Chereads / The Secret : Between You and Me / Chapter 4 - Chapter 3

Chapter 4 - Chapter 3

Begitu pagi tiba, Anxia pergi menuju papan misi guild yang berada di dekat dermaga, dan Aspro dengan santainya duduk di pundak tuannya dalam wujud yang tidak terlihat. "Wah ... cukup ramai juga," ucap Anxia yang melihat beberapa orang berkumpul di depan papan misi guild.

"Hah ... aku pikir kita bisa melihat lebih dulu jika bangun pagi," ucap Anxia.

'Sepertinya, tidak hanya Anda yang berpikir begitu nona,' ucap Aspro yang berbicara menggunakan telepati kepada Anxia.

"Hm ... kalau begitu lebih baik kita makan dulu," ucap Anxia lalu berjalan menuju distrik perdagangan yang hanya membutuhkan waktu lima belas menit berjalan dari papan misi guild. Anxia terlihat begitu senang saat melihat beberapa penjual makanan yang begitu terlihat sangat nikmat.

'Saya tahu apa yang sedang Anda pikirkn, tolong jangan membeli semua makanan yang Anda lihat.'

"Eh? Kenapa? Lihatlah makanan-makanan itu, mereka semua terlihat begitu nikmat dan aku tidak bisa memilihnya," ucap Anxia yang terlihat begitu frustasi karena tidak bisa menentukan makanan mana yang harus ia beli.

"Ternyata aku benar. Aku tidak menyangkah akan bertemu denganmu di sini."

Mendengar suara yang begitu familiar baginya, Anxia langsung berbalik dan terkejut saat melihat Logan tengah menatapnya tatapan datar. Meskipun ia menatap dengan datar, Namun Anxia dapat melihat jika tatapan Logan tidak sedingin saat mereka pertama kali bertemu. Anxia mengembangkan senyumannya untuk menyapa Logan.

"Selamat pagi, petualang Logan! Tidak pernah menyangkah akan bertemu denganmu di sini," ucap Anxia.

Logan hanya menganggukkan kepala. "Apa yang kau lakukan di sini ... hm ..."

"Ah iya, saya belum memperkanlkan diri. Saya Anxia Evlogi, senang bisa berkenalan dengan Anda petualang Logan dan sekali lagi terima kasih untuk yang kemarin," ucap Anxia tanpa menghilangkan senyuman cerianya.

"Itu bukan apa-apa. Dan juga, panggil saja Logan. Aku tidak suka panggilan yang terlalu formal jika bukan dalam pekerjaan," ucap Logan.

"Baiklah, kalau begitu kamu bisa panggil aku Anxia," ucap Anxia.

Logan menganggukkan kepala. "Jadi, apa yang kau lakukan dari tadi dan terlihat seperti orang yang kebingungan."

"Ah, aku hanya bingung ingin makan apa. Karena semua makanan di sini terlihat sangat nikmat, tapi Aspro melarangku untuk membeli semuanya," ucap Anxia dengan ekspresi sedihnya.

'Jika aku tidak menghentikan Anda, Anda pasti membeli semua makanan,' ucap Aspro.

"Aspro?" tanya Logan bingung.

"Oh kalian belum berkenlan, ya?" tanya Anxia lalu memindahkan Aspro yang memperlihatkan wujudnya di pundak Anxia lalu menempatkan anak harimau putih itu dalam pelukannya. "Ini Aspro, teman petualanganku!"

Logan yang tiba-tiba melihat kemunculan anak kucing itu menjadi sangat terkejut. Karena sebelumnya ia sama sekali tidak menyadari keberadaan anak kucing itu. Apa dia selalu ada di sana? Kenapa aku tidak menyadarinya? Batin Logan.

"Benar juga!" Mendengar teriakan Anxia membuat Logan tersadar dari lamunanya dan fokus menatap wanita di hadapannya itu. "Logan! Apa kamu mempunyai rekomendasi makanan khas di sini?"

