Mereka berlima terus berjalan ke hadapan dengan darah yang banyak di lantai.
"Meskipun ini darah monster tetap saja saya tidak terbiasa."kata Vivi menutup hidungnya.
Mereka pun sampai di tempat bos tanpa ada halangan satu pun tetapi bos belum muncul.
"Senangnya."kata Haical.
"Sekarang apa?"Elysia bingung lalu lantai bergetar.
"Boleh langsung turun kalau bos baru sahaja dikalahkan oleh pelajar sebelumnya,tapi saya rasa bos baru mahu muncul sudah ini."kata Kamui.
"Hati-hati,bos akan muncul."kata Roselia bersaip-siap mengarahkan pedangnya ke depan,Kamui pun maju kehadapan tetapi dihalang oleh Haical.
"Bukan kau sahaja yang berseronok,biar kita yang hadapi."kata Haical dengan kesal kepadanya,Kamui pun mundur kebelakang tanpa sekatapun.
Mereka berempat bersedia untuk melawan sedangkan Kamui berdiam di belakang sambil bersandar di dinding,sosok bos lantai dua muncul,terlihat muka dan badan seperti singa seukuran singa dewasa bertanduk tiga,bersayap kelelawar dan berekor kalajenking.
Kamui pun melihat monster itu lalu berkata dalam hatinya "Itu bukan makluk mitos di dunia saya,tak silap saya namanya."
"Manticore."kata Roselia dengan berwaspada.
Kamui mendengar percakapan Roselia,ia langsung berkata dalam hatinya "Itu dia! Manticore.Mitos dari dunia saya sebelumnya,tapi kenapa ia juga dikenal di dunia ini."
Manticore itu pun maju ke arah mereka berempat,Elysia mengeluarkan sihir menambah kekuatan kepada mereka bertiga.
"Apa ini?"Haical kebingungan.
"Pendukung."jawab Elysia.
Vivi pun mengeluarkan tiga pisau seperti kunai daripada pahanya lalu melempar ke arah monster itu,monster itu pun menghindar dengan laju tetapi satu daripada kunai tersebut mengenai matanya.
Haical pun mengeluarkan sihir api daripada tangannya lalu meluncurkan ke arah sayap monster itu dan berhasil mengenainya,monster itu sangat marah ia pun ke arah Haical dengan laju.Haical tidak sempat menghindar kerana monster tersebut sudah berada di depannya,Haical cuma tersenyum,ia pun memegang tanah,api muncul bawah monster itu hingga membuat badan monster itu terbakar.
Monster itu tidak boleh terbang sayapnya rusak,monster itu masih terbakar,ia teriak habis-habisan.
Tiba-tiba pedang Roselia muncul di atas monster itu,pedang tersebut tiba-tiba menjadi dua lalu menjadi empat.Pedang itu pun langsung menusuk di bahagian kepala monster itu lalu dua di bahagian sayap dan satu di bahagian pinggul.
Mereka berempat terkejut melihat kekuatannya Roselia termaksud Kamui,ia pun berkata dalam hatinya "Itu jurus sama macam kakaknya."
Monster itu pun menghilang dan mucul batu sebesar 20 cm berwarna merah gelap,Haical pun mengambil batu tersebut.
"Warna merah gelap."kata Haical memegang batu tersebut.
"Semakin terang batu tersebut maka semakin bagus kualitinya."kata Elysia melihat batu tersebut.
"Jadi warna apa yang paling bagus."tanya Haical.
"Emas menyala untuk sekarang kerana masih ada banyak lagi batu di atas emas tapi masih belum dijumpai."jawab Roselia.Haical pun tidak membalas.
"Itu pun batu emas cuma boleh dapat daripada monster yang sangat kuat."sambungnya lagi.
"Batu cuma boleh dijumpai dalam dungeon,kalau ada monster di luar muncul bukan dari dungeon maka ketika ia mati,monster tersebut tidak menghilang dan tidak mengeluarkan batu jadi kamu boleh mengambil sebahagian tubuh monster untuk dijadikan senjata."kata Kamui sambil berjalan kehadapan mencari tombol.
"Jadi batu fungsinya apa?"tanya Haical melihat batu itu.
"Pengetahuan umum,sama untuk membuat senjata tapi lebih kuat berbanding mengambil sebahagian tubuh dari monster.Apa kamu bulum pernah belajar?"jawab Kamui sambil menyindirnya.
Haical pun langsung kesal.
"Kenapa batu cuma boleh dijumpai dalam dungeon?"tanya Vivi.
"Siapa tahu,kuasa dungeon..."jawab Kamui menjumpai tombol untuk ke bawah lantai tiga.
