Di dunia Camo Vaza berada.
Camo telah sampai ke sekolah,ia pun melihat sekelilingnya ada ramai pelajar melihatnya sambil mengutuknya.Camo berkata dalam hatinya "Hmm...ini kah rasanya direndah-rendahkan."
Camo berjalan ke kelasnya,ia pun melihat tempat duduknya yang berada di belakang.Camo berkata dalam hatinya "Tempat cocok buat toko utama."
Ketika ia sedang santai sambil melihat keluar tingkap,ia merasakan kalau ada yang memerhatirnya.
Camo pun melihat ke depan,ia melihat seorang gadis yang sedang melihatnya dari tempat duduk di depan pintu masuk.Terlihat gadis cantik berambut pendek berwarna pink,gadis itu langsung melihat ke depan dengan laju kerana Camo melihatnya.Camo menggunakan sihir perasaan,ia berkata dalam hatinya "Hmm...begitu,ternyata ada yang suka kamu,Kamui..."
Beberapa saat kemudian,Camo melihat seorang murid cantik dengan rambut hitam yang pajang.Murid-murid kelas langsung menyapa dengannya,satu per satu murid memujinya.
"Sarah ini hari cantik sekali."
"Elegan."
Camo melihatnya tetapi tidak pedulikannya,ia melihat balik ke jendela.
Masa belajar pun tiba,cikgu memberikan soalan matematik yang susah di papan tulis.
"Siapa yang boleh selesaikan ni?"tanya cikgu kepada muridnya.
Semua murid cuma diam,lalu Sarah mengangkat tangannya.
"Sarah,silakan."kata cikgu.
Camo pun mengangkat tangannya yang membuat semua murid melihatnya,ramai murid meremehkannya termasuk cikgu.
"Sarah duduk,biar Kamui yang buat."kata cikgu dengan meremehkan Camo.
Camo pun berdiri lalu pergi ke depan papan tulis,ia pun menulis jawapan dengan sangat cepat yang membuat murid di belakangnya terkejut.
"Ini cikgu."kata Camo dengan santai lalu balik ke mejanya.
Cikgu sangat terkejut melihat jawapannya betul,Sarah murid teladan melihat ke arah Camo yang sedang melihat keluar jendela.
"Sarah seorang murid teladan dan juga orang putih tapi berambut hitam,baru dua tahun dia tinggal di jepang,dia selalu baik kepada orang-orang dan lagi penting yang membuat saya terkejut...dia tidak pernah mengejek atau mengutuk Kamui sekalipun."kata Camo dalam hatinya sambil menggunakan sihir perasaan kepada Sarah.
Masa rehat pun tiba,Camo masih lagi di tempat duduknya.Beberapa menit kemudian,tiga budak yang sama datang ke tempatnya.
"Hai kita kawankan? Sebelum itu,tadi kamu membuat sesuatu hal yang gila,boleh kau kasih saya trik kah?"tanya budak berambut kuning tetapi Camo cuma diam.
"Takpalah,minta duit."kata budak berambut kuning itu tetapi Camo masih diam.
"Oi! saya di sini!"kata budak berambut kuning tersebut lalu Camo melihatnya sambil tersenyum.
"Duit mana??"tanya budak berambut kuning itu lagi.
"Duit mana?"tanya budak berambut orenge.
"Kamu mahu cari pasalkah?!"kata budak merah.
Camo cuma tersenyum lebar.
"Bah!"kata budak berambut merah langsung ingin menumbuknya tetapi Camo dengan cepat memegang tangannya.
Ketiga lelaki itu terkejut beserta dengan murid di kelasnya.
"Jangan sombong dulu lah."kata budak berambut kuning ingin menendangnya,Camo langsung menggenggam tangan budak berambut merah hingga berdarah lalu membuangnya ke sebelah.Camo pun menahan kaki budak berambut kuning,Camo langsung memutarkan kakinya hingga patah.Lelaki berambut kuning langsung berteriak kesakitan.
"Sambong...siapa yang sombong..."kata Camo dengan dingin.
Lelaki berambut orenge melihat rakan-rakannya tercedera,ia pun langsung mundur kebelakang tetapi tiba-tiba badannya tidak boleh bergerak.Budak berambut orenge berkata dalam hatinya "Apa yang terjadi?!"
Lelaki berambut orenge itu ketakutan melihat Kamui iaitu Camo.
"Sebenarnya...saya cuma bosan bah,jadi saya sengaja menjadi seorang mangsa buli."kata-kata Camo membuat seluruh kelasnya terkejut.
Camo pun maju kehadapan murid berambut orenge,ia pun langsung menumbuk lelaki itu dengan kuat di muka hingga jatuh.Camo terus memukul muka lelaki itu terus menerus hingga cikgu datang untuk menghentikannya.
Camo melihat cikgu,ia pun berkata dalam hatinya "Waduh...jadi teruk ini,saya termakan emosinya Kamui."
Cikgu terlihat sangat marah.
"Kamu pergi ke bilik disiplin sekarang!"kata cikgu dengan marah.
Camo pun pergi,ke semua murid melihat tiga budak yang sudah babak lebur.Sarah terkejut melihat apa yang terjadi di depannya beserta dengan gadis berambut pendek berwarna pink.
