Setelah sekian lama, kini telah tiba saatnya bagi Gorr untuk keluar dari Forbidden forrest dan memulai perjalanannya. Gorr mempersiapkan barang yang akan dibawanya, untuk memulai perjalanannya Gorr membampertajam kapaknya. Hanya kapak itulah yang akan dibawa oleh Gorr dalam memulai perjalanannya. Disaat dia sudah siap untuk meninggalkan tempat itu, Barsmith mendatangi Gorr.
" Sudah siap untuk pergi Gorr?"
"Tentu saja, kau sendiri yang bilang kalau kemampuan yang kumiliki sekarang sudah cukup untuk melakukan perjalanan"
"Semangat yang bagus, tapi ada beberapa hal yang ingin kukatakan padamu"
"Apa itu?"
Secara tiba tiba Barsmith mengambil kapak milik Gorr. Gorr terheran heran dengan perilaku dari Barsmith. Setelah mengamati kapak gorr selama beberapa saat Barsmith berkata
"Jika kau bertemu dengan manusia yang tidak bisa menggunakan mana, jangan pernah kau gunakan kapak ini untuk melawannya"
"Apa? Kenapa tidak boleh?"
"Kekuatan tinjumu saja sudah cukup untuk melawan mereka, jangan mengotori senjatamu dengan darah makhluk lemah"
Meskipun dia kurang puas dengan perkataan Barsmith, Gorr tidak bisa berbuat banyak dan dia pun menyetujui permintaan barsmith.
Gorr kini sudah siap untuk meninggalkan hutan , Dia pun berpamitan kepada Barsmith. Tak lupa Gourmeth juga mengucakpan salam perpisahan kepada Gorr, Seekor Wolfrung itu menjilati Gorr sebagai salam perpisahannya.
"Terima kasih atas segalanya Barsmith, setelah semuanya selesai aku akan Kembali menemuimu"
"Kembalilah jika kau membutuhkanku Gorr"
"Tentu, sampai jumpa semuanya"
Gorr melangkahkan kakinya menuju arah keluar dari Forbidden forrest, sedikit demi sedikit punggung besar Gorr mulai lenyap dari pandangan Barsmith. Ketika Gorr sudah tidak terlihat sama sekali raut muka barsmith berubah menjadi sangat sedih. Gourmeth yang menyadari bahwa tuannya sedang bersedih pun berusaha menghiburnya. Ditengah kesedihan itu Barsmith berkata
"Pada akhirnya aku sendirian lagi ya"
"Jangan bicara omong kosong"
Terdengar suara dari dalam hutan, setelah itu bunyi Langkah kaki manusia mendekat kearah barsmith. Sosok dari suara tersebut kini sudah nampak didepan mata barsmith, itu adalah Theo. Sambil mendekati Barsmith, Theo berkata
"Jadi anak itu yang kau ceritakan ?"
"Benar, sekarang dia sudah berkempang pesat sudah saatnya bagi dia untuk pergi"
"Yah kurasa begitu"
Theo menoleh ke area sekitar, dia melihat bekas tempat Latihan Gorr yang sudah remuk akibat kerasnya Latihan yang dijalani oleh Gorr. Melihat itu semua Theo mencoba menghibur Barsmith
"Apa-apaan wajah itu?Aku kan selalu datang, kenapa kau merasa sendiri"
"Pensiunlah dasar sialan, mari kita nikmati masa tua di tempat yang menenangkan ini"
"Kalau untuk hal itu, aku tidak yakin bisa melakukannya untuk sekarang"
Theo berucap dengan nada serius. Suasana kali ini menjadi tegang dalam sekejap mata, ditengah ketegangan itu barsmith bertanya kepada theo
"Apa ada sesuatu yang terjadi?"
"Mereka punya senjata baru yang sangat berbahaya"
Theo memberitahu Barsmith tentang informasi yang dia dapatkan.Mata barmsith terbelalak tidak percaya mendengar apa yang dikatakan Theo.
---
Suara pedang yang tengah dipertajam, suara para lelaki yang berbincang , dan seorang boss yang sedang Menyusun rencana untuk menjarah sebuah desa. Itulah suasana yang terjadi di dalam kamp para criminal.
Desa Chara merupakan nama dari desa yang menjadi target jarahan mereka, desa yang tidak memiliki cukup keamanan dan jauh dari perkotaan. Walau begitu para saudagar sering datang dikarenakan tempat itu dekat dengan Forbidden forrest yang memiliki banyak tanaman obat yang nantinya akan dimanfaatkan untuk keperluan perang dan sebagainya.
Kelompok kriminal kini telah Bersiap untuk menuju ke Desa Chara. Para anggota berkumpul di depan kamp sedangkan sang pemimpin berdiri didepan mereka, dengan lantang si pemimpin itu menjabarkan rencananya
"Aku sudah memperkirakannya, Sebentar lagi adalah waktu bagi para saudagar untuk datang ke desa Chad untuk membeli barang dari Forbidden forrest. Sebelum itu terjadi kita akan menyerang Desa Chad. Menjarah barang barang mereka dan mengambil alih desa hingga para saudagar datang. Dan ketika mereka datang kita akan menyandra mereka untuk ditukarkan dengan uang yang banyak"
Mereka semua sangat senang mendengar rencana dari Boss mereka, tak lama terdengar suara yang sangat nyaring dari kamp tersebut.
"Kau yang terhebat Boss Skarr"
Disisi lain Gorr sudah sampai didepan pintu masuk Desa Chad, dia merasa sangat gembira sudah lama dia tidak merasakan kehangatan dari suasana desa. Disaat Gorr hendak melangkahkan kakinya, seorang anak kecil yang sedang bermain melihat Gorr. Anak itu bertanya
"Kau ini apa?"
