Di dunia Camo Vaza.
Camo sedang memasak di dapur rumahnya,ia memasak kari ayam.
"Hmm...aroma yang sedap."kata Camo lalu mengambil satu piring yang sudah dipenuhi nasi putih,ia pun menuangkan sup kari di atas nasi tersebut.
"Jadi..."kata Camo dengan sedikit kesal.
"Apa kamu berdua buat datang ke sini."Camo melihat Sarah dan Nana berada di meja makan.
"Tidak bolehkah?"kata Sarah.
"Ini rumah saya dan kamu berdua masuk sembarangan tanpa izin saya."kata Camo dengan nada yang tinggi.
"Sayakan pacar kamu."kata Sarah dengan tenang.
"Bukan kau jah!"kata Nana dengan kuat.
"Ha...sudahlah kamu berdua buat orang heboh di sekolah kemarin."kata Camo lalu memikirkan hal kemarin.
Waktu sekolah,Sarah dan Nana memegang lengannya Camo sambil berjalan pergi ke kelas.Ramai murid-murid melihat mereka, mereka pun saling membisik.
"Eh...apa yang terjadi??"
"Sarah si murid teladan memegang lengannya Kamui?!"
"Nana juga?!"
"Beraninya dia!"
Ada yang cemburu,ada yang marah, bingung dan ada juga yang tidak perduli.
"Bolehkah kamu berdua lepaskan tangan saya."kata Camo dengan kecil.
"Tidak mau."kata Sarah lalu mengeluarkan lidahnya.
Camo pun menghelakan nafasnya,ia berkata dalam hatinya "Ini kah hidup normal sebagai pelajar?"
Sampai ke kelas,Camo ingin pergi ke tempat duduknya di belakang sebelah jendela.
Sarah pun datang ke tempatnya lalu duduk di sebelahnya,Camo melihatnya.
"Bukan kamu di tengah kah?"tanya Camo.
"Ini tempat baru saya."jawab Sarah lalu pemilik dari tempat duduk itu datang.
"A...Sarah?"kata gadis berambut pendek putih kepadanya lalu Sarah menunjukkan muka yang seram ke gadis itu.
"Ohya saya lupa tempat duduk saya di tengah pula."kata gadis itu lalu pergi ke tempat duduknya Sarah sebelumnya.
Nana pun melihat mereka dan tidak mahu kalah,ia pun langsung pergi ke tempatnya Camo dengan muka yang cemburut.Camo pun tidak tahan,ia pun melihat meja di sebelahnya Sarah.
Dalam masa beberapa menit Camo duduk di tengah,sebelah kirinya ada Nana di tepi jendela manakala Sarah berada di kanannya.
Kembali ke masa sekarang,Camo cuma mengelakkan nafas.
"Jadi kamu berdua mau makan kari kah?"tanya Camo kepada mereka berdua.
"Mau!"jawab Sarah dan Nana.
"Habis ini jom kita berdua pergi kencan."kata Sarah ke Camo.
"Eh..."Camo dengan malas.
"Curang,bukan kamu sahaja!"Nana pun ingin berkencan dengan Camo.
"Baik-baik."jawab Camo sambil memakan nasi karinya.Sarah dan Nana pun teruja.
Kamui berkata dalam hatinya "Dah lah,saya ingin lebih tahu pasal manusia."
Di dunia Raja Iblis Kamui.
Kamui dan Roselia sedang berjalan-jalan di pasar kota Gabold,Roselia menunjukkan banyak hal di dalam kota tersebut.Kamui melihat sekeliling di mana semua benda terlihat seperti zaman dahulu di dunianya iaitu tidak ada kenderaan bermotor ataupun elektrik,ia berkata dalam hatinya "Wow,saya betul-betul di dunia lain seperti di buku-buku fantasi."
"Liat ini!"kata Roselia dengan teruja melihat air mancur yang cantik di tengah-tengah antara pasar.
Kamui melihat ke arah Roselia,ia berkata dalam hatinya "Ini terlihat seperti kita berdua lagi berkencan..."
Kamui terpesona melihat kecantikannya Roselia,ia langsung menumbuk dirinya sendiri dengan kuat dan berkata "Oh,tidak,tidak,tidak! Dia cuma temani saya keliling kota agar saya tidak tersesat."
Roselia melihat kelakuannya.
"Kamu kenapa?"tanya Rosalia.
"Apa kamu tidak suka saya terlalu bising..."sambungnya lagi dengan muka yang sedikit sedih.
"Tidak! tidak! saya suka kalau kamu begini."jawab Kamui tidak teratur.
"Betul?"tanya Roselia dengan muka yang comel.
"Ya saya suka."Kamui dengan tenang.
Roselia tersenyum.
"Kalau begitu,jom kita ke sana."kata Rosalia sambil menunjuk ke arah toko senjata.
"Ohya...saya lupa kalau setiap pelajar harus punya pedang masing-masing."kata Kamui melihat pinggangnya Roselia mempunyai pedang.
"Kalau begitu,jom."kata Roselia.
Mereka pun sampai di depan pintu toko senjata,mereka pun memasuki ke dalam toko tersebut lalu terlihat ada banyak pedang,perisai dan armor.
"Selamat datang,mau beli peralatan apa?"tanya pemilik dalam toko tersebut yang terlihat seperti dwarve.
Kamui melihatnya lalu berkata dalam hatinya "Ternyata di dunia ini terdapat pelbagai jenis ras,jadi di dunia ini juga pasti ada elf."
"Eh,Roselia apa khabar?"tanya pemilik toko.
"Khabar baik."jawab Roselia dengan ceria.
"Siapa disebelah kamu tuh?"tanya pemilik toko.
"Kamui."jawab Kamui tanpa menyapanya.
"Kamui,saya pemilik toko Dulaf."pemilik toko memperkenalkan dirinya juga.
"Jadi...kawan saya inginkan kamu membuatkan pedang untuknya."kata Roselia.
"Itu tidak masalah!"kata Dulaf dengan semangat lalu Kamui berfikir sesuatu.
"Saya ingin pedang yang tipis,cuma ujungnya sahaja yang tajam."kata Kamui memikirkan pedang anggar.
"Boleh...tapi apa kamu serius?"tanya Dulaf dengan ragu-ragu.
"Pedang tipis mudah patah,apalagi semua murid memakai pedang biasa yang tebal sedikit."sabungnya lagi.
"Ya,dan saya mau pedang itu terbuat dari bahan yang paling berkualitas."jawab Kamui.
"Pasal wang jangan risau."sambungnya lagi.
"Kalau itu yang kamu mau,baiklah."kata Dulaf dengan semangat.
Dulaf pun memulaikan pekerjaannya untuk membuat pedang.
"Bila baru siap?"tanya Kamui.
"Besok saya jamin."jawab Dulaf.
"Kalau begitu,kita besok baru datang lagi."kata Roselia.
Mereka berdua pun keluar dari toko tersebut,Roselia pun menarik nafasnya lalu hembuskan.
"Okay baiklah,sekarang kita mahu pergi ke mana?"tanya Roselia kepada Kamui.
"Hmm..."Kamui melihat sekitar.