Angin berhembus, kesejukan dari dalam hutan benar
benar terasa di desa ini, sebuah desa kecil tempat bermukim
para orc yang tersisa. Gorr salah satu pemuda orc yang ada
disana menatap hutan dengan seksama, kekhawatiran Nampak
jelas tergambar dari muka orcknya yang menyeramkan.
Ditengah lamunan Gorr seorang orc datang menghamipiri Gorr.
"Hei Gorr. Ayolah ayahmu pasti baik baik saja, dia seorang
pemburu yang andal "
"Dia sedang sakit dalam beberapa hari dia sudah melemah,
,harusnya aku yang menggantikan dia untuk berburu ".
Wajar saja bagi Gorr untuk khawatir diusia dia yang sudah
prima dan dengan Latihan berburu yang dia jalani, dia sangat
ingin menggantikan tugas ayahnya untuk berburu, di sisi lain
ayah Gorr sudah menua dan sering sakit sakitan. Ditengah
obrolan Gorr dari kejauhan seorang Orc tua mendekati mereka.
"Saat usiamu 20 tahun kau pasti akan pergi berburu, itu tidak
lama lagi bersabarlah Gorr"
Ditengah kekhawatiran Gorr terlihat seorang orc paruhbaya
tengah menarik hewan Mathmorr.(Monster sejenis Gajah), Orc
tersebut sudah lemas, terlihat raut wajahnya sudah mulai sayu
dan kelelahan, melihat orc parubaya tersebut Gorr berlari
mendekatinya
"Wah nampaknya tangkapan hari ini besar ya ayah"
Sembari tersenyum dan menjawab
"Ini untuk hari perayaan besok lusa, untuk hari ini kita makan
Basor"(Monster sejenis Bison)
Gorr membuka ikatan basor yang terhubung dengan mathmorr.
Lalu dia mengangkatnya sambal mengarah ke rumah
"aku akan membawa satu basor ini ke dapur, untuk sisanya
ayah bisa minta bantuan Xork"
Tak lama muncul seorang pemuda Orc yang menghampiri ayah
Gorr, dia terlihat gagah dan lebih gagah daripada Gorr, dia
adalah Xork pemuda lain dari desa Orc tersebut. Selain Xork
para orc tua dan orc orc lain yang datang untuk menyambut
ayah Gorr. Xork mengangkat salah satu basor sedangkan orc
yang lain membantu mengangkat Mathmorr.
"JAYALAH ARCXALA" Teriak para orc sembari mengagkat
para Mathmorr, Arcxala adalah nama dari desa orc tersebut.
Matahari tenggelam pertanda bahwa sinar bulan akan
menggantikan posisinya untuk menerangi dunia, dikediaman
keluarga Gorr mereka bercengkrama sebelum melakukan
perayaan yang diadakan lusa. Gorr mendekati ayahnya sembari
berkata
"Ayah lusa adalah hari ulang tahunku ke 20 tahun kau sudah
berjanji akan menceritakan semua hal tentang desa ini bukan"
"Apa yang ingin kamu ketahui nak?" Ayah Gorr tersenyum
sambil menepuk Pundak aknaknya?
"Kenapa pemuda di desa ini tinggal aku dan Xork saja, kemana
pemuda yang lain? Bagaimana aku menikah ? tidak mungkin
aku menikahi Xork bukan?"
Mendengar ucapan Gorr, Ibu gorr tertawa sekencang
kencangnya.
"HAHAHAHAHA benar nak apa kau tertarik dengan Xork dia
gagah bukan? Ledek Ibu gorr
"ibuuuuuu"
"Kau akan mengetahuinya nanti nak, untuk saat ini ayah akan
memberimu ini"
Ayah Gorr memberinya kalung kristal yang sangat indah, Gorr
terlihat kebingunan setelah menerima kalung tersbeut, ia
melihati kalung itu dengan seksama
"Itu adalah kalung yang melindungi tempat ini selama
bertahun-tahun, kalung itu adalah simbol pemimpin Desa
Arcxala yang senantiasa melindungi dan mengayomi desa, apa
kau siap menerimanya putraku?"
Nada dari ayah Gorr mulai serius, sorot matanya tidak bisa
dibohongi dia benar benar menginginkan gorr memimpin desa
setelah perayaan ulang tahunnya. Dengan sorot mata yang
setajam belati Gorr menyetujui permintaan ayahnya, kalung
kristal itu digenggamnya dengan erat.
Pagipun tiba terlihat Gorr sedang mengayunkan
kapaknya sebagai bentuk Latihan untuk berburu, Xork melihat
itu dan menghampiri Gorr.
"Kenapa kau berlatih seperti itu? Memangnya apa yang akan
terjadi?"