"KYAAAAA ADA ORC"
Suara teriakan perempuan terdengar dari dalam rumah, tak lama perempuan itu berlari dan merangkul anaknya. Sedangkan para warga desa yang mendengar teriakan itu berbondong bonding keluar dengan senjata ditangan mereka.
"Pergi kau Orc, jangan ganggu kami"
Suara itu terdengar berulang kali, Gorr yang melihat ada ancaman hendak mengeluarkan tinjunya. Saat akan melawan balik Gorr teringat kejadian dimana dia masuk dalam wilayah burung anoa, induk burung itu langsung menyerang Gorr dengan kasar. Ketika dia mencoba melawan balik Barsmith melarangnya dan menyuruhnya untuk mundur, dikarenakan induk burung sedang melindungi anaknya.Kejadian itu sama persis dengan yang dialami Gorr saat ini, ternyata mereka menganggap Gorr sebagai ancaman. Gorr pun bergegas pergi dari desa tersebut.
-----
Beberapa waktu berselang, si Kelompok criminal sudah bergerak ke arah Desa Chad, jumlah mereka belasan dan diperlengkapi dengan senjata lengkap. Tak butuh waktu lama mereka kini telah sampai di desa Chad, dengan aba aba dari Skarr mereka memulai penjarahan desa Chad.
Suara teriakan bergetar dari arah desa chad, pertempuran tidak bisa terhindarkan beberapa warga desa Chad harus gugur demi membela desanya. Dalam waktu singkat Des Chad diambil alih oleh kelompok criminal.
Desa chad kini dalam kondisi porak-poranda, beberapa fasilitas hancur dan terlihat ada beberapa mayat yang berjatuhan disana. Seorang gadis dari Desa tersebut pulang dari mencari tanaman obat, melihat kondisi desanya gadis tersebut lari berharap pertolongan dari seseorang.
Skarr tidak tinggal diam dia menyuruh anak buahnya untuk mengejar gadis itu. Si gadis berlari sekuat tenaga namun para bawahan skarr berlari lebih cepat dari dia, saat sudah cukup jauh dari Desa Chad gadis itupun tertangkap oleh para criminal itu, mereka mengikat dan menjatuhkan dia ketanah.
Si gadis hanya bisa menangis melihat kondisi yang terjadi saat ini, desanya hancur dan dia sedang diikat oleh para criminal. Dia berharap siapapun datang untuk membantunya, melihat si gadis yang masih sadar salah seorang dari criminal mendekatinya dan berkata
"Sudah lama aku tidak menikmati wanita, apakah kalian juga?"
Mereka semuaa mengiyakan kalimat tersebut, criminal itu mengambil pisau yang dia bawa dan dia mencoba merobek baju gadis tersebut. Namun secara tiba tiba muncul sosok yang mengerikan dihadapan mereka, sosok yang berbadan tinggi, besar, menyeramkan, dan bau. Ternyata sosok itu adalah Gorr yang sedang melihat perilaku mereka, Gorr tidak mengatakan apapun dia hanya diam dan mengawasi mereka.
Melihat ada Orc si Gadis semakin pasrah akan apa yang akan dia alami, gadis tersebut bukan satu satunya orang yang ketakutan disini. Para criminal juga gemetar melihat sosok Gorr didepan mereka. Mereka memegang tangan si gadis dan beranjak pergi.
"Kami akan membawa dia, maaf mengganggu waktumu
Melihat mereka hendak pergi, Gorr memegang tangan seorang yang membawa si gadis.
"Ah masa bodoh bangsat rasakan ini"
Seorang criminal menyerang Gorr menggunakan pedangnya. Namun gorr berhasil menggenggam tangan dari criminal tersebut dan melemparnya kepohon. Satu criminal belari sedangkan yang lain tidak bisa kemanapun karena gorr mencengkram tangannya. Cengkraman Gorr semakin kuat hingga dia menghancurkan tangan pria tersebut.
Gorr melepaskan ikatan si gadis dan diapun memulai percakapan
"Kenapa kau diserang oleh mereka?"
Si gadis bengong sebentar mendengar pertanyaan Gorr, beberapa saat ia menjawab dengan gugup
"M-mereka menyerang desaku, aku berhasil melarikan diri namun ternyata mereka lebih cepat dariku"
Setelah Gadis itu menjawab suasana menjadi hening karena merasa tugasnya sudah selesai , Gorr beranjak pergi meninggalkan wanita itu. Wanita itu mencegah Gorr untuk pergi.
"T-t-tunggu, maukah kau menolongku?"
"Menolong bagiamana?"
"Menolong desaku, sekarang para penjahat itu sedang menyiksa dan membunuh mereka"
Mendengar penjelasan Gadis tersebut Gorr teringat akan kejadian buruk yang menimpa desanya. Dimana saat itu semua orang dibantai dan tidak ada yang bisa dimintai pertolongan. Tidak ingin ada orang lain yang mengalami hal serupa Gorr pun berbalik dan menghadap ke gadis tersebut.
"Baiklah aku akan membantumu"
"S-s-sungguh?"
"Kisahmu mengingatkanku pada suatu trauma yang kumiliki"
Susana Kembali hening
"Namaku Gorr, apakah aku boleh tau namamu?"
"Julia, namaku adalah julia"
"Baiklah Julia, mari musnahkan para bajingan itu dari desamu"
/~~~~~~~/