Chereads / Journey Of The Last Orc (ID) / Chapter 3 - Forbidden Forest

Chapter 3 - Forbidden Forest

Gorr kecil berlari kesana kemari dengan penuh rasa gembira, para warga desa Arcxtala sangat senang ketika Gorr mendatangi dan bermain dengan mereka, disaat saat kebahagiaannya terdengar suara laki laki yang membanggil Gorr.

 

"Kemari gorr, sudah cukup main mainnya bukankan kau ingin menjadi ksatria orc yang Tangguh" terlihat sosok ayah Gorr yang sedang membawa kapak ditangannya, tak lupa kapak kecil dibawanya untuk diberikan kepada Gorr, disamping Ayah dari Gorr ada sosok Orc kecil seumuran Gorr. Gorr sangat senang melihatnya dan bertanya

 

"Hai Xork apa kau ingin berlatih juga?"

"Tentu saja memang kau saja yang ingin menjadi ksatria yang kuat " Jawab orc tersebut.

 

Pelatihan dimulai, ayah gorr mengajari mereka cara menggunakan kapak dengan memanfaatkan fisik orc yang luar biasa, dikala mereka sedang menikmati pelatihan mereka langit menjadi gelap, suara gemuruh terdengar sangat keras. Dari langit suara tertawa pria bertopeng terdengar sangat keras mneggema ke seluruh cakrawala. Hujan api mulai terjadi membumi hanguskan seluruh desa Arcxtala, kedamaian yang ada sirna dalam sekejab, terlihat Xork terhisap dalam pusaran angin yang mengarah ke bola api raksasa diatas langit.

"Tolong aku Gorrr" Teriak Xork

"Tidakkk Xorrrkkk"

 

Xork terbawa oleh pusaran angin tersebut, pria bertopeng Kembali muncul dengan tawanya kali ini dia menggunakan bola api raksasa untuk menyerang Gorr

 

"AAAAARRRRGGGGGGHHHHHHH"

"Hah ternyata Cuma mimpi"

Sejenak gorr merasa lega dikarenakan apa yang dilihat olehnya tadi hanyalah mimpi. Namun tak lama kemudian dia menyadari bahwa desanya telah lenyap orang tuanya mungkin telah tiada dan rival sekaligus temannya telah hangus terbakar, semua itu bukan mimpi dan terjadi didepan mata Gorr ditengah kesedihannya terdengar suara tigress monster karnivora yang sangat ganas dengan ukuran yang cukup besar.

"Hei Kucing sialan, aku sedang kesal sekarang pergilah kalau kau masih saying nyawamu" ucap Gorr

 

Tigress melompat kearah Gorr, ia berhasil menghindari serangan dari monster tersebut, setelah mampu menghindari serangan tigress gorr tersenyum dan berkata.

"Kebetulan sekali, aku tidak tau sudah pingsan berapa lama dan sekarang aku lapar"

 

Kali ini Gorr yang menyerang hewan tersebut, tinju Gorr berhasil mengenai rahang tigress,namun hewan tersebut masih melawan dengan mencakar Gorr, bekas sayatan tigress mengenai tangan Gorr. Gorr kembali melayangkan tinjunya kearah tigress, tigress mencoba menggigit Gorr namun dengan cepat ia membanting hewan tersebut dan meninju kepalanya, hal ini membuat sang pemangsa tak sadarkan diri, tanpa menunggu lebih lama Gorr mengangkat Tigress dan membantingnya ke tanah lalu mengakhiri pertarungan dengan menginjak kepala dari hewan tersebut. Gorr sangat gemira karena akhirnya dia mendapatkan makanan.

 

 Saat Gorr akan mengambil hasil buruannya wolfrung ia lihat sebelum pingsan menghamipir gorr, dengan cepat Gorr melakukan kuda kuda sebagai tanda siap bertarung, namun wolfrung itu lebih berbahaya dari apa yang diperkirakan Gorr, hewan tersebut bergerak dengan cepat sehingga penglihatan gorr tidak mampu mendeteksi gerakannya, Wolfrung menyerang Gorr dari titik butanya yang membuat gorr frustasi, Gorr mencoba untuk memukul sembari memutar tangannya dengan harapan hewan itu terkena serangannya, namun hal itu sia sia, wolfrung menunggu gorr berhenti melakukan seranganya lalu kembali menyerang gorr. Kali ini tepat setelah Gorr menerima serangan ia berhasil menangkap ekor Wolfrung lalu membantingnya kesana kemari dan melempar hewan tersebut. disaat pertarungan tersebut mencapai puncaknya terdengar suara dari dalam hutan

"Wah wah tak kusangka aku melihat Orc disini, apa itu alasan hutan ini disebut hutan terlarang?"