"Hm ... aku bisa merekomendasikan beberapa tempat. Tapi dimana kau menginap? Bukankah hari ini seharusnya kau memeriksa hasil pengumuman lulus administrasi guild?" tanya Logan.

Anxia mengaggukkan kepala. "Aku menginap di penginapan dekat dermaga. Awalnya saat meninggalkan asrama tadi, aku ingin langsung memeriksa pengumumannya, tapi karena sudah penuh dengan orang, aku memutuskan untuk mencari sarapan lebih dulu."

"Salah satu tempat makan yang aku rekomendasikan ada di dekat dermaga, kalau di sini tidak ada," ucap Logan.

Anxia terlihat seperti orang yang berpikir keras sebelum akhirnya menganggukkan kepala dengan yakin. Logan yang melihat sikap itu tidak bisa menahan diri dan tertawa kecil melihat sikap Anxia yang menggemaskan.

"Kenapa kamu tiba-tiba tertawa?" tanya Anxia bingung.

Logan menggelengkan kepalanya lalu mengembuskan napas pelan untuk menahan tawanya. "Bukan apa-apa. Jadi, apa rencanamu?"

"Bisa tolong tunjukkan tempat makan rekomendasi Anda? Ah, itu jika tidak merepotkan. Atau mungkin kamu bisa memberitahuku lokasinya," ucap Anxia.

"Apa kau yakin tidak akan tersesat?" tanya Logan.

Menengar pertanyaan itu, Anxia hanya bisa terdiam dan membuat Logan yang melihat itu kembali tertawa kecil. Anxia yang kali ini mengerti alasan Logan tertawa menjadi kesal. "Tolong jangan tertawa."

"Haha ... baik, baik. Biar aku tunjukkan jalannya. Kebetulan aku juga ingin makan di sana," ucap Logan.

Anxia yang mendengar itu menjadi sangat senang lalu menganggukkan kepalanya. "Terima kasih, Logan!"

***

Tempat makan yang direkomendasikan oleh Logan berada di dekat penginapan Anxia, sehingga membuat wanita itu sangat terkejut saat mengetahui lokasi tempat makan itu. Setelah memesan makanan mereka, Anxia menjatuhkan kepalanya diatas meja. "Aku tidak menyangkah jika tempat makan yang akan kamu rekomendasikan berada di dekat penginapanku."

"Haha ... mungkin lain kali kau bisa berkeliling di dekat penginapanmu sendiri sebelum pergi ke tempat lain," ucap Logan.

"Hah ... kamu benar," ucap Anxia.

"Kebetulan papan pengumuman dekat dari sini, sambil menunggu makanan kita selesai. Kenapa kau tidak memeriksa pengumumannya, biar aku menunggu di sini," ucap Logan.

Anxia menganggukkan kepala lalu berjalan menuju papan misi guild yang berada tepat di samping tempat mereka makan. Karena pagi tadi papan misi sudah dipenuhi oleh pendaftar lainnya, kini hanya beberapa orang yang berada di depan papan misi. Sehingga Anxia dapat mencari nomor pendaftarannya lebih mudah.

"Hm ... ketemu!" ucap Anxia saat menemukan nomor pendaftarannya yang menandakan jika ia telah lulus administrasi.

Setelah selesai memeriksa sekali lagi untuk memastikan jika ia benar-benar lulus. Anxia kembali ke kedai makan dengan perasaan senang. "Kau terlihat senang," ucap Logan yang tersenyum kecil melihat sikap wanita di hadapannya.

"Aku berhasil lulus administrasi, besok tinggal datang untuk ikut tes selanjutnya," ucap Anxia.

"Apa kau sudah tahu tes besok?" tanya Logan.

"Hm ... tes bertarung dan uji kekuatan, bukan? Lalu di hari berikutnya adalah uji kerjasama tim," ucap Anxia.