Ketika di bilik disiplin,Camo disoal apa yang ia lakukan tadi.
"Kamu ada masalahkah?"kata cikgu disiplin.
"Mereka yang duluan,lagipun mereka itu pembuli yang selalu ambil wang saya."kata Camo dengan santai.
"Saya akan hubungi orang tua kamu."kata cikgu disiplin tidak puas hati.
"Ibu bapa saya sudah buang saya,sekarang saya tinggal sendiri...itu nomor telefon mereka sudah ganti,saya sudah mencobanya."kata Camo dengan serius lalu cikgu disiplin terdiam.
Beberapa menit kemudian Camo dilepaskan tanpa hukuman,murid-murid di sekitarnya tidak lagi mengutuknya malahan takut kepadanya.
Waktu pulang sekolah tiba,Camo sedang berjalan menujuh ke pintu pagar sekolah.Ketika ia keluar,ia melihat Sarah yang sedang menunggunya di depan pagar sekolah.Cumo cuma melihatnya lalu pergi,Sarah pun mengikutinya.
Dalam pertengahan jalan,Sarah masih mengikutinya.Camo dengan tidak selesa langsung berlari,Sarah terkejut melihatnya berlari ia pun mengejarnya.Camo langsung menjadi kesal,ia pun melaju lebih cepat daripada kereta.
Dalam beberapa menit berlari Camo melihat ke belakang,ia berjaya melarikan diri daripada Sarah.
Tiba-tiba ada taksi mendekatnya,Camo merasa ada yang tidak betul.Camo melihat dengan sihir penglihatan dekat,ia melihat Sarah di dalam taksi tersebut.
"Lah!"Camo langsung berlari lagi.
"Kejar dia bang!"kata Sarah kepada pemandu taksi.
"Kenapa kejar saya!"Camo sambil berlari.
"Kamu manusia kah nih?! tidak penat-penat."kata Sarah tidak percaya orang boleh berlari laju dalam 30 menit tanpa henti.
"Saya telah jatuh cinta kepada kamu!"Sarah dengan teriak keluar di tingkap teksi.
Camo tetap melaju tetapi tiba-tiba ia terjatuh,taksi itu langsung berhenti di sebelahnya.
Sarah pun turun dengan cepat lalu memegangnya Camo dengan kuat agar tidak lari lagi.
"Kamu boleh jadi terkenal kalau kamu jadi pelari olaraga."kata Sarah di depan mukanya Camo.
"Apa kata mu?"tanya Camo dengan kepenatan kerana badan yang ia gunakan adalah manusia.
"Kamu boleh jadi pelari terkenal."jawab Sarah.
"Bukan,yang tadi lagi."kata Camo dengan penasaran.
Sarah pun langsung menciumnya,Camo sangat terkejut dengan perbuatannya Sarah.
Dalam masa yang sama si rambut pendek pink melihat mereka berdua bercium dari kejauhan,ia langsung terkejut lalu mendatangi mereka.
"A-apa yang kamu buat nih??! tidak senonoh."kata si rambut pendek pink.
"To....long...."Camo tidak boleh bernafas kerana masih dicium oleh Sarah.
"Stop!!"si rambut pendek pink memisahkan mereka berdua.Camo langsung bernafas terus-menerus.
"Kamu ganas sekali!"kata Camo dengan kuat.
"Ini pertama kali saya cium orang,jadi saya tidak tahu apa-apa."jawab Sarah lalu Camo melihat si rambut pendek pink.
"Kamu..."kata Camo mengingatnya.
"Nana Nana,salam kenal."kata si rambut pendek pink.
"Saya Kamui kamu berdua boleh panggil saya Camo."kata Camo sambil berdiri.
"Camo?"tanya Sarah.
"Itu nama rumah saya."kata Camo membuat alasan.
"Kalau saya,Sarah Nina."Sarah memberikan nama penuhnya.
Mereka pun berada di tempat duduk taman,Camo di tengah-tengah tempat duduk manakala kedua gadis disampingnya.
"Jadi kenapa kau ikut kita berdua?"tanya Sarah kepada Nana.
"Untuk jaga-jaga supaya kau tidak lakukan hal tidak senonoh lagi."jawab Nana.
Mereka pun berdiam dalam 10 saat.
"Kamu brutal sekali yah."kata Camo kepada Sarah lalu Sarah mengingat kejadian yang tadi,ia pun langsung malu.
"Jadi...kenapa kamu tiba-tiba sukakan saya?"tanya Kamui kepadanya lalu Sarah melihatnya.
"Entahlah,waktu kamu memukul ketiga budak itu,hati saya langsung berdegup-degup,ini mungkin boleh dikatakan cinta pandang pertama."jawab Sarah lalu Nana berdiri berpusing melihat Camo.
"Boleh kah kamu jadi pacar saya!"kata Nana tanpa fikir panjang menembaknya yang membuat mereka berdua terkejut.
"Eh....apa yang terjadi...."kata dalam hatinya Camo sambil melihat matahari yang terbenam.
Keesokan harinya,Camo telah datang ke pagar sekolah yang membuat semua murid terkejut melihat dua gadis cantik disebelahnya.
"Baru datang ke dunia ini,langsung dapat dua cewek."kata hatinya Camo dengan bangganya.