"Ayahku telah menunjukku sebagai pemimpin desa selanjutnya,
untuk itu aku harus berlatih untuk berburu dan menjaga desa
dari serangan monster buas"
Xork terdiam mendengar ucapan Gorr (Kenapa? Kenapa dia
yang dipilih ? aku lebih kuat daripada dia, aku lebih mampu
melindungi desa daripada dia), ditengah keheningan fana nya
Xork mengambil kapak dan Bersiap melakukan sparring
dengan Gorr.
"Mari berlatih Bersama, supaya kita berdua dapat menjaga desa
Bersama sama"
Dimulailah sparring mereka, suara benturan kapak terdengar
hingga penjuru desa para warga desa melihat mereka dengan
rsa bangga, kedua orc yang akan melanjutkan kisah mereka
merupakan orc yang Tangguh, pertarungan terlihat didominasi
oleh Xork, kepiawaiannya dalam mengayunkan kapak sungguh
luar biasa, jauh dibandingkan Gorr yang hanya menggunakan
Gerakan dasar., dan lebih mengandalkan kekuatannya saja.
"Kling Klang," suara kapak mereka semakin keras, Gorr
terlihat sudah kelelahan namun Xork masih dalam kondisi
bagus. Xork mengayunkan kapaknya dari atas, Gorr
melakukann antisipasi untuk serangan itu ternyata hal tersebut
hanya tipuan, dengan cepat Xork mengubah arah ayunanya
sehingga gagang kapak dari Gorr terbelah.
"Cukup sampai sini Gorr, aku masih lebih unggul"
"Seperti biasa kemampuanmu diluar nalar Xork."
Tepuk tangan warga desa menandakan berakhirnya duel
tersebut.
Gorr pergi ke atas batu tempat dia istirahat setelah
Latihan, dia merenungkan apakah ia pantas menjadi pemimpin
desa, mampukah aku menjaga desa? Sedangkan aku bukan
yang terkuat di desa? Begitulah isi dari kepala pemuda orc satu
itu, ditengah lamunanya ia teringat duelnya dengan Xork
dimasa lalu dimana dia tidak pernah sekalipun unggul saat
berduel dengannya. Di sela sela ingatan itu terlihat pula wajah
bangga ayanya meskipun anak dia satu satunya tidak pernah
menang dalam duel. Sore pun tiba Gorr pulang Kembali dan
terlihat ayahnya menunggu kepulangan Gorr.
"kenapa wajahmu murung begitu? Bukankah kau berlatih hari
ini?
"aku kalah ayah sekali lagi aku tidak bisa mengalahkan Xork"
Ayah gorr mencoba menenangkan anaknya sambil berbisik
"Ayah memilihmu bukan karena kau kuat, didunia ini bukan
kekuatan yang menjadi syarat pemimpin nak"
Gorr terlihat bingung, sang ayah tersenyum sambil mengajak
Gorr masuk ke rumah. Malam itu Gorr tidak bisa tidur sama
sekali, mengingat kekalahannya melawan Xork yang terus
menerus membuatnya frustasi "bagaimana caraku menang
darinya ya" ucap Gorr dalam heningnya malam.
Perayaan dimulai para Orc berpesta dengan memakan
daging Marmoth, suara tawa para orc terdengar sangat merdu
ditelinga Gorr, suara tawa itu bagaikan mahakarya musical
yang tidak akan mampu digantikan.
"Hei Gorr mari makan buah ini aku mendapatkannya dari
dalam hutan " ucap Orc yang sudah sangat tua
"Cobalah ini juga Gorr"
Gorr sangat dicintai oleh warga disana, kehangatan dan
senyuman yang selalu ia berikan membuat para warga merasa
bangga memiliki sosok pemuda seperti Gorr. Ditengah tengah
pesta naiklah ayah Gorr keatas, batu besar.
"Wahai saudaraku bangsa Orc desa Arcxala, bersaamaan
dengan ulang tahun Gorr dan Xork yang ke 20 tahun, aku
menyatakan kemunduruan diriku sebagai pemimpin desa
Arcxala, dan akan memilih Gorr sebagai penerusku, jika ada
yang merasa keberatan harap angkat kapak kalian"
Xork sangat ingin mengangkat kapaknya, namun dikarenakan
tidak ada satupun warga desa yang tidak setuju ia
mengurungkan niatnya. Dengan keheningan yang ada Ayah dari
Gorr memintanya untuk naik ke atas batu dan pelantikan
dimulai.
"Aku nyatakan kau Gorr sebagai pemimpin dan pelindung desa
Arcxala"
"JAYALAH ARCXALA" teriak seluruh penduduk desa
Gorr mengangkat tangannya sembari berkata
"Mari menuju masa depan yang semakin nyaman , JAYALAH
ARCXALA".
/~~~~~~~~~/