Chereads / Crystal Ranger : Prologue (New) / Chapter 2 - Chapter 1

Chapter 2 - Chapter 1

 "Aku Memilihmu, Revan..."

 Seorang anak laki-laki terbangun setelah mendengar suara tersebut. Ia langsung melihat keadaan sekitarnya dengan waspada, dan menyadari bahawa ia masih berada di kamarnya, diatas kasurnya, dalam keadaan berantakan (rambutnya sih).

 "Untung masih hidup aku, makasih dewi fortuna, hehehe." ucapnya. Ia langsung turun dari kasurnya dan pergi ke cermin besar di lemari dekat kasurnya. Rambut acak-acakan, tinggi yang sesuai untuk anak seusianya mengawali hari anak tersebut. "Ahhh....nggak ada yang berubah, masih ganteng, masih aman...eaak" candanya sambil nyengir di depan cermin.

 "Revaann!!, kalau kamu masih hidup ayo turun kebawah!. Makanan nggak bisa terbang sendiri ke kamu lohhh." teriak seorang wanita paruh baya dari luar kamarnya. "Iyaa...bentar. Masih ngumpulin oksigen dulu maa." jawab Revan.

 Seusai mandi dan mengganti bajunya menjadi kaus hitam dengan tulisan "Bajuku" putih di dadanya dan celana jeans, ia keluar dari kamarnya dan menuju ke dapur rumahnya. Disana ia bertemu dengan ibunya yang sedang memasak sesuatu di atas wajan, kakak perempuannya yang sedang bermain hp, dan adik laki-lakinya yang sedang makan nasi goreng.

 "Ma, sarapanku mana?" tanya Revan sambil menghampiri ibunya, "Tuh ada di sebelahnya adik, sekalian tolong bilangin kakakmu biar nggak main hp terus ya!?" jawab ibuku. Revan pun mengiyakan lalu menghampiri kakak dan adiknya sambil duduk dan memakan sarapannya.

 "Woy Kak Vira!, bang Ian masih hidup kok!. Nggak usah dilihatin terus, kalo suka ya langsung bilang aja ke orangnya!" sindir Revan sambil melirik kakaknya. "Apaan sih!, nggak usah ganggu orang sibuk bisa nggak?!. Iya iya, ini mau makan kok!" bentak kakaknya. Revan menahan tawanya dan lanjut menghabiskan sarapannya.

 30 menit kemudian...

 Seorang anak dengan sepeda merah terlihat tengah meluncur di tengah-tengah rutinitas warga perkotaan sambil sedikit beratraksi di pinggir jalan. "Woyy Vann!!, balapan gass?!" sapa anak laki-laki lain yang menaiki sepeda bewarna biru di sebelah kanannya. "Eh, kok aku nggak diajak lagi?" tanya anak perempuan yang tiba-tiba muncul di samping kirinya sambil mengendarai sepeda warna kuning. "Owalah... Bryan, Nisa. Baru aja mau mulai nih. Yang terakhir sampai di warnet Pak Mi'un traktir komputer per anak 2 jam!" jawab Revan. "GAASSS" jawab Bryan dan Anisa.

 Mereka langsung menambah kecepatan mereka menuju sebuah bangunan di ujung komplek rumah mereka.

 Di sisi lainnya.....

 Tiga buah meteor dari angkasa datang bersamaan menuju Bumi dan mengarah ke suatu titik. Para meteor terlihat memiliki mata yang menyala terang. Ada yang berwarna merah, biru, dan kuning, sedang menuju ke tiga orang anak yang sedang balapan sepeda mereka. Tanpa peringatan, para meteor itu langsung menghantam ketiga anak itu bersamaan saat Revan berteriak "AWAS SEMUANYA !!!"

 DUAAARR!!!.....

 Suara ledakan dahsyat yang menggetarkan area perkebunan itu, tapi anehnya, tidak ada bekas ledakan yang tersisa dari meteor itu. Warga yang merasakan gelombang udara akibat meteor itu pun berkumpul untuk melihat apa yang terjadi disana. Mereka keheranan karena hanya mendapati 3 sepeda yang tergeletak di jalan. Namun mereka tidak sadar, jika sebenarnya 3 anak tersebut ada di sana, tapi mereka masuk ke dimensi yang berbeda di sana.....

(To be continued😁😁😁)