Chapter 2 - Hell

Suasana hari itu sungguh luar biasa, bagi Gorr

kebahagian terpancar dari bergabai sisi desa Arcxala, para orc

berpesta bercanda ria dan berbincang tanpa beban sedikitpun.

Namun di tengah ledakan suka cita tersebut Gorr merasakan

sautu hal yang buruk akan terjadi, dia mencoba mencari Xork

untuk memintanya agar berjaga jaga namun ia tidak dapat

menemukan Xork disana. Kemanapun Gorr menoleh dia tak

mampu menemukannya hingga terdengar suara marmoth yang

menghentakkan para orc yang ada.

"Apa yang terjadi?" mereka semua bertanya tanya

Kepanikan yang amat nyata tergambar pada ekspresi wajah

mereka. Sinar matahari sekejap hilang dari pandangan mereka,

kegelapan menyelimuti pesta yang sedang diadakan oleh

penduduk desa. Dari kegelapan itu muncul seorang berjubah

hitam dan memakai topeng, dia menunjuk kearah para orc dan

berkata

"Ternyata kalian disini, para orc yang tersisa, kekejaman yang

kalian lakukan bertahun tahun yang lalu akan terbayarkan

sekarang, sejarah ras orc akan musnah hari ini"

"FIREBALL SHOWER"

Pria itu mengeluarkan hujan bola api yang membakar rumah

rumah disana para orc panik berlarian hendak menyelamatkan

diri, teriakan yang sangat nyaring keluar dari penduduk desa

Arcxala. Gorr mencoba menenangkan keadaan dan membuat

mereka menyerang si pria bertopeng, namun apa daya

kepanikan para penduduk desa sudah mencapai puncaknya

mereka berlari untuk meninggalkan desa, namun ketika akan

meninggalkan desa seorang orc tiba tiba hangus terbakar oleh

api, ketakutan dan kebingungan melanda para penduduk desa.

"Haaaahhhh, aku sangat menikmati teriakan menjelang

kematian ini, jangan buang waktu kalian orc, tidak ada tempat

untuk kalian kabur , nikmatilah kehancuran kalian".

Putus asa itulah kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan

desa Arcxala sekarang, sialan apakah seeprti ini akhirnya

apakah tidak ada yang bisa aku lakukan? Itulah yang kini

dipikirkan oleh Gorr,disaat yang sangat genting seperti ini Xork

Orc tertangguh yang dimiliki desa Arcxala kabur entah kemana

saat semua orang sudah putus asa muncullah sedikit harapan

yang datang.

"HYAAAAAAAHHHHH" Seorang Orc menyerang si pria

bertopeng

"XORKKK" Gorr berteriak tidak percaya temannya menyerang

pria itu tanpa rasa takut

Serangan Xork tidak berguna, Pria bertopeng menghindari

serangannya dengan mudah lalu menyerangnya dengan sihir

bola api

"FIREBALL"

Xork terpental akibat serangan tersebut namun luka yang

diderita olehnya tidak terlalu parah. Gorr mendekati Xork dan

menanyakan keadaannya. Xork memberi sinyal kalau dia perlu

waktu untuk memulihkan lukanya.ditengah rasa sakit yang ia

derita Xork mengatakan rencananya kepada Gorr.

"Gorr kita harus menyerang dia secara bersamaan, buat ia fokus

ke salah satu dari kita, lalu serang dia dari sisi lain"

Gorr mengangguk sebagai respon terhadap apa yang dikatakan

oleh Xork, Melihat serangan yang dia keluarkan tidak terlalu

efektif, dan merasakan bahwa Xork dan Gorr akan melakukan

serangan bersamaan, pria bertopeng justu tertawa dan berkata

"Sungguh menarik , tubuh yang luar biasa, apa kalian akan

menyerangku lagi ayo kemarilah serang aku sesuka hari kalian"

"Bagaimana dengan ini bajingan sialan" Gorr menyerang

dengan mendadak, pria bertopenng sedikit terkejut namun

masih dapat menangkis serangan dari Gorr

"Sungguh serangan tanpa teknik sama sekali, hanya ayunan

kosong yang diberi kekuatan"

Si pria bertopeng meledek serangan gorr, tanpa henti gorr

menyerang dia namun tak ada satupun serangan gorr yang

mampu menggores pria itu, sebaliknya tubuh gorr sudah

dipenuhi luka bakar akibat serangan yang dilancarkan . Xork

menyerang pria bertopeng dari sisi yang lain. Namun

"Flamasirus Daffasa"