 

Gorr mencari sumber suara tersebut, seorang manusia tua muncul dari rimbunnya hutan, Gorr merasa terheran heran bagiamana seorang manusia ada ditempat ini, siapa dia, disisi lain manusia itu melihat dan mendatangui tigress yang telah dibunuh oleh Gorr.

"Apa kau yang membunuhnya?, Tigress memang akan menyerang makhluk yang dia kira sedang melemah namun sepertinya dia tidak tau bahwa dia sedang berhadapan dengan orc"

"Siapa kau apa yang manusia lakukan ditempat ini?"Gorr secara frontal bertanya kepada manusia itu

"Dasar Orc kalian memang tidak pernah diajari sopan santun ya, baiklah namaku Barsmith aku orang yang sedang menikmati masa tuaku disini bersama hewan peliharaanku Gourmeth".

Wolfrung yang menyerang gorr menghampiri Barsmith , Gorr langsung menyadari bahwa Binatang yang tiba tiba menyerangnya adalah milik manusia dihadapannya. Dengan marah Gorr berkata

"Jadi dia peliharaanmu dasar bajingan kenapa dia tiba tiba menyerangku?"

"Mungkin karena kau melakukan kuda kua bertarung, hewan seperti dia memiliki insting yang kuat untuk mendeteksi ancaman ,omong-omong siapa namamu ".

 

Mendengar jawaban Barsmith Gorr terdiam tidak bisa berkata kata dan ia hanya memperkenalkan diri, Barsmith mengajak gorr ke kediamannya untuk bermalam dan mengamankan diri dari serangan hewan lainnya.

"Ayo ikut aku ke tempatku, kau pasti banyak pertanyaan kan terlebih lagi luka bakar ditubuhmu terlihat masih baru, pasti ada cerita yang menarik bukan, lagi pula tidak aman bermalam disini dengan kondisi seperti itu meskipun kau Orc ".

Gorr ingin menolak tawaran dari barmith namun dengan kondisi nya sekarang ia tidak akan mampu melindungi dirinya sendiri, ia pun setuju untuk ikut dengan Barsmith. Barsmith meminta gorr untuk membawa bangkai Tigress yang telah ia bunuh, mereka semua berjalan ke tempat tinggal Barmith.

 

 Tak berselang lama mereka berjalan terlihat sebuah gubuk kecil yang dikelilingi tanaman tanaman yang terlihat indah disekitarnya, Gorr sangat takjub denga napa yang dia lihat, dia bertanya bagaimana barmith menemukan tempat dengan tanaman seindah ini, barmith hanya menjawab bahwa ia sedang beruntung. Malam akhirnya tiba tigress yang telah dikuliti oleh Gorr mereka bakar diatas api unggun yang dibuat oleh Barsmith. Sambil menikmati makanan mereka Barmith memulai pembicaraan

"Berapa Usiamu Gorr?"

"20 Tahun"

"Pantas saja Teknik bertarungmu sangatlah buruk, kau hanya mengandalkan kekuatanmu, kau bahkan tidak memakai insting bertarungmu".

Gorr hanya bisa terdiam mendengar ucapan barsmith, semua itu dikarenakan apa yang diucapkan oleh barmith adalah kebenaran, dia hanya tau bahwa dia kuat dan dia memanfaatkan kekuatan tersebut tanpa Teknik yang benar.

"Tapi karena kau masih muda , kau pasti bisa berkembang dan belajar Teknik bertarung dengan benar. Jadi bagaimana seorang orc sepertimu ada disini terlebih dengan luka bakar seperti itu".

 

Gorr menceritakan apa yang terjadi kepada desanya , orang tuanya dan teman baiknya, dimana mereka semua diserang oleh seorang pria bertopeng misterius dengan kekuatan api yang membuatnya terluka seperti sekarang, disaat Gorr menceritakan tentang kalung dan teleportasi, barsmith terlihat terkejut. Setelah Gorr menyelesaikan ceritanya Barsmith berkata kepada Gorr

"Kau telah mengalami hal yang berat kau pasti merasa sangat bersalah dan menyalahkan dirimu akan ketidak mampuanmu untuk melindungi mereka"

Gorr mengiyakan apa yang barsmith katakan

"Aku sedikit tahu caranya mengayunkan senjata, apa kau mau belajar dariku Gorr? Untuk mencari pria bertopeng dan membalaskan dendam orang tuamu".

Gorr tidak percaya dengan tawaran tesebut, dia ingin menolak namun mungkin inilah Cahaya yang akan menyinari jalannya menuju pria bertopeng, dengan segala pertimbangan Gorr berdiri dan berkata.

"Baiklah mari kita lihat sebagus apa kemampuanmu dalam melatihku Barsmith"

 

Melihat mata dari Gorr Barsmith berfikir, Sungguh mata yang sangat bersemangat.

 

 

/~~~~~~~~/