Pertarungan antar tim telah berjalan cukup lama dan kali ini seluruh peserta sedang beristirahat sebelum memulai pertarungan empat tim terakhir. Anxia, Alina, dan Nora tengah menghabiskan waktu istirahat mereka dengan berdiskusi di bawah pohon yang ada di dekat arena guild, sedangkan Logan pergi menemui Bianca. Meskipun ia sudah menjadi bagian tim Anxia dan yang lainnya, namun Logan masih memiliki tanggung jawab untuk membantu Bianca selama perekrutan belum selesai.
Sehingga Anxia dan yang lainnya hanya bisa menunggu Logan dan menunggu kedatangan Nicole yang belum juga tiba, sedangkan giliran tim mereka setelah istirahat sudah selesai dan itu dua puluh menit lagi. Meskipun Alina mengetahui jika Nicole akan tiba sepuluh menit sebelum giliiran mereka, namun ia tetap khawatir jika Nicole akan datang terlambat.Anxia yang menyadari kekhawatiran temannya itu tersenyum lembut sambil menepuk pundak Alina. "Tenang saja, kakak selalu menepati janjinnya. Kau tidak perlu khawatir ... lagipula, kalau sampai dia berani datang terlambat sedetik saja, aku akan 'berbicara' dengannya."Alina yang melihat senyuman lembut Anxia merasa jika wanita di sampingnya ini tidak berencana hanya 'berbicara' kepada kakaknya. Sehingga membuat Alina hanya bisa mengembuskan napas dan menganggukkan kepalanya pelan. "Baiklah jika kau bilang begitu."Nora yang sedang bersama dengan kedua wanita di sampingnya itu hanya bisa memperhatikan pembicaraan kedua wanita itu. Karena ia merasa jika kedua wanita itu sudah melupakan keberadaannya. Sehingga membuat Nora hanya bisa mengembuskan napas pelan. Ia sendiri merasa khawatir jika sampai Nicole datang terlambat, karena jika pada tes kali ini anggota timnya tidak lengkap, maka tim mereka akan di anggap gagal."Ada apa dengan wajah kalian?"Mendengar pertanyaan itu membuat Anxia dan yang lainnya menatap kearah Logan yang baru saja tiba dengan menatap ketiga anggota timnya bingung. "Aku hanya merasa khawatir jika senior Nicole tidak datang tepat waktu, bukankah tim kita di anggap gugur?""Hm ... itu memang benar. Tapi, jika Nicole bilang dia akan datang sepuluh menit sebelum giliran kita dimulai. Dia pasti akan datang tepat waktu," ucap Logan lalu memberikan minuman yang ia beli kepada anggota timnya masing-masing. "Sudahlah, lupakan dia dan minum ini untuk menenangkan diri kalian.""Terima kasih senior Logan," ucap Alina dan Nora."Terima kasih Logan," ucap Anxia sambil tersenyum ceria.Logan hanya menganggukkan kepala lalu berbaring di samping Anxia. "Bangunkan aku jika Nicole sudah tiba.""Baiklah," ucap Anxia.Alina dan Nora yang melihat cara berkomunikasi Anxia dengan Logan saling berpandangan sebelum fokus menatap wanita berambut silver yang sedang menikmati minumannya dengan ceria itu."Anxia ... aku selalu penasaran setiap kalian kau dan senior Logan berbicara satu sama lain, apa kalian saling mengenal sebelum mendaftar di guild Thavma?" tanya Alina.Anxia yang mendapatkan pertanyaan itu tidak terlihat bingung atau terkejut, ia menatap kearah Logan yang tengah tertidur di sampingnya lalu tersenyum lembut sebelum menatap kearah Alina dan Nora yang menunggu jawabannya. "Ini pertama kalinya aku meninggalkan tempat tinggalku, dan tempat tinggalku bukan tempat yang terbuka.""Hm ... Tapi, kalian terlihat begitu dekat seperti kalian sudah saling mengenal cukup lama," ucap Nora.Anxia yang mendengar itu hanya bisa tersenyum lembut. Sehingga membuat Nora dan Alina semakin bingung. Namun, melihat Anxia yang seperti tidak ingin mengatakan apapun. Membuat Nora dan Alina hanya bisa menyerah dengan rasa penasara mereka."Ternyata kalian di sini."Mendengar perkataan itu, seluruh mata langsung tertuju kepada sosok pria berambut silver pendek dan bermata biru laut yang terlihat begitu indah. Nora dan Alina menatap pria di hadapan mereka dengan bingung sedangkan Anxia tersenyum senang saat melihat sosok pria di hadapan mereka."Kau datang lebih cepat, kak," ucap Anxia yang seketika langsung mendapatkan tatapan terkejut dari Nora dan Alina."Apa ini wujud asli senior Nicole? Bukan boneka?" tanya Nora.Nicole menganggukkan kepala. "Ini pertama kalinya aku bertemu dengan kalian secara langsung. Aku Nicole Evlogi, anggota tim terakhir.""Senang bisa bertemu dengan senior Nicole," ucap Alina."Suatu kehormatan bisa bertemu dengan petualang tingkat Platinum," ucap Nora."Kau terlalu formal, panggil saja Nicole," ucap Nicole dengan ekspresi datarnya. Namun saat melihat adik kesayangannya yang sedang duduk sambil menatapnya, senyuman lembut terbentuk di wajah Nicole lalu mengelus kepla Anxia dengan lembut. "Syukurlah kamu terlihat baik-baik saja.""Hah ... kakak beruntung datang lebih cepat. Jika sampai kakak datang terlambat satu detik saja...""Haha ... kakak tidak mungkin melakukan itu ... jadi, kapan giliran kita?" tanya Nicole."Giliran tim kita setelah istirahat," ucap Alina.Nicole menganggukkna kepala. "Kalau begitu aku akan pergi dulu untuk mencari boneka yang latihan dengan kalian kemarin. Aku memerlukan ingatannya."Anxia menganggukkan kepala sebagai jawaban. Nicole langsung berjalan meninggalkan Anxia dan yang lainnya setelah melirik kearah Logan yang masih tertidur di samping adik kesayangannya.