Suasana hari itu sungguh luar biasa, bagi Gorr
kebahagian terpancar dari bergabai sisi desa Arcxala, para orc
berpesta bercanda ria dan berbincang tanpa beban sedikitpun.
Namun di tengah ledakan suka cita tersebut Gorr merasakan
sautu hal yang buruk akan terjadi, dia mencoba mencari Xork
untuk memintanya agar berjaga jaga namun ia tidak dapat
menemukan Xork disana. Kemanapun Gorr menoleh dia tak
mampu menemukannya hingga terdengar suara marmoth yang
menghentakkan para orc yang ada.
"Apa yang terjadi?" mereka semua bertanya tanya
Kepanikan yang amat nyata tergambar pada ekspresi wajah
mereka. Sinar matahari sekejap hilang dari pandangan mereka,
kegelapan menyelimuti pesta yang sedang diadakan oleh
penduduk desa. Dari kegelapan itu muncul seorang berjubah
hitam dan memakai topeng, dia menunjuk kearah para orc dan
berkata
"Ternyata kalian disini, para orc yang tersisa, kekejaman yang
kalian lakukan bertahun tahun yang lalu akan terbayarkan
sekarang, sejarah ras orc akan musnah hari ini"
"FIREBALL SHOWER"
Pria itu mengeluarkan hujan bola api yang membakar rumah
rumah disana para orc panik berlarian hendak menyelamatkan
diri, teriakan yang sangat nyaring keluar dari penduduk desa
Arcxala. Gorr mencoba menenangkan keadaan dan membuat
mereka menyerang si pria bertopeng, namun apa daya
kepanikan para penduduk desa sudah mencapai puncaknya
mereka berlari untuk meninggalkan desa, namun ketika akan
meninggalkan desa seorang orc tiba tiba hangus terbakar oleh
api, ketakutan dan kebingungan melanda para penduduk desa.
"Haaaahhhh, aku sangat menikmati teriakan menjelang
kematian ini, jangan buang waktu kalian orc, tidak ada tempat
untuk kalian kabur , nikmatilah kehancuran kalian".
Putus asa itulah kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan
desa Arcxala sekarang, sialan apakah seeprti ini akhirnya
apakah tidak ada yang bisa aku lakukan? Itulah yang kini
dipikirkan oleh Gorr,disaat yang sangat genting seperti ini Xork
Orc tertangguh yang dimiliki desa Arcxala kabur entah kemana
saat semua orang sudah putus asa muncullah sedikit harapan
yang datang.
"HYAAAAAAAHHHHH" Seorang Orc menyerang si pria
bertopeng
"XORKKK" Gorr berteriak tidak percaya temannya menyerang
pria itu tanpa rasa takut
Serangan Xork tidak berguna, Pria bertopeng menghindari
serangannya dengan mudah lalu menyerangnya dengan sihir
bola api
"FIREBALL"
Xork terpental akibat serangan tersebut namun luka yang
diderita olehnya tidak terlalu parah. Gorr mendekati Xork dan
menanyakan keadaannya. Xork memberi sinyal kalau dia perlu
waktu untuk memulihkan lukanya.ditengah rasa sakit yang ia
derita Xork mengatakan rencananya kepada Gorr.
"Gorr kita harus menyerang dia secara bersamaan, buat ia fokus
ke salah satu dari kita, lalu serang dia dari sisi lain"
Gorr mengangguk sebagai respon terhadap apa yang dikatakan
oleh Xork, Melihat serangan yang dia keluarkan tidak terlalu
efektif, dan merasakan bahwa Xork dan Gorr akan melakukan
serangan bersamaan, pria bertopeng justu tertawa dan berkata
"Sungguh menarik , tubuh yang luar biasa, apa kalian akan
menyerangku lagi ayo kemarilah serang aku sesuka hari kalian"
"Bagaimana dengan ini bajingan sialan" Gorr menyerang
dengan mendadak, pria bertopenng sedikit terkejut namun
masih dapat menangkis serangan dari Gorr
"Sungguh serangan tanpa teknik sama sekali, hanya ayunan
kosong yang diberi kekuatan"
Si pria bertopeng meledek serangan gorr, tanpa henti gorr
menyerang dia namun tak ada satupun serangan gorr yang
mampu menggores pria itu, sebaliknya tubuh gorr sudah
dipenuhi luka bakar akibat serangan yang dilancarkan . Xork
menyerang pria bertopeng dari sisi yang lain. Namun
"Flamasirus Daffasa"
Sebuah dinding api mengintari badan pria bertopeng membuat
setengah tubuh xork terbakar dan membuatnya tidak sadarkan
diri,
"XOOOOORKKKKKK, kurang ajar Hyaaahhhhh"
Gorr Kembali maju membabi buta,
namun apa daya, serangan Gorr tidak berguna sama sekali
melawan pria bertopeng, malah serangan dari pria bertopeng itu
membakar tubuhnya sedikit demi sedikit. Gorr sudah sangat kelelahan dan luka bakar yang dialaminya sudah semakin
parah, sekali lagi gorr putusa asa dengan keadaannya sekarang,
tiba tiba sang ayah dengan pakaian perang sudah muncul
dihadapan mereka.