Sebuah dinding api mengintari badan pria bertopeng membuat

setengah tubuh xork terbakar dan membuatnya tidak sadarkan

diri,

"XOOOOORKKKKKK, kurang ajar Hyaaahhhhh"

Gorr Kembali maju membabi buta,

namun apa daya, serangan Gorr tidak berguna sama sekali

melawan pria bertopeng, malah serangan dari pria bertopeng itu

membakar tubuhnya sedikit demi sedikit. Gorr sudah sangat kelelahan dan luka bakar yang dialaminya sudah semakin

parah, sekali lagi gorr putusa asa dengan keadaannya sekarang,

tiba tiba sang ayah dengan pakaian perang sudah muncul

dihadapan mereka.

"Gorr larilah, hiduplah, jadilah lebih kuat lagi, kau masih

belum bisa melawan dia " Teriak ayah Gorr

"Tidak ayah aku akan membantu "

"Aku tahu kau akan menolak ucapankanku " pangkas Ayah gorr

Dengan aba aba dari ayah Gorr, Ibu dari Gorr muncul

entah dari mana dan mendekati Gorr, ia memegang kalung

pemberian ayahnya dan secara ajaib Gorr menghilang dari desa

tersebut. Kini dihadapan si pria beropeng berdiri sepasang

suami istri orc yang siap untuk menghadang apa yang ia akan

lakukan. Suasana menjadi hening, namun ditengah keheningan

pria bertopeng berkata

"Sebuah kehormatan aku bisa bertarung dengan kalian tuan dan

nyonya"

"Tidak usah banyak bicara, apa yang membuatmu berfikir bisa

mengalahkanku, sedangkan seluruh serangan kalian tidak

pernah berhasil melawanku" Saut Ayah Gorr

"Kali ini hasilnya akan berbeda"

Pria bertopeng mengeluarkan api hitam dari kedua tangannya

api yang sudah diselimuti kekuatan gelap dari raja iblis, api

yang bahkan bisa membakar api yang ada dibumi. Degan

diiringi bunyi api yang membakar desa Arcxala pria itu berkata

"Mari kita mulai pertarungan ini , Komandan ".

"BOOOOMMM" api hitam menyelimuti desa mendandakan

pertarungan yang luar biasa telah terjadi didesa kecil di

kedalaman hutan kerajaan Amarta. Kemusnahan bangsa orc

sudah tidak terelakan tidak mungkin ada orang yang akan

selaamt dari kobaran api hitam tersebut. Disisi lain Gorr

ternyata berteleportasi keluar dari desa, kini dia jauh dari desa

Arcxala, dia ingin Kembali kesana namun dia tidak tahu

kemana jalan pulang, dia berlari tanpa tahu arah tujuan, hingga

ia mulai tidak sadarkan diri, ditengah pandangannya yang

mulai kabur, terlihat seekor Wolfrung (Monster sejenis

serigala).

"Jadi ini akhirku, walau berhasil kabur aku tetap akan mati

dimakan oleh monster ini, maafkan aku ayah ibu xork

penduduk desa. Aku terlalu lemah"

Tak lama Gorr kehilangan kesadarannya.

Di suatu tempat yang dipenuhi kegelapan ada sebuah

pertemuan yang diadakan,, seorang yang berda di atas tahta

mengeluarkan suaranya

"Apa kau sudah memusnahkan mereka?"

Dari kegelapan terlihat pria bertopeng maju dan menunduk

menadnakan rasa hormatnya kemudian menjawab

"Tentu yang mulia saya sudah menghabisi mereka semua"

"Sungguh mengejutkan bagaimana kau bisa mengalahkan dia?"

Seorang yang berdiri disamping kursi tahta melihat pria

bertopeng dengan sinis

"Tentu saya tidak bisa melakukan ini tanpa bantuan, dia setuju

membantu saya dengan syarat dia harus dipertemukan dengan

anda sebagai syarat , nampaknya dia butuh kekuatan yang lebih

kuat"

Sang pemimpin berdiri dan Kembali bertanya

"Siapa orang itu?"

Dari kegelapan terdengar suara

"Saya yang mulia"

Semua orang di ruangan itu terkejut dengan apa yang mereka

lihat.

"Baiklah apa yang kau inginkan?" Tanya sang pemimpin

"Kekuatan dan kehormatan"

/~~~~~~/