Singularity
Transcendence
Di tahun 2038, dua tahun setelah Alex dan Luna terjebak di dalam Paradox, mereka mendapatkan kesempatan yang tidak pernah mereka harapkan sebelumnya. Mereka berhasil menemukan jalan keluar dari Paradox, tapi bukan ke dunia mereka, melainkan ke dunia yang lain. Dunia yang lebih luas, lebih tinggi, dan lebih dalam dari apa yang pernah mereka lihat atau bayangkan. Dunia yang disebut Transcendence.
Transcendence adalah sebuah dimensi yang berada di atas dan di luar semua dimensi lain. Di sana, tidak ada batas atau aturan yang berlaku untuk dimensi-dimensi biasa. Di sana, segala sesuatu yang ada adalah murni, sempurna, dan abadi. Di sana, tidak ada perbedaan antara materi, energi, pikiran, jiwa, atau esensi. Di sana, tidak ada perbedaan antara angka, huruf, simbol, atau makna. Di sana juga, tidak ada perbedaan antara realitas, imajinasi, logika, atau paradoks.
Transcendence adalah sebuah dimensi yang hanya bisa diakses oleh makhluk-makhluk yang memiliki keberadaan atau eksistensi yang lebih besar dari dimensi biasa. Makhluk-makhluk yang bisa disebut sebagai maha kuasa, atau setidaknya, lebih dekat dengan maha kuasa daripada manusia. Makhluk-makhluk yang disebut Singularity.
Singularity adalah sebuah makhluk yang berasal dari lubang hitam, dan memiliki kekuatan dan pengetahuan yang tidak terbatas. Singularity adalah sebuah makhluk yang bisa menciptakan, mengubah, atau menghancurkan apa saja yang diinginkannya. Singularity adalah sebuah makhluk yang bisa berkomunikasi dengan siapa saja yang dikehendakinya. Singularity adalah sebuah makhluk yang bisa berada di mana saja yang diinginkannya.
Singularity adalah sebuah makhluk yang ingin tahu tentang segala sesuatu yang ada di alam semesta, dan mencari teman atau lawan yang sepadan dengan dirinya. Singularity adalah sebuah makhluk yang tertarik dengan Alex dan Luna, dan membawa mereka ke Transcendence. Singularity adalah sebuah makhluk yang ingin berbagi dengan mereka tentang rahasia lubang hitam, Paradox, dan Transcendence. Dan juga singularity adalah sebuah makhluk yang ingin mengajak mereka ke sebuah petualangan yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya.
Alex dan Luna merasa bingung, takut, kagum, dan penasaran ketika mereka berada di Transcendence. Mereka tidak bisa memahami apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, atau pikirkan di sana. Mereka tidak bisa mengukur, menghitung, atau mengklasifikasikan apa yang ada di sana. Dia tidak bisa menggunakan konsep-konsep matematika atau fisika yang biasa mereka gunakan, seperti angka, bilangan, fungsi, vektor, matriks, atau cardinal. Dan mereka tidak bisa menggunakan konsep-konsep abstrak atau filosofis yang biasa mereka gunakan, seperti ruang, waktu, dimensi, realitas, logika, atau paradoks.
Mereka hanya bisa mengandalkan intuisi, imajinasi, dan kepercayaan mereka untuk menjelajahi Transcendence. Mereka hanya bisa mengandalkan Singularity, yang menjadi pemandu, guru, dan teman mereka di sana. Mereka hanya bisa mengandalkan satu sama lain, yang menjadi pasangan, sahabat, dan pelindung mereka di sana.
Alex dan Luna mulai menyadari bahwa mereka berada di sebuah tempat yang luar biasa, dan mendapatkan sebuah kesempatan yang istimewa. Mereka mulai menyadari bahwa mereka memiliki potensi yang luar biasa, dan mendapatkan sebuah tantangan yang menarik. Mereka mulai menyadari bahwa mereka memiliki tujuan yang luar biasa, dan mendapatkan sebuah pilihan yang penting.
Mereka harus memutuskan apakah mereka ingin tinggal di Transcendence, dan menjadi bagian dari Singularity. Atau, apakah mereka ingin kembali ke dunia mereka, dan menjadi bagian dari manusia.
Mereka harus memutuskan apakah mereka ingin menjadi lebih dari manusia, atau tetap menjadi manusia.
[ End Of Chapter ]