Chereads / The Secret : Between You and Me / Chapter 8 - Chapter 7

Chapter 8 - Chapter 7

"Aku lelah," ucap Alina sambil meletakkan kepalanya di atas meja restoran yang mereka datanngi untuk makan siang.Sudah dua hari berlalu semenjak mereka berkeliling untuk merekrut dua anggota tim mereka. Namun, tidak ada yang sesuai dengan kriteria yang diberikan oleh Nora. Jika adapun, mereka sudah memiliki tim sendiri, sehingga dua hari ini ketiga orang itu keluar masuk guild Thavma tanpa mendapatkan hasil.Anxia yang melihat sikap temannya itu hanya bisa tertawa kecil dan meletakkan camilan kesukaan Alina di depan wanita itu. Melihat camilan kesukaannya, seketika rasa lelah Alina menghilang dan digantikan dengan rasa senang. "Selamat makan!" ucap Alina senang dan langsung menikmai mochi macha kesukaannya."Jadi, bagaimana dengan kedua anggota lainnya? Sore nanti kita harus memberikan list nama tim kita," ucap Anxia khawatir sambil menatap Nora yang sedang menikmati makanannya."Aku tidak terkejut jika rata-rata anggota baru sudah mendapatkan tim mereka, terutama jika kalian memiliki kenalan di dalam guild yang tidak termasuk dalam anggota tim. Apa kalian berdua tidak ada kenalan yang menjadi petualang senior di guild Thavma?"Alina yang mendengar itu menghentikan aktivitasnya dan menatap Nora. "Aku tidak punya. Kau sendiri bagaimana?"Nora menggelengkan kepalanya. "Sayang sekali, karena klanku sangat tertutup dulu, jadi aku tidak memiliki kenalan yang menjadi petualang. Bahkan aku orang pertama di klanku yang menjadi petualang.""Begitu..."Pandangan Alina dan Nora langsung tertuju kepada Anxia yang terdiam dan terlihat sedang memikirkan sesuatu. "Jadi ... bagaimana denganmu, Anxia?"Mendengar pertanyaan itu, Anxia tersadar dari lamunannya dan menatap Nora dengan bingung. "Ya?""Hah ... apa kau memiliki kenalan yang mungkin tidak termasuk anggota tim dan bisa bergabung dengan kita?" tanya Nora."Hm ... ada. Dia kakakku yang menjadi petualang senior di guild Thavma, dan aku yakin dia tidak termasuk dalam anggota tim. Karena dia lebih suka bekerja sendiri. Tapi, aku tidak yakin dia bisa datang di tes kerjasama besok," ucap Anxia."Siapa namanya?" tanya Alina dengan semangat."Nicole Evlogi," ucap Anxia.Alina yang mendengar itu menjadi sangat terkejut. Karena ia tidak pernah menyangkah jika Anxia adalah adik dari petualang yang cukup di kenal dalam klannya. Sedangkan Nora hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala. "Aku sudah menduga saat mendengar nama belakangmu. Kalau begitu, kita rekrut dia saja. Kapan lagi kita bisa mendapatkan anggota petualang tingkat platinum. Jika kita tidak berhasil merekrut tuan Logan, kita bisa mencoba merekrut tuan Nicole.""Tapi, aku tidak yakin kakakku akan ikut di tes kerjasama besok. Seperti yang aku bilang, dia sangat sibuk di klan kami," ucap Anxia."Bagaimana jika kita coba saja menghubunginya lebih dulu? Kita sudah tidak memiliki waktu lebih banyak untuk mencari anggota lain," ucap Nora.Anxia hanya bisa mengembuskan napas pelan dan menganggukkan kepala. "Baiklah, aku akan menghubunginya lebih dulu."Nora dan Alina menganggukkan kepala mereka, lalu Anxia memutuskan untuk kembali ke penginapannya untuk menghubungi Nicole. Sedangkan Nora dan Alina kembali ke guild Thavma untuk mencari anggota lainnya....Saat tiba di distrik penginapannya, ia melihat seorang pria yang begit familiar baginya. Anxia mengembangkan senyuman ceria lalu berjalan mendekati pria yang sedang fokus menatap toko pakaian di hadapannya. "Selamat siang, tuan Logan."Logan yang sedang sibuk dengan pikirannya dan tidak menyadari kedatang Anxia, terkejut an menatap wanita yang tersenyum ceria disampingnya. Logan menganggukkan kepala. "Siang, dan panggil saja Logan."Anxia menganggukkan kepala tanpa menghilangkan senyuman cerianya. "Apa yang sedang kamu lakukan di ini, Logan?""Bukan apa-apa, hanya memikirkan sesuatu," ucap Logan. "Bagaimana dengan persiapan tes kerjasama besok? Sepertinya Bianca belum mendapatkan list anggota timmu.""Haha ... benar, kami belum memberikannya, karena masih kekurangan dua orang," ucap Anxia sambil tertawa canggung.Logan menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan menatap Anxia dalam diam. Membuat Anxia yang mendapatkan tatapan itu menjadi bingung dan suasana di sekitar mereka menjadi canggung."Apa ada yang ingin kamu katakan kepadaku?" tanya Anxa memecah kecanggungan di antara mereka."Apa ada rencana siapa anggota keempatnya?""Hm ... aku berencana untuk mengajak kakakku yang merupakan anggota petualang senior guild juga," ucap Anxia."Kakakmu? Siapa namanya?""Nicole Evlogi," ucap Anxia."Oh dia ... bukankah dia sibuk? Itulah kenapa aku jarang sekali melihatnya di guild," tanya Logan."Haha .. itulah kenapa aku mau coba menghubunnginya lebih dulu," ucap Anxia."Hah ... lalu, siapa anggota kelimanya? Kau tahu jika sore ini terakhir pengumpulan list nama bukan? Jika kau terlambat, kalian tidak akan bisa melakukan misi kelompok. Terutama dengan tingkat petualang kalian, kalian pasti akan lebih banyak mendapatkan misi kelompok," ucap Logan."Aku tahu ... sebenarnya kami ingin merekrutmu, Logan. Tapi, Nora bilang jika kamu lebih suka melakukan misi sendiri, jadi kami mencari yang lain," ucap Anxia."Aku tidak masalah," ucap Logan."Benar, itulah ... huh? Apa kamu bilang tadi?" tanya Anxia yang menatap Logan dengan ekspresi terkejut sekaligus bingung."Hah ... aku bilang, aku tidak masalah jika bergabung dengan tim kalian.""Benarkah?!" tanya Anxia dengan senyuman senangnya dan menggenggam tangan Logan tanpa sadar.Sehingga membuat Logan terkejut, namun membiarkan Anxia menggenggam tangannya. Logan mengalihkan pandangannya lalu pura-pura terbatuk sekali dengan telinga yang sedikit memerah. "Ehem ... benar. Jadi, sebaiknya kau menghubungi kakakmu sekarang, sebelum kalian terlambat.""Baiklah. Kalau begitu, datang ke guild sore nanti untuk berdiskusi dengan anggota lainnya. Aku akan menghubungi kakakku lebih dulu. Sampai jumpa lagi, Logan," ucap Anxia lalu berlari meninggalkan Logan yang menatap tangannya yang bersentuhan langsung dengan tangan lembut Anxia sebelum menutup wajahnya."Hah ... aku menjadi semakin aneh."***Saat Anxia sudah berada di kamar penginapannya, Aspro yang selalu membuat dirinya tidak terlihat muncul dan duduk di atas tempat tidur yang nyaman. Anxia segera mengambil bola sihir khusus yang diberikan Nicole untuk menghubunginya. Anxia mengalirkan mana kepada bola sihir itu sebelum akhirnya tersambung dan memunculkan sosok pria berambut silver dan bermata silver yang tersenyum ceria kepadanya."Aku baik-baik saja kak," ucap Anxia.Anxia yang mendapatkan tatapan tajam dari kakaknya menjadi panik dan segera menenangkan kakaknya yang begitu overprotective. "Bukan sesuatu yang berbahaya. Aku menghubungi kakak karena ada sedikit masalah dengan tes kerjasama besok.""Seperti yang kakak tahu, jika peraturan dalam tes kerjasama besok harus membentuk tim dengan anggota lima orang dan itu bersifat permanen. Aku sudah membentuk tim denga empat anggota..." ucap Anxia yang terlihat tidak yakin jika ia perlu bertanya kepada kakaknya atau tidak.Nicole yang menyadari kebingungan dan memahami masalah Anxia mengembuskan napas pelan dan tersenyum lembut kepada adik kesayangannya. Anxia menganggukkan kepala pelan dengan ekspresi yang ragu. "Hm ... kakak kan petualang senior di Thavma. Apa kakak mau menjadi anggota kelima timku? Ah ... aku tahu kalau kakak sangat sibuk dan tidak bisa meninggalkan Evgenis. Jadi, kakak cukup mengirimkan boneka untuk perwakilanmu."Nicole terdiam sebentar sebelum mengembuskan napas pelan dan tersenyum lembut kepada Anxia. "Eh, kakak berencana datang secara langsung? Bukankah pekerjaan kakak masih banyak?""Hah ... baiklah kalau begitu kakak bisa datang ke arena guild untuk berlatih bersama sore nanti," ucap Anxia.Nicole menganggukkan kepala sambil tersenyum senang. Anxia menganggukkan kepala dengan semangat. "Sampai jumpa besok kak!"Setelah selesai menghubungi Nicole, Anxia segera pergi dari penginapan dengan membawa Aspro dalam pelukannya dengan cepat, sehingga membuat harimau putih yang sedang tertidur itu terkejut namun segera menghilangkan hawa keberadaannya. Terkadang tuanku terlalu bersemangat, batin Aspro dan kembali tidur dalam pelukan Anxia.Bersambung...