***Arvie dan Bianca tengah berada di ruang makan pribadi milik Arvie yang dibangun bersebelahan dengan ruang kerjanya. Karena Arvie adalah satu-satunya orang yang tinggal di dalam guild, saat anggota lainnya tinggal di asrama guild. Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu yang membuat Arvie dan Bianca yang sedang berdiskusi mengenai anggota baru guild kali ini menjadi terdiam.Arvie berjalan untuk membuka pintu dan melihat seorang pria berambut hitam dan bermata merah dengan wajah dinginnya. "Huh? Ketua guild!"Bianca yang mendengar itu langsung berdiri dan berjalan mendekati Arvie yang masih terdiam dengan ekspresi terkejut. Meskipun sudah hampir sepuluh tahun Bianca menjadi anggota guild Thavma, ini adalah pertama kalinya bagi Bianca bertemu dengan ketua guild secara langsung. Sehingga membuat Bianca sangat terkejut saat melihat ketua guild yang langsung datang secara langsung."Kau pasti Bianca.""Ah benar, ketua Guild ... meskipun sudah lama menjadi anggota guild, ini pertama kalinya saya bertemu dengan Anda secara langsung. Senang bertemu dengan Anda, saya Administrasi Guild, Bianca Lindsay," ucap Bianca sambil membungkukkan badan."Ketua guild Thavma, Nico," ucap Nico sambil menganggukkan kepala.Arvie segera mempersilahkan Nico untuk masuk. Nico duduk di kursi yang ada di ujung meja makan, sedangkan Arvie di sisi kirinya dan Bianca mengambilkan minuman untuk ketua guild mereka. "Aku kemari karena untuk memeriksa jalannya tes terakhir. Karena setelah ini, aku berencana untuk tidak menerima anggota baru sampai sepuluh tahun kedepan."Arvie yang sudah mengetahui rencana ketua mereka menganggukkan kepala paham. Sedangkan Bianca yang sedang menyiapkan minuman untuk ketua mereka menjadi terkejut sebentar lalu kembali mempersiapkan minuman untuk ketua mereka sambil mendengarkan pembicaraan Arvie dan Nico."Itu berarti kita hanya perlu fokus meningkatkan jumlah misi untuk seluruh anggota?" tanya Arvie."Benar ... karena sepertinya 'mereka' mulai bergerak, aku ingin menyebarkan beberapa tim untuk mendapatkan informasi terbaru mengenai pergerakan 'mereka'," ucap Nico lalu menganggukkan kepala saat Bianca meletakkan minumannya.Bianca duduk di kursi yang ada di sisi kanan Nico sambil tetap diam untuk mendengarkan pembicaraan Arvie dan Nico. "Apa Anda juga berencana akan bergerak sendiri untuk menemukan informasi 'mereka'?" tanya Arvie."Benar. Cepat atau lambat, aku harus bergerak," ucap Nico lalu mengeluarkan lembaran kertas dan ia tunjukkan kepada Bianca dan Arvie. "Dan aku ingin kau memberikan misi khusus kepada tim ini.""Ini..."Arvie yang membaca nama-nama guild terlihat terkejut sama seperti Bianca. Bianca mengtahui kalau Nicole dan Logan menjadi anggota tim Anxia dan yang lainnya. Namun, ia tidak pernah menyangkah jika tim mereka akan mendapatkan misi khusus secara langsung dari ketua guild. Sedangkan Arvie yang baru mengetahui nama-nama anggota Anxia terkejut karena ada dua nama yang tidak pernah ia sangkah akan berada di dalam satu tim. "Apa Anda yakin untuk mengirim mereka?"Nico menganggukkan kepala. "Bisa di bilang tim mereka adalah yang terbaik yang pernah kita miliki. Jadi, akan aku serahkan tugas khusus ini kepada mereka.""Baiklah kalau begitu. Apa Anda memiliki detail misi khusus untuk mereka?" tanya Arvie.Nico mengeluarkan beberapa lembar kertaa lainnya dan ia berikan kepada Arvie. Arvie membaca misi yang di berikan ketua guild mereka dengan teliti sebelum menganggukkan kepala. "Baiklah, akan saya informasikan kepada mereka setelah tes kerjasama tim ini selesai."Nico menganggukkan kepala lalu berdiri dengan diikuti Bianca dan Arvie. "Kalau begitu aku akan pergi sekarang.Arvie dan Bianca membungkukkan badan saat Nico berjalan meninggalkan mereka. "Setelah semua selesai, bawa mereka keruanganku. Aku harus menyiapkan semua keperluan untuk misi ini," ucap Arvie."Baik, wakil ketua," ucap Bianca lalu berjalan meninggalkan Arvie yang masih membaca ulang misi pemberian ketua mereka."Haha ... mereka sudah mulai bergerak, bahkan ketua bergerak sendiri. Sepertinya aku juga harus bergerak."Bersambung...