Malam pun tiba,Kamui berada di dungeon sebelumnya,ia pun masuk ke dalam dungeon tersebut lalu pergi ke lantai tiga.
Terlihat Laila dan si laba-laba iaitu Grab sedang nenunduk kepadanya.
"Terima kasih atas kerjasama kamu bedua."Kamui berterima kasih.
"Itu tidak masalah tuan."Laila dengan sopan.
Kamui pun melihat ke arah Grab.
"Kekuatan kamu masih boleh ditingkatkan lagi."kata Kamui kepada Grab.Grab cuma menunduk kepadanya.
"Jadi,rancangan tuan sudah berhasil?"tanya Laila kepadanya.
"Semua sesuai dengan rancangan saya,malah sempurna."jawab Kamui.
"Padahal misi saya cuma satu,buat manusia percaya dan bergantung kepada saya,tapi malahan dinaikkan pangkat menjadi pahlawan."sambungnya lagi.
"Apa rancangan selanjutnya?"tanya Laila lagi.
"Itu kita lihat nanti,sekarang saya mau lihat kedalaman dungeon ini."kata Kamui melihat sekeliling.
Mereka bertiga pun pergi ke ruang bos lantai tiga,bos pun muncul dengan berupa serigala berwana hitam dengan mata berwarna merah.
Kamui pun maju perlahan-lahan ke arah monster itu,monster itu sangat berwaspada,ia melihat Kamui dan Grab.
"Minggir."Kamui dengan pelan.Seligara itu pun berjalan ketepi dengan perlahan-lahan memberikan laluan kepada Kamui,Laila dan Grab untuk membuka pintu menuju ke lantai 4.
Mereka berjaya pergi ke lantai 4 tanpa membunuh bos lantai 3.
Dalam perjalanan turun ke lantai 4,Laila melihat ke arah Kamui.
"Tuan tujuan tuan apa sebenarnya?"tanya Laila.
Kamui pun melihat ke arahnya.
"Apa kamu membenci manusia?"tanya Kamui kepadanya.
"Tidak terlalu,mereka cuma terlihat seperti semut bagi saya,tidak memberi ancaman yang serius."jawab Laila.
"Kalau tuan?"sambungnya lagi dengan ingin tahu.
"Benci,benci sangat-sangat,waktu di dunia sebelumnya tetapi waktu datang ke dunia ini,hati saya tidak pasti sudah,apakah saya benci kepada mereka atau tidak."kata Kamui sambil melihat telapak tangannya.
Laila pun bercakap ke dalam hatinya "Dunia sebelumnya.."
"Apa tuan boleh berhubung dengan tuan Camo dari dunia ini ke sana?"tanya Laila.
"Tidak pasti..."jawab Kamui tidak tahu caranya.
"Sepertinya kamu sangat manja kepada tuan Camo."sambungnya lagi seletah melihat ingantannya tuan Camo tentang Laila.Laila pun tersenyum.
"Macam itulah,dia lah yang membuat hati saya terbuka ketika saya sendirian,dia memberikan Grab kepada saya agar hati saya senang kembali."kata Laila dengan wajah yang ceria.
"Sebelumnya Grab cuma berukuran 1 cm sahaja."sambungnya lagi.
Kamui pun mengingat semula waktu kejadian tuan Camo bertemu dengan Laila di hutan yang lebat di mana sangat banyak monster di dalamnya.
Tuan Camo sedang berjalan-jalan bersama Lucifer mencari mangsa,mereka berdua terus berjalan.
"Mana monsternya?"tanya Camo melihat sekeliling.
"Itu saya tidak pasti tuan apa yang terjadi."jawab Lucifer.
Mereka berdua pun mendengar suara gadis kecil yang sedang menangis.
"Tuan."Lucifer dengan berwas-was.
"Saya tahu,iblis."kata Camo merasakan kehadiran iblis yang sangat kuat.Mereka pun pergi mencari sumber suara yang menangis itu.
Mereka sampai di sebuah pokok yang besar di mana bawah pokok tersebut terlihat ada gadis yang sedang menagis dan dua mayat seperti manusia lelaki dan perempuan.
"Mama...papa."gadis itu melihat kedua manusia tersebut.Lucifer langsung bercakap dalam hatinya "Orang tuanya? tapi mereka manusia dan dia pula iblis."
Camo berjalan dengan perlahan-lahan,gadis tersebut melihat ke arahnya lalu langsung marah.
"Jangan mendekat!"suara gadis itu dengan kuat yang membuat takanan di sekitar mereka,Lucifer sedikit kesusahan untuk berdiri tetapi Camo baik-baik sahaja.
Camo perlahan-lahan mendekatinya yang membuat gadis tersebut langsung ketakutan.Camo pun memegang kepala gadis tersebut dengan lembut.
"Tenang saya tidak akan melukai kamu,jadi jangan takut,semuanya akan baik-baik saja."kata Camo dengan nada yang sangat kecil kepadanya.
Gadis itu pun langsung berhenti menangis.
"Gadis baik."Camo melihatnya sambil tersenyum,ia pun melihat kedua orang tuanya.
"Mari kita kebumikan mereka,bawah mereka ke tempat asal mereka,kalau begini terus mereka akan terus tersiksa."kata Camo kepadanya.Camo pun berkata dalam hatinya "Sepertinya dia cuma manusia biasa sebelumnya tapi entah macam mana ia boleh menjadi iblis dan punya kekuatan yang sangat dasyat.Apa orang tuanya membuat sesuatu kepadanya?."
Mereka pun mengubur kedua mayat tersebut.
"Dengan ini,mereka akan merasa tenang di sana."kata Kamui dengan pelan kepada gadis itu.Lucifer tidak merasakan tekanan tersebut lagi lalu melihat ke arah mereka berdua.
"Nama kamu siapa?"tanya Camo kepadanya.
"Laila..."gadis itu dengan kecil.
"Nama yang indah."kata Camo lalu ia menunduk ke arahnya sambil menggenggam sesuatu.Camo pun membukanya lalu terlihat laba-laba yang masih kecil sebesar 1 cm.
Laba-laba itu melihat ke arah Laila.
"Haiwan kecil ini akan melindungi kamu sepanjang masa."kata Kamui memberikan kepadanya.
Laila pun menerimanya,ia pun melihat ke arah laba-laba kecil itu.
"Grab!"Laila dengan teruja memberikan nama kepada laba-laba tersebut.
Kembali ke masa sekarang.
Mereka bertiga pun terus turun hingga ke lantai 100 yang terlihat banyak crystal biru di mana-mana beserta dengan lantai dan dinding.
Mereka pun sampai di area bos yang sangat luas,bos lantai 100 muncul dengan sosok golem crystal yang berukuran 10 meter.
"Semakin dalam semakin besar."kata Kamui melihat golem itu,ia pun memetikan jarinya yang golem itu langsung hancur tidak tersisa dan mengeluarkan batu berwarna biru dengan sedikit bercahaya.
Kamui pun membuangnya ke atas,Grab pun langsung melompat lalu memakan crystal tersebut yang membuatnya semakin kuat.
lantai 214 pun tiba dengan cepat,terlihat lautan lava yang luas di mana di situlah ruang bos.
"Di sinilah batas manusia."kata Kamui yang pernah diceritakan oleh komander Ehtan bahawa dungeon ini telah dijelaja hingga lantai 214.
"Sekarang,mari kita lihat apa bosnya."kata Kamui sedikit teruja.