Chereads / Petualangan Novi / Chapter 4 - Merenung Tujuan Hidup

Chapter 4 - Merenung Tujuan Hidup

Setalah Novi membaca buku tersebut ia pun langsung bergegas menuju tempat persembunyiannya, tapi karena hari mau gelap Novi memutuskan untuk peluang ke rumah, karena hutan tersebut sangat jauh dari posisi dia dan akan sangat berbahaya jika berkeliaran di hutan sendiri.

Karena Novi tidak kunjung pulang ibunya menelepon dirinya dan menayangkan kenapa ia terlalu lama bermain hingga menjelang malam, Novi menjelaskan bahwa dirinya sedang di perpustakaan. Ibu aku bukan sedang bermain tapi lagi membaca buku di perpustakaan, ibu bisa tolong jemput aku, setelah ibunya mendengar bahwa Novi di perpustakaan ia langsung bergegas menjemput Novi menggunakan mobil, karena perpustakaan itu satu-satunya di kota maka ibu pun bergegas menjemput Novi tanpa menayangkan dimana perpustakaan tersebut.

Setibanya di perpustakaan ia melihat Novi menenteng sebuah buku, ia menanyakan buku apa yang sedang Novi baca. Novi buku seperti apa yang kamu baca ucap ibu Novi. "Aah ini buku cara mengubah kepribadian seseorang supaya lebih baik". Ternyata anak ibu suka membaca buku seperti itu, jika kamu suka kamu bisa membelinya ucapnya. "Tidak usah ibu, uangnya lebih baik digunakan untuk keperluan yang lebih penting". Novi pun beranjak naik mobil dan pulang menuju rumahnya, setibanya di rumah ia langsung makan makanan yang ibu buat.

Setelah selesai makan malam ia langsung bergegas menuju kamarnya dan merenungi tujuan hidupnya, karena setelah ia membaca buku tersebut Novi langsung terpikirkan dengan tujuan hidupnya yang belum pasti.

Pada dasarnya, manusia memiliki tujuan hidup. Hal ini mendorong manusia untuk mengikuti keinginan diri. Namun, tidak sedikit pula orang yang belum mengerti arti dan tujuan hidupnya, sehingga mereka terombang ambing dan hanya menjadi budak kekejaman zaman.

Kita sering berpikir sebelum tidur, "Sebenarnya apa yang aku kejar? Apa yang sebenarnya aku cari dalam kehidupan ini? Kekayaan? Jabatan? Atau hidup biasa?" Pertanyaan ini kerap menghantui pikiran kita, tetapi jawabannya seolah misteri yang tidak pernah terpecahkan. Mungkin saja kita belum berteman dengan diri kita sendiri, atau kita tidak berusaha untuk mencari jawabannya.

Prinsip dasar manusia semata-mata untuk beribadah menyembah Tuhan Yang Mahakuasa. Namun prinsip itu sering terlupakan, karena manusia terlena akan gemerlap dunia atau kesenangan dunia semata. Alhasil, yang terpikirkan hanyalah mencari kekayaan dan semua bersifat kesenangan duniawi. Ingat keinginan kita sebenarnya adalah "Kebahagiaan". Namun kekayaan, jabatan, dan hubungan bersifat duniawi yang bersifat sesaat belum tentu menjamin kebahagiaan seseorang.

Seiring berjalannya waktu, manusia mengetahui tujuan dan arti kehidupannya. Ini disebabkan oleh peristiwa atau pengalaman yang pernah diterimanya. Bila manusia menyadari makna kehidupan dan mengetahui tujuan dari kehidupannya, maka dia akan menjadi manusia sejati. Artinya manusia yang mengenal dirinya sendiri tanpa mengikuti arus orang lain.