"Kuasa dungeon."kata Haical dengan kecil sambil melihat batu tersebut lalu ia menyimpannya.Kamui pun menekan tombol tersebut lalu terbuka pintu turun ke bawah yang berada di belakang tempat muncul bos tersebut.
Mereka pun turun perlahan-lahan dengan berwaspada kerana mereka melihat banyak monster mati di lantai dua.
Kamui menggunakan sihir kehadiran lagi,ia pun merasakan kehadiran manusia dan satu lagi makluk berbedah dengan manusia.
"Iblis."kata Kamui dengan kecil.Roselia mendengar perkataannya.
Mereka pun sampai ke lantai tiga,terliat banyak sarang laba-laba lalu mereka berlima melihat banyak pelajar dibelit melekat di sarang laba-laba.
"Apa semua ini?!"Elysia dengan terkejut.
Terlihat Kamui sedang mengaruk telinganya.
Beberapa saat kemudian,muncul laba-laba yang besar terlihat seperti monsternya Laila iaitu Grab.Kamui pun bertanya dalam hati "Grab..."
"Bersiap semua,kita harus selamatkan rakan-rakan kita."kata Roselia.Mereka berempat ingin melawan laba-laba itu.
Tiba-tiba mereka berempat sekilas melihat laba-laba tersebut membunuh mereka semua dengan menikam di bahagian dada dengan brutal,kepala tercabut dan badan terbelah di mana-mana.
Ilusipun hilang,mereka berempat terkejut.
"Apa yang terjadi,seperti saya sudah mati..."kata Haical mengigil.
Vivi melihat laba-laba itu lalu ia langsung ketakut termasuk Elysia,tangan Roselia pun sedikit gementaran memegang pedangnya.Kamui pun maju kehadapan mereka berempat.
"Jangan maju,itu mungkin berbahaya kamu sudah sekilas lihat tadikan."kata Roselia kepada Kamui.
"Itu belum terjadikan,buat apa nak takut."kata Kamui dengan tenang sudah tahu apa yang terjadi,ia pun mengeluarkan anggarnya.Laba-laba tersebut mengeluarkan aura kegelapan di sekitar badannya.
"Sihir?"Roselia terkejut.
"Roselia,saya janji akan melindung kamu,itu lah diamanahkan oleh saya sendiri."Kamui dengan kata-kata keren.
"Dia kuat."Roselia mulai berani.
Pedang anggarnya Kamui mengeluarkan aura berwarna biru mudah terang,ia pun siap melawan Grab si laba-labanya Laila.Kamui pun berkata dalam hatinya "Grab salah satu bawahan saya,ia memang kuat."
"Atas nama saya sendiri,saya akan menjadi pahlawan,pahlawan terkuat di dunia ini,bersiaplah."Kamui mengeluarkan aura emas di sekitar badannya yang membuat Roselia dan lainya terkejut melihatnya.Kamui pun bercakap dalam hatinya "Pahlawan Kegelapan menutupi hati semua orang dan seluruh alam semesta."
"Emas..."Roselia sangat terkejut melihat auranya Kamui.
Mata Kamui pun menyala merah terang,Grab pun langsung maju dengan sangat cepat,lebih cepat daripada kilat.
"Laju!"Haical terkejut melihat laba-laba tersebut.
Grab pun langsung mengarahkan kaki depannya yang tajam ke arah pedangnya Kamui lalu membuat hentaman bunyi yang sangat dasyat hingga membuat tanah sekikar bergetar.
Komander Ehtan dan Kei yang sedang duduk santai terkejut merasakan getaran yang besar dari bawah tanah.
"Apa yang terjadi?"Kai terkejut.
"Murid-murid!"Komander Ehtan langsung masuk ke dalam dungeon tersebut.
Kamui pun terus menangkis kakinya Grab yang sangat tajam,setiap tangkisan menyebabkan getaran yang besar.
Kamui pun langsung mengeraskan badannya membuat pedang anggar yang beraura biru langsung menjadi aura emas terang.
Kamui pun dengan laju memegang kakinya Grab lalu mematahkannya,Grab langsung mundur kebelakang,ia pun langsung menumbuhkan kaki yang baru.
"Punya kekuatan regenerasi yang hebat."kata Roselia melihat kaki laba-laba tersebut sudah sembuh.
Kamui pun langsung maju secepat kilat,Grab pun melaju secepat kilat ke arahnya.
Petempuran secepat kilat membuat Roselia dan lain tidak dapat melihat pertarungan mereka kerana terlampau laju.
Kamui pun tersenyum,ia pun langsung menusuk bahagian badan hingga kepalanya Grab.Komander Ethan dan Kei sampai ke tempat mereka,mereka semua melihat Kamui beraura emas yang menusuk laba-laba yang besar itu.Komander Ehtan sangat terkejut melihatnya.