Logan menganggukkan kepala. "Kalau besok kau bisa lolos di tes bertarung dan uji kekuatan. Kau bisa membuat tim petualang untuk tes kerjasama tim di hari berikutnya dengan anggota yang lulus, dan dengan kelulusan anggota tim kalian. Maka kalian akan menjadi satu tim petualangan seterusnya di guild Thavma, itulah kenapa kau harus hati-hati dalam memilih anggota tim."

Anxia mengaggukkan kepala lalu menatap Logan dengan bingung. "Kenapa kamu memberitahuku informasi penting ini? Bukankah itu rahasia guild?"

"Huh? Siapa bilang itu rahasia? Itu sudah menjadi peraturan umum di guild. Meskipun kau bisa mengambil misi secara individu, kau bisa mengambil misi bersama anggota timmu," ucap Logan.

"Benarkah? Aku baru tahu," ucap Anxia.

Setelah itu, makanan mereka tiba dan mereka menikmati makanan mereka dengan tenang.

***

Setelah selesai menikmati sarapannya bersama Logan, Anxia memutuskan untuk berlatih sebelum tes pertarungan dimulai besok. Anxia dan Aspro pergi ke arena latihan guild yang di sewakan untuk umum. Saat Anxia masuk k arena, ia melihat seorang wanita berambut biru muda dan bermata ungu yang terlihat sangat indah tengah berlatih dengan tombaknya.

Seperti menyadari kedatangan Anxia, wanita itu menghentikan latihannya dan menatap Anxia dengan bingung lalu berjalan menghampirinya sambil tersenyum ceria. "Selamat siang."

"Selamat siang," ucap Anxia.

"Apa kamu juga sedang mempersiapkan diri untuk tes guild Thavma besok?" tanya wanita itu.

Anxia menganggukkan kepala. "Benar. Jadi, kamu juga peserta tes besok?"

Wanita itu menganggukkan kepala lalu mengulurkan tangannya. "Salam kenal, aku Alina Dai Gorgona. Silakan panggil aku Alina."

Anxia menerima uluran tangan Alina lalu tersenyum ceria. "Senang bisa bertemu denganmu, Alina. Aku Anxia Evlogi, kamu bisa panggil aku Anxia."

Saat Anxia menyentuh tangan Alina, ia dapat merasakan aura yang begitu menyegaran dan tenang. Sehingga dapat membuat pikirannya menjadi jerni seperti air laut yang begitu tenang. "Oh ... apakah kamu dari klan Gorgona?"

Alina menganggukkan kepala. "Benar. Klan Gorgona berada dekat dengan kekaisaran Deteros, jadi kamu tidak akan kesulitan menemukan klan Gorgona yang menjadi petualang di guild Thavma."

"Wah ... ini pertama kalinya aku bertemu dengan klan Gorgona, karena aku berada di benua yang jauh. Jadi, aku hanya bisa mengetahui klan Gorgona dari buku-buku petualangan yang dibawakan kakakku setiap kali kembali dari berpetualang," ucap Anxia.

"Benarkah? Aku selalu ingin menjadi petualang karena ingin melihat pemandangan dunia dengan mataku sendiri, akmu berasal dari mana?" tanya Alina yang terlihat sangat bersemangat saat menemukan orang yang bukan dari benuanya.

"Aku berasal dari benua barat," ucap Anxia.

"Wah ... aku jani penasaran dengan tempat tinggalmu," ucap Alina.

"Aku dengan senang hati menerima kedatanganmu," ucap Anxia.

Setelah menghabiskan waktu untuk berkenalan, Alina dan Anxia memutuskan untuk berlatih bertarung bersama. Anxia menggunakan senjata pedang melawan Alina yang bertarung menggunakan tombak.

Tanpa kedua wanita itu sadar, sepasang mata telah memperhatikan mereka dari kejauhan dan terlihat tertarik melihat pertempuran kedua wanita itu. "Menarik."

Bersambung...