untuk membantu para makhluk kedamaian dari ancaman Abyssal Terror,". "Dah itu aja kah?, ngga ada yang lain?" tanya Bryan, "Untuk sementara ini...iya itu aja dulu. Oh iya, omong-omong namaku BLA-125, bacanya Bi-El-Ei 125." tambah pria itu.
"Ok bagus, sekarang jelaskan semuanya! Mulai dari asalmu, tujuanmu, maksud kamu nabrak kita pake meteor, ngasih kita info dadakan,, kayaknya berat pula, kenapa kita yang dipilih, juga semua istilah asing yang kamu bilang tadi," tanya Bryan, "Kukira kamu pinter dan nggak beg....Aaarghh ampun bryy!!" jerit Revan karena Bryan mengeratkan kunciannya (juga karena kesal).
Ok disini, aku simpulkan hasil percakapan mereka, karena aku malas nulis percakapan banyak-banyak. Maklum, penulis baru :v
Jadi di alam semesta ini, setelah peristiwa ledakan dahsyat entah dari berapa lama, kedatangan banyak meteor-meteor aneh yang sebagian unsurnya merupakan kristalisasi material yang belum diketahui oleh manusia. Para meteor itu mendatangi beberapa planet dan hebatnya, mereka tidak saling bertabrakan dengan apapun, layaknya sudah ditentukan jalurnya oleh sesuatu. Mereka tidak terbakar oleh atmosfer planet dan menghantam makhluk yang mereka temui, tapi mereka tidak mati, melainkan mereka mendapat kekuatan yang bermacam-macam. Seperti ungkapan 'berkah jatuh dari langit'.
Namun, meski begitu, banyak juga makhluk (kebanyakan humanoid/menyerupai manusia) yang menyalahgunakan kekuatan yang mereka dapatkan. Ada yang berevolusi menjadi suatu organisasi dan menyebarkan kekacauan di planet mereka. Tapi ada juga yang peduli, malah membantu orang lain. Mereka disebut 'kubu cahaya' modern, sedangkan yang lain 'kubu kegelapan' modern. Mereka saling berlawanan, saling menghabisi, tapi ada juga yang menjalin kerja sama tapi hanya sebatas perjanjian damai. Crystal Ranger, merupakan salah satu organisasi yang membela cahaya, dengan memanfaatkan kekuatan Crystal Core untuk membantu makhluk yang kesusahan ataupun diganggu oleh 'kubu kegelapan'. Crystal Core merupakan wujud kekuatan dari alam itu sendiri. Ada yang berupa elemen, ada yang berupa telekinesis, bahkan ada yang hanya berupa keberuntungan. Kekuatan dari Crystal Core tidak semerta muncul dari baru kristal itu, melainkan perlu alat perubah yang dinamakan Power Changer (berupa sabuk kayak di film Power Ranger). Jadi kekuatan kristal itu berupa zirah baja yang muncul setelah salah satu Crystal Core yang diaktifkan di Power Changer.
Kembali ke cerita utama...
"Ok...jadi begitu..., kalau kita nggak mau gimana?" tanya Bryan sambil menyilangkan tangannya di dada (urusan sama Revannya udah selesai), "Ohh...baguslah, nggak apa-apa. Kalian cuman nggak bisa keluar hidup-hidup dari sini," jawab BLA-125 sambil menyeringai seram.
Mereka pun mulai merasa ketakutan, tapi disisi lain, mereka juga ingin punya kekuatan spesial, apalagi untuk digunakan untuk membantu orang. Akhirnya setelah mereka berunding cukup lama, "Baiklah, kita terima perjanjiannya," Anisa pun angkat bicara.
Setelah ia mengucapkan kalimat itu, tiba-tiba muncul sekelebat cahaya yang membungkus tubuh mereka. Mereka merasa kesakitan untuk sesaat karena cahaya itu langsung menerobos masuk lewat tengkuk mereka. Tak lama kemudian, rasa sakit itu menghilang juga mereka merasa bahwa tubuh mereka seperti mengenakan sesuatu seperti baju zirah logam di sekujur tubuh mereka. Revan memakai zirah berwarna merah, Bryan berwarna biru, sedangkan Anisa berwarna kuning. Mereka terlihat nyaman dengan baju zirah itu.
"Baguslah...karena semua sudah siap, Saatnya Tes Kelayakan😈..."
(Bersambung😁😁😁)
Jangan lupa vote ya guyss, perlu dukungan niih...