"Gorr larilah, hiduplah, jadilah lebih kuat lagi, kau masih
belum bisa melawan dia " Teriak ayah Gorr
"Tidak ayah aku akan membantu "
"Aku tahu kau akan menolak ucapankanku " pangkas Ayah gorr
Dengan aba aba dari ayah Gorr, Ibu dari Gorr muncul
entah dari mana dan mendekati Gorr, ia memegang kalung
pemberian ayahnya dan secara ajaib Gorr menghilang dari desa
tersebut. Kini dihadapan si pria beropeng berdiri sepasang
suami istri orc yang siap untuk menghadang apa yang ia akan
lakukan. Suasana menjadi hening, namun ditengah keheningan
pria bertopeng berkata
"Sebuah kehormatan aku bisa bertarung dengan kalian tuan dan
nyonya"
"Tidak usah banyak bicara, apa yang membuatmu berfikir bisa
mengalahkanku, sedangkan seluruh serangan kalian tidak
pernah berhasil melawanku" Saut Ayah Gorr
"Kali ini hasilnya akan berbeda"
Pria bertopeng mengeluarkan api hitam dari kedua tangannya
api yang sudah diselimuti kekuatan gelap dari raja iblis, api
yang bahkan bisa membakar api yang ada dibumi. Degan
diiringi bunyi api yang membakar desa Arcxala pria itu berkata
"Mari kita mulai pertarungan ini , Komandan ".
"BOOOOMMM" api hitam menyelimuti desa mendandakan
pertarungan yang luar biasa telah terjadi didesa kecil di
kedalaman hutan kerajaan Amarta. Kemusnahan bangsa orc
sudah tidak terelakan tidak mungkin ada orang yang akan
selaamt dari kobaran api hitam tersebut. Disisi lain Gorr
ternyata berteleportasi keluar dari desa, kini dia jauh dari desa
Arcxala, dia ingin Kembali kesana namun dia tidak tahu
kemana jalan pulang, dia berlari tanpa tahu arah tujuan, hingga
ia mulai tidak sadarkan diri, ditengah pandangannya yang
mulai kabur, terlihat seekor Wolfrung (Monster sejenis
serigala).
"Jadi ini akhirku, walau berhasil kabur aku tetap akan mati
dimakan oleh monster ini, maafkan aku ayah ibu xork
penduduk desa. Aku terlalu lemah"
Tak lama Gorr kehilangan kesadarannya.
Di suatu tempat yang dipenuhi kegelapan ada sebuah
pertemuan yang diadakan,, seorang yang berda di atas tahta
mengeluarkan suaranya
"Apa kau sudah memusnahkan mereka?"
Dari kegelapan terlihat pria bertopeng maju dan menunduk
menadnakan rasa hormatnya kemudian menjawab
"Tentu yang mulia saya sudah menghabisi mereka semua"
"Sungguh mengejutkan bagaimana kau bisa mengalahkan dia?"
Seorang yang berdiri disamping kursi tahta melihat pria
bertopeng dengan sinis
"Tentu saya tidak bisa melakukan ini tanpa bantuan, dia setuju
membantu saya dengan syarat dia harus dipertemukan dengan
anda sebagai syarat , nampaknya dia butuh kekuatan yang lebih
kuat"
Sang pemimpin berdiri dan Kembali bertanya
"Siapa orang itu?"
Dari kegelapan terdengar suara
"Saya yang mulia"
Semua orang di ruangan itu terkejut dengan apa yang mereka
lihat.
"Baiklah apa yang kau inginkan?" Tanya sang pemimpin
"Kekuatan dan kehormatan"
/~~~~~~/