Laba-laba itu langsung menghilang tetapi tidak menjatuhkan apa-apa.Auranya Kamui pun menghilang dalam beberapa saat,ia pun terjatuh kerana kehabisan tenaga dan mengeluarkan darah yang banyak dari mulutnya.Kamui pun berkata dalam hatinya "Begini sudah cukup berpura-pura,agar mereka tahu saya juga manusia yang ada batasnya..."
"Kamui!"Roselia berlari ketempatnya,ia pun memegang Kamui.
"Bertahanlah!"sambungnya lagi dengan meneteskan air matanya.
Kamui pun melihatnya dengan mata yang tidak terlalu terbuka,ia pun pura-pura pinsang.
Petang pun tiba,Kamui terbangun daripada tidurnya,ia pun melihat sekitar yang mana dia berada di sebuah ruangan istirahat di ranjang sekolah.
Kamui melihat Roselia yang memegang tangannya yang sedang tertidur.Kamui pun berkata dalam hatinya "Apa dia sukakan saya?"
Pintu pun terbuka,terlihat Elysia,Vivi beserta dengan Haical.Elysia dan Vivi sangat gembira melihat Kamui yang sudah sedar.
"Syukurlah kamu sudah sedar."kata Haical kepadanya.
"Kamu keren sekali!"Vivi teruja melihatnya waktu bertempur.
"Benarkah? saya pun tidak terlalu ingat apa yang terjadi."kata Kamui lalu ia berkata dalam hatinya "Pura-pura biar kelihatan seperti manusia."
Roselia memegang tangan Kamui dengan kuat,ia pun bangun perlahan-lahan lalu melihat ke arah Kamui yang sudah sedar.
"Kamui! syukurlah kamu baik-baik sahaja."Roselia memeluk Kamui dengan kuat.Komander Ehtan dan Kei masuk ke ruang mereka.
"Sudah bangun."Komander dengan semangat melihatnya lalu Kei langsung mendekatinya.
"Sekarang,siapa sebenarnya kamu."kata Kei menatapnya.
"Saya..."Kamui bingung.
Beberapa saat ruangan itu sunyi,Kei pun menepuk belakangnya Kamui.
"Kamu lumayan kuat,itu saya jamin."kata Kei dengan gembira.
"Terima kasih sudah melindungi tuan puteri."Kai membisiknya.
"Tidak masalah."kata Kamui.
"Apa kamu mahu menjadi kesatrianya tuan puteri,kamu akan melindungi puteri selamanya."Kai menawarnya.
Kamui pun melihat Roselia.
"Saya bersumpah akan melindungi tuan puteri dengan sepenuh kekuatan saya."Kamui menerimanya.
"Bagus tapi itu kamu harus cakap di depan raja."kata Kei menepuk belakangnya lagi.
"Jadi itu laba-laba,apa dia sangat kuat?"tanya komander Ehtan.
"Kuat,sangat kuat,saya boleh merasakan kalau laba-laba tersebut adalah iblis."jawab Kamui.
"Iblis..."kata Vivi sedikit takut.
"Begitu."kata komander Ehtan.
Mereka semua pun berdiam sejenak.
Komander Ethan pun menepuk tangannya dengan kuat membuat mereka semua terkejut.
"Selamat! kamu telah menjadi pahlawan di antara mereka."kata Komander Ehtan sambil melihat Kei.
"Terima kasih telah selamatkan murid-murid sekolah kita."sambungnya lagi dengan penuh kehormatan.
"Pahlawan,kenapa?"Kamui dengan kecil.
Kei tersenyum.
"Raja sendiri yang cakap kalau kamu akan jadi pahalawan."jawab Kei.
"Raja ya..."Kamui melihat ke arah Roselia.
"Selamat Kamui!"Elysia menepuk tangannya lalu mereka semua pun menepuk tangan memberi kehormatan.
"Itu pedang harus diganti."kata komander Ehtan melihat di meja,terlihat pedang anggar yang sudah patah.Kamui pun berkata dalam hatinya "Aduh,pedang kesukaan saya,apa gara-gara saya berikan banyak kekuatan ke pedang itu sampai tidak bisa menahannya."
"Jadi,bolehkah saya pulang beristirahat lagi."kata Kamui.
"Silakan,besok kamu harus pergi ke istana untuk diberi penghormatan sebagai pahlawan beserta menjadi pelindungnya tuan puteri."kata Komander Ehtan.
"Baik!"kata Kamui lalu melihat ke arah Roselia yang sedang tersenyum manis.