Chereads / Journey Of The Last Orc (ID) / Chapter 4 - Training Or Bullying

Chapter 4 - Training Or Bullying

Suasana pagi hari di hutan terlarang sunggung tiada duanya, para burung yang bernyanyi, angin yang menerbangkan dedaunan dan suara erangan basor yang sedang berkumpul. Di tengah suara yang menenangkan jiwa terdengar suara orc yang mengerang dengan keras dari dalam hutan. Ternyata itu Gorr yang sedang memulai latihannya. Gorr mengangkat batu besar sebagai bentuk penguatan otot yang dimiliki oleh Gorr.

"Ayolah bagi bangsa Orc batu dengan ukuran ini tidak akan membuat kalian kesulitan".

Barsmith mulai menceramahi Gorr yang mulai kesulitan dalam mengangkat batu tersebut.

 "100!,barsmith aku sudah mengangkatnya 100 kali seperti yang kau katakana".

Gorr menjatuuhkan batu tersebut yang membuat tanah disekitar mereka tergoncang, batu yang diangkat oleh Gorr sangatlah besar , sebesar Rumah yang ditinggali oleh Barsmith. Barsmith secara mendadak melempar Gorr menggunakan batang kayu yang dia ambil dari salah satu pohon. Walaupun hanya sebuah ranting lemparan tersebut sangat kencang sehingga mampu melubangi batu yang tadi diangkat oleh gorr. Gorr berhasil menghindar, dia sungguh terkejut bagaimana bisa sebuah ranting pohon memiliki daya hancur seperti itu, jika dia terlambat sedikit saja tubuhnya pasti akan berlubang

 "Woaaaah, apa-apaan ini berilah aku waktu untuk beristirahat bajingan"

Gorr memprotes apa yang dilakukan oleh barsmith , disisi lain barsmith hanya tersneyum ia kemudian mengambil tongkat yang sudah ia persiapkan sebelumnya. Barsmith mengarahkan tongkat itu kearah Gorr sambil berkata.

 "Kemarin setelah melawan tigress kau kehabisan stamina, itu membuat konstentrasimu menurun saat melawan Gourmeth. Bersyukurlah yang menyerangmu waktu itu adalah hewan peliharaanku kalau itu Binatang lain kau pasti sudah mati, untuk itu mari kita latih kemampuan bertarungmu saat kondisi staminamu habis".

 "Tu-tunggu…."

Tanpa membiarkan Gorr menyelesaikan ucapannya Barsmith menyerang Gorr bersenjatakan tongkat yang ia bawa. Barsmith menyerang Gorr dengan kecepatan yang luar biasa yang membuat Orc muda itu kesakitan. Gorr berusaha menyerang balik dengan mencoba mencengkram tangan ataupun badan dari Barsmith. Dengan sangat mudah Barsmith menghindari semua usaha dari Gorr yang berusaha menangkapnya.

 "Secara frontal ingin menangkapku? Seranganmu sangat mudah dibaca Gorr, kalau hanya seperti ini kau akan mati sesaat ketika kau meninggalkan hutan ini"

Dengan terus meminta Gorr untuk fokus Barsmith menyerang Gorr secara bertubi tubi, ia juga menghindari semua tinju dan usaha Gorr untuk mencengkramnya. Hingga pada akhirnya gorr berhasil menggenggam, tongkat yang digunakan untuk barsmith.

 "Kena juga bersiaplah untuk tidur Barsmith"

Ucap gorr sambil menggenggam erat tongkat barsmith. Namun rasa senang yang dimiliki Gorr tidak bertahan lama. Secara cepat Barmith melepaskan tangannya dari tongkat tersebut, ia melompat dan memukul leher Gorr dengan serangan Chop miliknya. Serangan itu membuat Gorr jatuh tak sadarkan diri, di akhir kesadarannya Gorr mengagumi serangan yang dilancarkan oleh Barsmith.

 Gorr membuka matanya terlihat Barmith sedang melihati kondisi hutan dan memberi makan burung burung menggunakan buah dan biji bijian yang ia kumpulkan. Barmith menyadari bahwa Gorr telah sadarkan diri dia melemparkan salah satu buah kepada Gorr.

 "Apakah tidurmu nyenyak? Kau pingsan cukup lama"

 "Serangamu sunggu menyakitkan itu membuatku pusing dan tidak bisa bergerak sebelum akhirnya pingsan, dan sekarang badanku terasa sakit semua. Bagaimana kau mempunyai kemampuan sebesar itu?"

Gorr menjawab barsmith sambil memegangi lehernya, barsmith meninggalkan para burung dan berjalan meuju kearah Gorr.

 "Itu karena aku bisa membaca situasi, sedangkan kau hanya mengarahkan seranganmu kesana kemari tanpa tujuan yang membuatnya sangat mudah untuk dihindari".

