Chereads / Crystal Ranger : Prologue (New) / Chapter 4 - Chapter 3

Chapter 4 - Chapter 3

Suasana di ruangan tersebut seketika hening karena ucapan makhluk itu. "Apa maksudmu tes kelayakan?, kan katamu kita orang terpilih, jadi buat apa tesnya?" tanya Bryan tak percaya. "Bukankah orang yang ahli dalam sesuatu juga dipertanyakan keahliannya?. Makanya aku suruh kalian setujui perjanjian ini karena terima atau tidak, kalian juga akan tetap menjalani tesnya. Aku hanya ingin memperkecil kemungkinan yang mungkin buruk.," ujar BLA-125 sambil tersenyum seram.

Sejurus kemudian, tubuh BLA langsung diselimuti asap hitam dan mulai mengambang di udara. "Ini saatnya...kalian melawan rasa takut kalian. HYAHH!!" Ia langsung menerjang ke depan dan meninju Revan. Revan yang tidak siap langsung terhantam kebelakang hingga menabrak dinding baja putih itu dan membuat ceruk kecil. Bryan yang sadar langsung menghantam kepala BLA yang tepat disampingnya, tapi dengan sigap ia langsung menghindar dan balas menendang kakinya hingga terjatuh.

Saat akan menungkak Bryan, "JANGAN SAKITI TEMANKUU!!" teriak Anisa serta langsung datang dan meninju punggung BLA hingga ia terpental dan berguling di lantai. Walaupun punggung BLA terhantam keras, ia masih bisa berdiri meski harus meluruskan tulang belakangnya yang agak bengkok. "Lumayan juga bocah!, meski kau perempuan tapi kekuatanmu nggak main-main," ujar BLA sambil terkekeh dan meregangkan tubuhnya. "Tapi aku jauh lebih kuat dari yang kalian kira, akan kutunjukkan kekua...AARGH!!" Revan yang datang langsung mendaratkan tendangan terbangnya tepat di titik yang sama yang dipukul Anisa dan membuatnya tersungkur untuk yang kedua kalinya.

"Nggak usah banyak komentar, jadi tujuan kita mengalahkanmu aja kan?!" ucap Revan sambil memegangi perutnya dengan tangan kirinya. "Iya...baiklah. Aku akan serius sekarang!,"tepat setelah mengatakan hal itu, tubuh BLA langsung menghilang dengan asap hitamnya. "Hah!...kemana dia pergi?!" ujar Anisa setengah terkejut. "Aku nggak kemana-mana kok. Makasih udah ditanyain loh.",BRUAKK!!....BLA tiba-tiba muncul dan langsung menghantam ketiga anak itu dan membuat mereka tersungkur bersama.

"Curang!!!...mentang-mentang punya jurus pindah tempat, mukul anak orang sembarangan!" sewot Revan sambil bangun dan mengaduh kesakitan. Tak sampai disitu, BLA langsung menghilang dan muncul di hadapan mereka sambil menembakkan bola asap yang bewarna hitam dari telapak tangan kanannya. DUAARR!!....mereka bertiga terpental cukup jauh kebelakang karena ledakan bola itu. Ketiga anak itu berusaha bangun sambil menahan rasa sakit di tubuh mereka sementara BLA mendekati mereka dengan santai sambil membuat bola asap di tangan kanannya. "Bagaimana rasanya?...Enak?"tanya BLA seraya menyeringai lagi.

"AAAARRGHH!!"tiba-tiba Revan mengerang kesakitan dan meringkuk di lantai. "Van!!, kamu kenapa?!"ucap Bryan dan Anisa bersamaan. Sesaat kemudian, Revan melemas dan langsung duduk bertumpu dengan posisi kepala menunduk. "Ada apa denganmu? Jika kau ingin menyerah bilang saja padaku. Hahahaha...." ujar BLA mengintimidasi.

"Menyerah?.....justru akulah yang sangat ingin melenyapkanmu saat ini," Revan lalu menyeringai ke arah BLA, tapi kedua kornea dan pupil matanya telah berubah warna menjadi hitam-merah. Aura mencekam lalu datang menyelubungi mereka semua dan membuat BLA mundur selangkah serta mengerutkan keningnya. BRESSHH...BRUAAKK!!, Revan, dalam keadaan tak sadar, langsung menerjang dan memukul perut BLA hingga terpental dan menabrak dinding baja itu. Cekungan yang ditimbulkan lebih besar dan dalam daripada hasil serangan BLA tadi. Tak sampai disitu saja, Revan lalu menerjang lagi dan menghantam BLA dengan bertubi-tubi dan membuatnya tak bisa bergerak sama sekali.

BUGH BUGH BUGH BUGH BUGH..(99 x) !!!...

Revan menghantam BLA dengan sangat cepat hingga berbekas di sekujur tubuh BLA. Akhirnya, ia melompat kebelakang dan mengepalkan tangan kanannya ke arah BLA yang tak berdaya. "Bersiaplah untuk diakhiri....Final Charge : MetaBurst!!", keluar lingkaran merah kecil diluar pergelangan tangan kanan Revan dan menembakkan sinar laser merah besar yang langsung menghujam tubuh BLA mentah-mentah

BLAAAARRR !!!..., ledakan besar itu langsung mementalkan ketiga anak itu kebelakang termasuk Revan. Kepulan asap yang tebal membuat arena pertarungan itu menjadi tak terlihat. Setelah cukup lama, asapnya mulai menghilang dan terlihat BLA yang terkapar dan mulai menjadi debu. "Uhkh..., hmmm...mereka ternyata cukup kuat juga," ucap BLA sambil melirik ketiga anak yang sama terkaparnya. "Hmmm, takdir mereka cukup keras, padahal mereka masih kecil. Apa yang kau pikirkan hei Light Master..."lanjut BLA dengan suara lirih. "Tapi aku yakin, mereka bisa mengadapi semua musuh yang akan datang nanti. Mereka akan mejadi lebih hebat walau tanpa perlu dirasuki kekuatan mereka sendiri. Hahh....sayang aku tidak bisa melihat mereka berkembang."lanjut BLA yang sudah separuh menjadi debu. Saat hampir hilang seutuhnya, "Domain Test : Luluskan," ujar BLA yang terakhir kali nya lalu menjdi debu seutuhnya.

Sesaat kemudian, tempat itu mulai memudar. Anak-anak yang belum sadar itu melayang sebentar lalu menghilang dan muncul lagi di bawah pohon dekat dengan sepeda mereka yang masih tergeletak di jalanan awal. Zirah mereka yang lusuh perlahan memudar dan menjadi cahaya, lalu berkumpul menjadi kristal dan 'casing'nya serta ikut tergeletak di depan mereka.

Ujian awal sudah selesai, namun ini bukan akhir kisah mereka seiring datangya beberapa makhluk diluar angkasa yang merasakan keberadaan dari Crystal Core milik mereka. Sebagian besar berniat jahat, sementara sebagian kecil lainnya bermaksud baik. Tapi sayang, salah satu dari mereka yang bermaksud jahat sudah berada di dekat bumi, tepatnya di bulan. "Ohhh...jadi itu yang bernama Crystal Core. Baiklah, kita lihat seberapa kuat penggunanya nanti"ujar seseorang yang mengenakan jas hitam dan bertopi fedora abu-abu yang menutupi sebagian wajahnya. Lalu, ia menyeringai dan menunjukkan salah satu giginya yang dilapisi giok hijau dan berdiri dalam suatu pesawat antariksa di bulan.

(Bersambung)

Gimana ceritanya, bagus nggak? Tolong votenya ya! (Capek mikir alurnya :v )