Barsmith menyuruh Gorr untuk mendengarkan penjelasan darinya. Dia menjelaskan bahwa Gorr yang seorang orc memiliki kekuatan jauh diatas kekuatan fisik manusia, namun dengan kekuatan yang seperti itu tidak serta merta membuat Gorr akan berhasil memenangkan sebuah pertarungan dan juga tidak menjamin Gorr tidak bisa terluka. Barsmith melanjutkan penjelasannya, dia berkata bahwa tidak ada gunanya mempunyai serangan dengan daya hancur yang besar jika serangan tersebut mudah untuk dihindari oleh lawannya, hal itu hanya akan membuat lawan dari Gorr memiliki kesempatan untuk menyerang balik.

 Gorr mendengarkan penjelasan dari barsmith dengan sekasama, dia pun menyadari bahwa ia masih sangat minim secara Teknik. Dia hanya bertarung dengan kekuatan dan juga ketahanan fisik yang dia miliki. Dia terlalu terburu buru menyerang secara membabi buta dan membuat lawannya melakukan serangan balik yang bisa berbahaya untuknya. Gorr kemudian bertanya ke barsmith.

 "Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang?"

 "Kondisimu sedang parah, untuk saat ini mati kita menunggu Gourmeth membawa hasil buruannya".

Barsmith melanjutkan kegiatannya yaitu memberi makan burung dan hewan hewan kecil disana. Sedangkan Gorr merenungkan kejadian yang dia alami hari ini, dia membayangkan bagaimana kalau dia tidak bertemu dengan barsmith yang mau melatihnya. Dia mungkin akan keluar dan terbunuh dikarenakan kemampuan bertarungnya yang masih sangat minim. Beberapa saat berlalu terlihat Gourmeth membawa Basor, dia mengigit ekor basor tersebut dan menyeretnya kearah Barsmith. Barsmith sangat senang ia memuji gourmeth, pemandangan ini sungguh sangat aneh dimata Gorr, dimana seekor Wolfrung yang terkenal ganas menjadi seperti anjing peliharaan ketika bersama Barsmith. Namum setelah mengingat Kembali perterungan antara dia dan Barsmith keanehan dalam diri Gorr terhapuskan, baginya di hutan ini taka da satupun mahkluk yang bisa bertarung melawan Barsmith.

 Barsmith berdiri dan mengajak Gorr untuk menyiapkan api diarenakan matahari akan tenggelam pertanda malam akan tiba. Mendengar ucapan barsmith gorr sangat terkejut, dikarenakan kalau ini adalah sore hari maka dia telah pingsan selama seharian penuh.

 "HAAAAAA, jadi aku telah pingsan seharian penuh bajingan kau Barsmithh"

Gorr melampiaskan amarahnya dengan meninju batu besar yang dia gunakan untuk Latihan pagi tadi.

 Malam telah tiba mereka menikmati daging basor yang tadi ditangkap oleh Gourmeth dengan lahap, ditengah kenikmatan daging itu Gorr bertanya kepada Barsmith.

 "Jadi apa Latihan yang akan kau berikan padaku besok?"

 "Aku akan mencoba menenangkan kondisimu, bertarung menggunakan amarah dengan teknikmu sekarang bukanlah pilihan yang bagus".

 "Bagaimana kau akan menenangkanku?"

 "Besok kau akan tau"

Gorr sangat penasaran dengan apa yang akan dilakukan barmith esok hari. Setekah menyelesaikan makan malam. Mereka memutuskan untuk tidur. Suasana malam itu sama seepeti malam biasanya, suhu dingin menusuk dalam kulit gelapnya malam membuat para makhluk disana terlelap membuat suasana hutan menjadi sunyi. Namun ditengah kesunyian tersebut terdengar sebuah gerakan yang menuju kearah kediaman barmith. Gorr terbangun akibat merasakan sebuah getraran ditanah dia beristirahat. Saat Gorr membuka mata dia melihat Barsmith sedang memandangi rembulan yang bersinar.

 "Jadi itu kau, kenapa kau belum tidur?"

Barsmith terkejut mengetahui bahwa Gorr terbangun secara tiba tiba.

 "Yahhh bulan mala mini sangatlah indah, mengingatkanku dengan sebuah tragedy dimasa lalu".

Setelah mengucapkan hal tersebut raut muka barsmith menjadi aneh, tatapan matanya kosong, tak berselang lama dia menyuruh Gorr untuk Kembali tidur. Dari kedalaman hutan terlihat ada sosok yang sedang mengawasi Barsmith dan Gorr, sosok itu memandangi kalung peninggalan ayah gorr yang selalu dipakai olehnya. Dikeheningan malam sosok itu berbunyi

"KHIKHIKHIKHIKHI"